𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟒 - 𝐋𝐞𝐜𝐭𝐮𝐫𝐞𝐫'𝐬 𝐊𝐢𝐬𝐬

1.2K 93 9
                                    

Malam harinya di rumah Chita, seperti biasa Chita paling suka mengganggu kakaknya, dia tiba-tiba duduk di pangkuan Bagas yang sedang fokus menatap layar laptopnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya di rumah Chita, seperti biasa Chita paling suka mengganggu kakaknya, dia tiba-tiba duduk di pangkuan Bagas yang sedang fokus menatap layar laptopnya.

"Ck.. adek.." dengus Bagas sembari menatap Chita kesal.

"Mas Bagas.. Chita pengen ke mall" rengek Chita.

"Mau ngapain? Kemaleman dek..."

"Baru jam 8 kok, Chita pengen es krim kak..."

"Beli di minimarket aja!" usulnya.

"Chita pengen es krim yang ada di mall kak.. es krim kesukaan adek."

"Adek jangan kayak anak kecil bisa nggak? Turun!" bentak Bagas sedikit keras.

Dengan rasa kecewa Chita turun dari pangkuan Bagas dan pergi meninggalkannya. Chita memang jarang sekali mendengar kemarahan dari Bagas, karna yang dia tahu kakaknya itu begitu memanjakannya.

Bukannya ke kamar atau setidaknya kalau benar Chita sangat menginginkan es krim, dia ke mini market. Ternyata dia nekat ke mall sendiri naik taksi online yang ia pesan dari ponselnya tanpa sepengetahuan siapapun.

Dia mengenakan atasan lengan panjang berwarna hitam, dan rok pendek, tidak lupa masker dan topi untuk berjaga supaya tidak ketahuan Bagas, kakaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia mengenakan atasan lengan panjang berwarna hitam, dan rok pendek, tidak lupa masker dan topi untuk berjaga supaya tidak ketahuan Bagas, kakaknya.

Chita pergi ke kedai es krim di salah satu mall yang menjadi es krim favoritnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝗠𝗲𝘀𝗶𝗻 𝗪𝗮𝗸𝘁𝘂 [𝗥𝗘𝗩𝗜𝗦𝗜]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang