Pagi ini Chita kuliah diantar oleh kakaknya. Kalau bukan Bagasa yang mengantar, dia lebih memilih untuk naik taksi online dari pada harus bareng mamanya. Dia tidak mau teman-temannya mengetahui kalau dia anak Sekar, Dekan Fakultas Hukum di Universitas tempatnya kuliah.
Sesampainya di kampus, dia segera berlari ke kelas. Karna sebelumnya dia mendapat pesan di grup kelas, kalau wali dosennya akan masuk sebelum perkuliahan pada mata kuliah pertama dimulai. Untung saja Chita sudah di jalan saat informasi tersebut diberitahukan di grup. Sialnya, karna macet yang menghambat perjalanannya membuat Chita lagi-lagi terlambat.
Tok.. tok.. tok..
"Permisi.. selamat pagi, maaf pak Arka, saya terlambat" ucap Chita lembut.
"Silahkan masuk!" jawab Arka datar.
Baru saja Nanas duduk, ternyata Arka sudah selesai.
"Untuk kamu, Shahnaz Nichita, karena kamu terlambat. Nanti segera temui saya di ruangan saya. Karena kamu tidak tahu apa yang saya sampaikan tadi. Dan untuk yang lain, jangan ada yang memberitahunya! Biarkan dia mencaritahu sendiri karena dia terlambat." perintah Arka pada Chita.
"Baik pak Arka" jawab Chita singkat. Dia sedikit kesal dengan Arka karena informasi di grup itu sangat mendadak, itupun Chita sudah berada di perjalanan.
"Dasar dosen nggak punya hati." umpatnya pelan.
"Baiklah, mungkin itu yang bisa saya sampaikan, silahkan lanjutkan kegiatan kalian masing-masing." ucap Arka sembari beranjak meninggalkan kelas.
"Baik pak, terimakasih.." ucap yang lainnya.
Meski Arka tidak akan mengajar mahasiswa tingkat pertama, karena dia adalah dosen filsafat yang tentunya itu adalah mata kuliah pada semester 6, namun dia menjadi wali dosen mahasiswa semester satu. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu disampaikan olehnya.
Jika biasanya dosen lain akan menyampaikan pada salah satu mahasiswa yang mewakili, untuk dishare pada teman lainnya. Namun Arka memiliki cara yang berbeda karena dia lebih memilih untuk menyampaikannya sendiri secara langsung pada mahasiswanya.
Perkuliahan hari ini selesai pukul 11.00, Chita yang diminta untuk menemui Arka di ruangannya segera mencari keberadaan Arka. Tapi karena Arka tidak ada di ruangannya, dia memutuskan untuk meminta nomornya pada Sekar.
•••Dialog pesan•••
Chita : Assalamualaikum mama cantik..
Sekar : Waalaikumsalam dek.. tumben, pasti ada maunya nih?
Chita : Hehe.. mama punya nomernya pak Arka dosen filsafat ma?
Sekar : Punya dong.. kenapa sayang?
Chita : Share dong ma.. adek ada perlu sama pak Arka, nanti adek ceritain di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝗲𝘀𝗶𝗻 𝗪𝗮𝗸𝘁𝘂 [𝗥𝗘𝗩𝗜𝗦𝗜]
Fanfiction𝐀𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 : 𝐅𝐚𝐫𝐚 𝐑𝐚𝐦𝐚𝐝𝐡𝐚𝐧𝐢 𝐃𝐞𝐬𝐚𝐢𝐧 𝐂𝐨𝐯𝐞𝐫 : @𝐧𝐚𝐧𝐝_𝐠𝐚𝐥𝐥𝐞𝐫𝐲 🌻🌻🌻 𝐶𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑛𝑠𝑝𝑖𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑎ℎ 𝐷𝑟𝑎𝑚𝑎 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑢𝑑𝑢𝑙 "𝑇𝑂𝑀𝑂𝑅𝑅𝑂𝑊, 𝑊𝐼𝑇𝐻 𝑌𝑂𝑈" 𝑠𝑒𝑟�...