Attention: Semua istilah dan artinya hanya karangan penulis. Tidak sesuai dengan makna aslinya.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Matahari tengah berdiri kokoh di singgasananya. Sinar yang ia pancarkan sedikit lebih ringan dari biasanya namun alam yang ia terangi tak begitu terlihat sendu.
Hampir seratus calon peserta training tengah berkumpul kembali di aula akademi Gwolf Academy. Aula dimana tadi para calon peserta itu mengambil kunci asrama serta kebutuhannya selama di akademi. Tenda-tenda kecil yang tadi berdiri kini berganti dengan banyak ornamen khas untuk suatu pesta penyambutan. Tidak megah namun itu cukup mengejutkan beberapa orang karena cepatnya pihak dekorasi yang menghias aula yang luas itu.
Disini Yoongi tengah berbaris dengan Jimin disampingnya. Mereka harus sesekali berjinjit ketika suara yang berpidato berubah-ubah tanda pergantian orang. Tentu sikap mereka menjadi tontonan orang-orang disekitarnya serta di bagian belakang barisan mereka.
Yoongi mendengus kesal. Kenapa pula Jimin, si teman barunya itu lama sekali di toiletnya. Jadinya mereka hampir mendapat barisan paling belakang jika saja Yoongi tak merayu beberapa orang agar bertukar tempat dengannya dan juga Jimin.
"Perhatian!" Suara tegas nan lugas itu terdengar. Seluruh calon peserta yang sedari tadi tak berminat mendengarkan pun tiba-tiba tersihir untuk menatapnya yang tengah berdiri di depan mic.
"Selamat siang para calon peserta training Gwolf Academy! Benar masih calon, walaupun kalian sudah diterima tapi tahun ajaran 2023 belum dimulai."
Lalu terdengar riuhan dari barisan paling kanan. Dan seketika hening lagi. Mereka siap mendengarkan lanjutannya.
"Mulai hari ini sampai tanggal 31 Desember kalian hanya akan masuk ke satu kegiatan yaitu simulasi. Tapi ada 3 simulasi. Simulasi pertama akan dimulai tanggal 7 Desember ini."
Lalu seketika terdengar lagi suara yang begitu berisik. Para calon peserta itu saling bertanya-tanya satu sama lain. Yoongi sebenarnya ingin ikut juga mengeluarkan banyak pertanyaan yang ada di kepalanya namun melihat Jimin yang juga melihat ke sana kemari maka Yoongi urungkan niatnya. Sepertinya temannya yang satu ini juga tidak tahu info lain tentang simulasi itu.
"Yoon, apa itu semacam test?" Ucap Jimin sembari berbisik tepat ditelinga kanannya membuat Yoongi hampir saja memukul Jimin.
"Aish kau! Aku tak tahu Jim. Tapi mungkin itu hanya test kecil? Tidak mungkin kan kita baru masuk langsung masuk ke arena?"
Namun sial, kini Yoongi merutuki pikiran negatifnya yang ternyata terealisasikan. Mereka kini tengah berdiri di belakang pagar arena yang membentang begitu luas.
Di sana Yoongi melihat Jimin yang tengah menarik-narik kecil ujung bajunya. Ah, rasanya ingin memeluknya untuk berbagi rasa takut. Hey, benar dirinya juga takut apalagi begitu banyak hal yang belum Yoongi pahami dan ketahui. Kepalanya serasa ingin meledak saat itu juga.
"Arena, simulasi pertama akan ada di arena ini. Dan tebakan kalian benar, kalian harus bertarung satu sama lain disini dengan tangan kosong tentunya."
Lagi dan lagi suara desahan kecewa dan percaya diri kembali saling bersahutan. Yoongi menendang-nendang kecil pasir yang ia injak.
"Tenang saja, tidak akan ada yang dieliminasi atau dipulangkan jika ada yang kalah. Ini hanya simulasi, artinya bakat awal kalian yang akan kalian asah di Gwolf Academy. Total 3 simulasi, dan seluruh nilai dari simulasi itu akan membantu kalian di nilai akhir semester."
Seorang bernama profesor Lee Seung-Hyuk itu terus melanjutkan pidatonya yang membuat para calon peserta itu terus mengalami perubahan emosi yang berbeda-beda secara drastis. Kadang senang kadang kecewa bahkan tak sedikit ada yang merasa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight [M]
FantasySummary: Karena pada dasarnya takdir adalah jalan terbaik. Takdir terlihat kejam karena banyaknya yang masih terpaku pada jalan yang salah. Rate M! BxB Gubahan dari Oneshoot "Black Sides [M] | BTS" Karya @9YooRJu1 Chapter "People"