Vion berjalan keluar kelas dengan langkah gontai.
Kedua temannya sudah pulang duluan, dikarenakan ia harus piket jadilah Vion sedikit terlambat.
"Sendirian aja nih."
Ptak!
"Anjir! Abang salah apa dek?" Vion meringis, dia kaget, dan tidak sadar melemparkan bungkus ciki ditangannya.
"Lo bisa jangan mendadak gasi kalo muncul?!" Seru Vion pada perempuan dihadapannya.
"Aduh, gabisa..., Gimana dong?" Ia ingin menguji kesabaran seorang Vion Adipati Denata.
Mata Vion tertutup sekilas, mengumpulkan semua emosi yang sudah ingin menguap keluar.
"Tau!" Vion meninggalkan Resha seorang diri.
Iya guys, itu Resha, gatau gimana ceritanya dia juga beloman pulang dan masih ada disekolah.
Vion menghentakkan kakinya di setiap langkah yang diambil, pekikan gemas Resha tahan.
Berhubung keduanya sama-sama tinggi dan mempunyai kaki yang panjang, Resha bisa mudah menyamai langkah keduanya, gampang saja.
Dan dia sudah ada disebelah pria berdimpel itu.
"Bareng gue yuk pulangnya," gatau kesambet apaan, Resha ngomong gitu ke Vion.
Vion sih masih tidak ingin memedulikan makhluk tak kasat mata disampingnya.
Lagi pula, dia kan dijemput mami, ngapain juga si kutu kupret ini menawarinya pulang bareng. Seharusnya Resha tau itu.
Merasa diabaikan, Resha pun menghalangi ruang jalan Vion, menghadang menggunakan tubuhnya.
Vion jalan ke kanan, Resha pun sama. Saat Vion ingin ke kiri, Resha pun.
"Lo mau apa sih, anjing?!"
Bisa ga ya kalo Resha sumpel bibir Vion pake bibirnya, biar ga ngumpat mulu. Padahal yaa, muka Vion tuh tergolong kalem, cuma ga sinkron sama sifatnya:v
"Mau lo." Canda nya. Resha, kamu lagi ngebangunin maung loh nak...
"Engga lucu!"
"Ngga ada yang lagi ngelawak kok, makanya ga lucu. Gue cuma mau lo bareng gue pulangnya," suara yang terkesan sangat memaksa.
"Gamau. Orang gue juga dijemput kok, lo bareng angin aja sono," julid Vion.
"Lo mau dijemput siapa, oon? Orang mami lo aja lagi ga dirumah."
Kok muka Resha beneran pengen dicincang ya, Vion pengen nampol, apalagi ngeliat muka cantik perempuan itu yang sangat sok tau. Tunggu, apa yang dia katakan?
"Sok tau! Tau dari mana lo?"
"Tau dari mana aja lah," tuh kan, ngeselin.
"Anjing! Sono dah lo, ngalangin jalan tau ga!" Vion langsung nerobos tubuh Resha.
Resha menggedikan bahunya, yasudah kalo ga percaya.
Vion sampai diparkiran, tidak ada tanda-tanda kehadiran Zillyna, apa yang Resha bilang itu benar?
Tidak tidak, Vion tidak boleh terpengaruh, siapa tau mami nya memang sedikit telat menjemputnya.
"Jam tiga," ucapnya ketika melihat jam dipergelangan tangan.
Vion beralih ke pos satpam yang berjaga disekolah, pegel juga diri mulu.
Vion mendudukkan dirinya di sebuah bangku.
"Mami kemana sih, lama banget," mendumel karena ditunggu punya tunggu, mami nya tak kunjung datang.
Mengeluarkan handphone miliknya dari dalam tas, Vion merutuk dalam hati, dia kehabisan daya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vion's Day
Novela JuvenilVion tuh paling gasuka sama Resha, apalagi ketika wanita tiang itu selalu merecoki nya setiap saat. Ga dimana pun, pasti ada aja tingkahnya. Sedangkan Resha, wanita itu memang sangat gemar menjahili pria berwatak keras macam Vion. Faktor keduanya-ra...