-KESEBELAS-

13 3 0
                                    

ㅤ Prima kehilangan harapan setelah satu Minggu berlalu dan belum ada balasan dari salah satu anggota street kids. Sesuai dugaannya, tidak ada anggota yang percaya kepadanya.

“Tapi kenapa Lo ga pernah menunjukkan kedekatan Lo sama Renji ke kita?” tanya Yumna setelah mendengarkan cerita hubungan Prima dan Renji.

“Karena gua yakin kalian bakal mikir kalau gua lagi halu. Semua orang bisa aja ngarang cerita kayak gitu kan?”

“Iya juga sih… tapi gua percaya sama cerita Lo kok.”

Chantika mengangguk ikut merespon. “Iya, gua juga. Terlebih lagi gelang yang kalian pakai itu sama.”

“Oh gelang ini?” Prima menunjukkan gelang cantik di tangannya.

“Ini hadiah perpisahan dari Renji. Katanya karena kita partner dance yang keren, kita perlu punya tanda partner dan dia ngasih ini.”

“Aduh sosweet banget,” ucap Yumna agak menggoda Prima.

Yumna dan Chantika tertawa setelahnya melihat pipi Prima yang memerah dengan wajahnya yang kesal.

“Oh ya kalian udah dengar berita terbaru tentang Street kids?”

Prima menoleh ke arah Chantika, sepertinya pembicaraannya akan berlanjut serius karena wajah Chantika pun berubah menjadi serius.

“Belum, emang apa?” tanya Yumna ikut penasaran.

“Satpam yang bertugas di lobi agensi bilang kalau ga ada orang yang mencurigakan hari itu. Lagi pula mereka harus scan sidik jari dulu baru bisa masuk,” ucap Chantika sembari membaca artikel di laptopnya.

Mereka mendekat ke Chantika dan ikut memperhatikan artikel yang terlihat di layar. Mereka membaca tiap kata dengan seksama.

“Tunggu? Meninggal?!” Prima terkejut saat membaca halaman terakhir artikel.

Di sana dijelaskan bahwa sehari setelah memberi kesaksian, satpam tersebut ditemukan meninggal di apartemen nya. Tidak ada tanda-tanda perampokan, polisi menduga jika pelaku adalah orang yang sama yang menghabisi Chandra.

“Kayaknya ada sesuatu yang disembunyikan sama satpam itu. Ga ada yang aneh dari kesaksiannya.”

Tok tok tok…

“Sebentar!” seru Yumna tapi tangannya ditahan oleh Prima.

“Jangan, gua aja. Siapa tau itu orang asing yang berbahaya,” ucapnya yang dibalas anggukan oleh Yumna.

Yumna mengambil senjata yang bisa digunakan untuk melindungi diri. Dia mengikuti Prima di belakang sedangkan Chantika membawa bantal sofa ntah untuk apa.

Prima mengintip di lubang pintu dan melihat seseorang berpakaian serba hitam membelakanginya. Sepertinya, firasatnya benar. Mereka juga ditarget oleh peneror itu.

“Setelah gua buka pintu ini, kita tangkap dia.”

Yumna dan Chantika terlihat agak ketakutan tapi mereka mengangguk yakin dengan rencana Prima.

“Satu… dua…- tiga!”

Pintu pun terbuka dan ketiga gadis itu langsung membekap orang misterius itu. Prima bahkan sampai mendudukinya agar dia tidak bisa bergerak.

“Siapa Lo?! Kenapa Lo ke sini?!” tanya Prima sembari menahan tubuh dan tangan orang tersebut.

“Lepas woi! Gua bukan penyusup!”

Suara itu terdengar familiar di telinga mereka. Setelah di cek Prima, orang tersebut tidak membawa benda tajam dan berbahaya sama sekali selain hp dan dompetnya sepertinya.

“Gua Sena!”

Prima, Yumna, dan Chantika terkejut mendengar pengakuan itu. Untuk memastikan, Prima membuka masker, kacamata hitam, dan topi yang dikenakan orang tersebut.

Sadar jika yang mereka tangkap benar-benar Sena, mereka langsung menariknya ke dalam apartemen dan menutup pintu.

“Sena, maaf banget! Kami udah lancang dan ga sopan!” Yumna mendekati Sena dan menyatukan tangannya untuk meminta maaf.

“Prima yang suruh tadi!” Begitu pula Chantika.

No, no. Yang kalian lakukan udah bener kok, kalian mencoba untuk melindungi diri, itu bagus. Maaf juga karena gua datang tanpa ngasih kabar apapun.”

Yumna dan Chantika bingung dengan perasaan mereka saat ini. Di hari yang random ini bisa-bisanya mereka bertemu dengan Sena secara gratis. Senang, bingung, panik, semuanya bercampur.

Di sisi lain, Prima bersyukur karena akhirnya ada anggota Street kids yang percaya kepadanya dan mau menemuinya.

“Jadi, apa yang perlu gua bantu untuk penyelidikan kalian?”

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ•~•~•~•~•~•

ㅤ Siang itu, Sena menceritakan kesaksiannya di hari itu. Sena juga bercerita tentang sifat Chandra yang tiba-tiba berubah dan sifat Renji di dalam agensi.

“Jadi anggota Street kids emang mengucilkan dia ya?” tanya Prima.

Sena menggeleng. “Mengucilkan kurang tepat. Kita ga sejahat itu ke Renji. Memang kita iri sama dia, tapi kalau dia perlu bantuan kita juga bakal bantu. Mungkin Renji ga nyaman sama komunikasi sesama anggota yang bisa dibilang ga sopan dan ga friendly sampai-sampai dia mengucilkan diri.”

“Gua bener-bener shock denger itu. I mean, kalian semua terlihat akrab banget di layar. Kalian juga kelihatan deket banget dan friendly waktu fansign.”

“Sifat asli mereka ada di balik layar.”

Ruangan tiba-tiba menjadi sunyi, mereka semua terdiam sibuk dengan pemikiran masing-masing. Apalagi Prima, dia merasa jika pelakunya bukan dari anggota Street kids, tapi dia juga berfikir jika Sena bisa saja menjebaknya dengan kata lain memang benar mereka pelakunya.

“Oh ya dan ada satu lagi hal yang perlu gua kasih tau ke kalian. Tapi tolong jangan kecewakan gua dan nusuk kami dari belakang.”

“Hah? Maksud Lo?”

“Gua sebenernya belum sepenuhnya percaya ke kalian, tapi gua harap kalian bener-bener membantu penyelidikan ini.”

“Kita beneran mau bantu kok! Lo bisa percaya sama kita,” ucap Chantika meyakinkan.

Sena tersenyum setelahnya. “Baik, terima kasih. Kalian pasti sudah baca berita tentang si satpam kan?”

“Udah. Satpamnya bilang ga ada yang mencurigakan dan besoknya dia meninggal.”

“Ada hal yang sengaja ga diceritakan sama si satpam.”

Sena mendekati mereka sampai mereka berempat menjadi sangat dekat. Dia sedikit menundukkan kepala dan memelankan suaranya.

“Satpam itu bersaksi ke kami kalau dia lihat Renji masuk ke agensi hari itu.”

TBC

Halo semuanya!
Makasih banyak buat kalian yang setia menunggu cerita ini update hehe.
Kalau tidak keberatan, boleh aku minta bantuan vote? Biar aku lebih bersemangat buat update!
Sampai berjumpa lagi, see ya~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang