1 || Meninggalkan

15 8 5
                                    

"Aku gak bisa Plu, aku gak bisa ...."

Aku menatap mata Ars dalam-dalam, ada terbesit rasa sakit di ulu hatiku. Aku begitu mencintainya, tapi kenapa dia tidak pernah percaya padaku?

"Ars ... bisa, ya ... bisa," kataku sambil memegang tangannya yang lemah. Aku sudah mengecek apa yang membuatnya sakit. Iya, aku yang membuatnya sesak. Aku yakin dia bisa sembuh.

"Makan, yaa, sayang, yaa ... mas tetep di sini, nungguin Ars, yaa ...'" Aku melihat hidungnya berdarah lagi. Aku tahu kau sakit apa Ars, tapi aku tidak bisa menjawab.

Tuhan, tolonglah wanita ini Tuhan. Aku sangat mengkhawatirkan dirinya. Aku hanya bisa membantu menyembuhkannya, aku tidak tahu perasaan apa yang menggerogoti hatiku, tapi dunia ini begitu kejam.

Ars ... aku hanya bisa mengalirkan darahku untukmu. Leukimia menggerogotimu. Cinta membinasakanku. Masa lalu yang begitu kelam yang terjadi padaku, terbuka lagi. Mama meninggalkan dunia karena penyakit yang sama, aku juga tidak tau kenapa. Tuhan pasti punya rencana. Katamu hidup ini seperti pola kunci pada handphone, kan, Ars? Siapa yang menyetel, dialah yang membongkar.

Katamu aku dokter paling menyembuhkan, ya? Tidak Ars ... aku hanya ingin kau sembuh. Aku bukan dokter yang hebat, aku hanya tidak mau kau terluka, tapi ternyata selama ini aku gagal membuatmu bahagia. Aku ingin membawamu ke Singapura lagi. Ini sangat menyesakkan. Akukah rumahmu? Bisakah?

Aku merindukan senyummu. Aku merindukan suaramu ...

PlutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang