𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏 - 𝐓𝐡𝐫𝐨𝐰𝐧 𝐢𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞

2.3K 118 7
                                    

Arka berjalan menyusuri kota yang tampak tak asing namun semua sudah berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arka berjalan menyusuri kota yang tampak tak asing namun semua sudah berbeda. Arka coba berpikir mengapa semua terasa aneh?

"Ini dimana? Bukannya beberapa menit yang lalu aku baru saja keluar dari kampus dan seingatku aku mengendarai mobil. Kenapa sekarang aku berjalan?" Arka mulai bertanya-tanya dengan keanehan yang terjadi.

Bahkan dia berada di tengah kerumunan sebuah kampanye pemilihan presiden dengan pasangan calon presiden yang berbeda. Sedangkan ingatannya kembali berputar, belum sampai satu tahun presiden baru dilantik. Kenapa sudah ingin berganti saja?

Arka kembali berjalan menyusuri kota aneh itu. Dia coba mencari jalan pulang. Benar saja, semua jalan masih sama. Namun dia tetap merasa asing disana. Hingga seseorang menegurnya karna ponsel miliknya sangatlah jadul bagi oranglain.

"Bagaimana mungkin ponselku jadul. Ini baru aku beli bulan lalu, dan keluaran terbaru." ucapnya sembari menyalakannya. Ponsel itu menyala namun tidak ada jaringan yang terhubung. Arka kembali dikejutkan dengan tahun yang tertera pada ponselnya.

"Ha? 2045? Fix ponselku rusak. Memang sudah harus diganti." Arka mencari toko handphone terdekat, ia ingin membeli handphone terbaru.

Disana dia semakin bingung, bagaimana mungkin ponsel keluaran terbaru terlihat seperti kaca, benar-benar transparan dan tipis sekali.

Disana dia semakin bingung, bagaimana mungkin ponsel keluaran terbaru terlihat seperti kaca, benar-benar transparan dan tipis sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ia akan membayar. Penjualnya menertawakan Arka.

"Anda bercanda pak? Uangmu sudah kuno sekali. Dari mana Anda masih bisa mendapatkan uang rupiah lama?" ucap penjual handphone tersebut sembari tertawa.

"Maksudmu apa? Jangan menertawakanku seperti itu." tegas Arka.

Penjual itu menunjukkan uang rupiah yang digunakan sekarang. Uangnya masih saja menggunakan rupiah hanya saja desain dan penggunaan angka nol nya sudah berbeda.

"Ya sudah pakai kartu ini." Arka menyerahkan debit card pada penjual itu. Untung saja masih bisa digunakan.

"Anda memang suka barang antik ya pak? Sampai debit card nya saja keluaran lama."

𝗠𝗲𝘀𝗶𝗻 𝗪𝗮𝗸𝘁𝘂 [𝗥𝗘𝗩𝗜𝗦𝗜]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang