ㅓ1ㅏ

236 17 0
                                    

Attention: Semua istilah dan artinya hanya karangan penulis. Tidak sesuai dengan makna aslinya.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Sang mentari kini tengah berusaha tenggelam karena tugasnya yang telah usai. Menyisakan cahaya jingga yang begitu indah diantara lampu elektronik yang mulai menerangi jalanan.

Dua kaki jenjang tengah berjalan begitu cepat dan sedikit berlari kecil. Entahlah nalurinya berkata bahwa ia harus segera sampai ke tujuannya.

Rintik hujan mulai turun menemani si surai abu untuk memecah jalanan perkotaan yang tengah dipadati penduduk yang baru menyelesaikan aktivitasnya.

Kakinya terhenti disebuah bangunan yang identik dengan bangun disekitarnya. Hanya saja beberapa ornamen membedakannya.

Ia mengatur nafasnya karena sempat berlari tadi. Lalu terdengar suara pintu yang terbuka, menampilkan sosok yang begitu penyayang.

Suaranya sangat lembut seolah jika saja berteriak rasanya akan memutuskan pita suaranya. Sangat berhati-hati. Melantunkan kata yang selama ini menjadi identitasnya di dunia.

Kedua tangan rapuh mendorong bahu kecil yang tengah menggendong ransel hitam yang terlihat berat.

Dia membawanya ke sebuah kursi dengan bantalan yang sangat empuk. Kedua tangannya digenggam erat. Bibir yang seringkali berbicara lemah lembut itu mulai memimpin obrolan.

Ah, melihat sorot matanya yang begitu khawatir serta ada sedikit rasa takut membuat sang lawan bicara secara tidak sadar berusaha menajamkan indera pendengarannya sendiri.

Tunggu, apa yang baru saja dikatakan? Apa maksudnya? Mengapa dirinya harus pergi? Dan itu tepat besok pagi?

Berbagai pertanyaan itu sukses menyita sebagian ruang penyimpanan di otaknya. Tangannya sibuk mengemas, merapihkan beberapa barang untuk disusun disebuah kotak besar yang memiliki resleting serta kunci.

Dengan enggan dirinya merebahkan tubuhnya di kasur empuknya. Mungkin mulai hari ini ia akan merindukan ruangan ternyaman nya yang telah dihuni hampir 17 tahun lamanya.

Manik sapphire itu perlahan menutup. Alam bawah sadarnya mulai memimpin tubuhnya untuk berkelana di bawah fantasi buatannya sendiri. Hingga membuat hari yang enggan ia injak pun terasa begitu cepat berlalu.

Kini, terlihat satu buah mobil dengan merek yang besar telah terparkir di depan rumahnya. Itu mobil jemputan nya. Rasanya sedikit mengesalkan karena ia tak bisa melakukan perpisahan dulu bersama beberapa temannya.

"Untuk kali terakhir, apakah anda yakin untuk menyanggupi penerimaan pelatihan ini di Gwolf Academy?" Itu suara seseorang yang terlihat seperti bodyguard.

Benar, pihak akademi selalu menanyakan hal tersebut untuk kali terakhir saat penjemputan. Pasalnya untuk meminimalisir calon peserta training yang berubah pikiran di detik-detik terakhir.

Manik biru itu menatap perempuan yang masih merangkul lengannya dengan erat. Matanya begitu sendu namun terlihat menaruh banyak harapan disana.

"Uhm, aku menyanggupinya." Jawabnya tegas. Ia mengusap pelan tangan yang hampir berkeriput di lengannya dengan lembut.

Sang pria dengan pakaian formal itu terlihat berusaha mencari sesuatu di saku bagian dalam jas nya. Ia kemudian menarik satu gulungan kecil dengan kertas yang terlihat kusam. Dan sepertinya itu dari kulit sapi.

"Berdasarkan pendaftaran yang dilakukan pada tahun 2010, selamat teruntuk Min Yoongi yang merupakan anak dari pasangan Min Junseok serta Choi Saera. Anda diterima sebagai peserta pelatihan baru tahun ajaran 2023. Karena ayah anda mendaftarkan nya ketika masih usia belia, jadi kami tidak bisa menerimanya kala itu."

Moonlight [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang