iv

459 55 3
                                    

■□■□■□■□■□■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■□■□■□■□■□■

Kalau dia memang serius dengan orang lain, lalu kenapa dia masih mempertahankan hubungan yang masih ada?

Memikirkan kalimat yang dia ucapkan dari dalam hati membuat Jaemin mendadak sebal dengan pacar di depannya ini.

Sungguh, dia memang pernah berucap tidak peduli jika Jeno sudah mode mata keranjang karena ujung-ujungnya pemuda itu akan kembali lagi padanya seperti tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.

Tapi, memangnya siapa sih yang suka jika pacarnya itu mata keranjang juga genit dengan siapa saja?

Pasti ada rasanya mau cemberut atau ngambek semingguan sampai dibujuk pakai makanan favorit baru luluh.

Sayangnya, Jaemin bukan tipe yang akan melakukan hal seperti itu pada Jeno atau sebaliknya.

Dia terlebih dahulu akan menilai orang yang digeniti Jeno, lalu mengutarakan komentarnya tentang orang itu. Kalau Jaemin hanya berkomentar jelek maka Jeno tidak jadi melaksanakan niatnya, kalau Jaemin 'sedikit' berkomentar bagus maka Jeno bisa lanjut selama seminggu. Itu saja.

Pasangan aneh.
Kadar toxic nya tinggi melebihi kadar garam di laut.

Meskipun begitu, Jaemin juga kadang ikut-ikutan dan jadi orang paling cepat bosan. Habis itu, Jeno menyusul dan mereka bermesraan kembali.

Tetapi, kali ini sepertinya sedikit berbeda karena....

Jaemin merasa mempunyai ketertarikan yang sama pada seseorang yang menjadi target Jeno.

Chenle.

Yang sekarang sedang duduk tidak jauh dari mereka berdua di perpustakaan sekolah bersama beberapa teman sekelasnya.

Jaemin mengalihkan perhatiannya dari Chenle untuk kembali menatap ke Jeno yang pura-pura membaca buku padahal matanya saja fokus pada seseorang.

Tidak perlu kutulis juga kalian sudah tahu jawabannya termasuk Jaemin pun tahu.

"Fokus! Besok ada ujian latihan dari Pak Hong, jangan sampai kau gagal ujian latihan lagi."

Tatapan Jeno kini terarah pada Jaemin yang mengetukkan ujung pulpennya pada meja tanpa suara. Jeno menyengir.

"Maaf, habisnya Chenle ada di ujung sana."

Rasanya hati Jaemin memanas, tapi rasanya seperti bukan karena dia cemburu kalau sang pacar menyebut nama orang lain.

"Chenle tidak akan kemana-mana, dia memang akan selalu ada di sana karena fokus belajar dan mungkin bisa saja tidak tertarik dengan orang yang malas belajar."

Jeno mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Jaemin barusan.

Dia memang malas belajar sih, tapi kalau sedang merasa rajin dan semangat pasti akan belajar dengan giat kok.

𝘼𝙩𝙩𝙚𝙣𝙩𝙞𝙤𝙣? [ JenLeJaem slight NoMin ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang