Haloo ehehehe, maaf ya baru up
Haikal dan Zyan saat ini sedang bersantai di ruang tamu, mereka berdua menonton shinchan yang di mana itu adalah kartun kesukaan Haikal.
Tawa mereka berdua memenuhi ruangan menjadikan suana di ruangan tersebut menghangat, Dika yang melihat nya pun hatinya mulai luluh.
Tidak! Dika tidak boleh luluh hanya karena melihat mereka, Dika harus tetap berpegang teguh pada pendiriannya, hanya menjadikan Haikal sebagai budak nya.
"Haikal" suara bariton itu terdengar, seketika suasana menjadi sunyi, Zyan langsung bersembunyi di dekapan Haikal dan Haikal sendiri menundukkan kepalanya sembari memeluk Zyan.
"Loh? Kenapa diam?" ucap Dika, sebenernya ia sudah tau jika kedua makhluk manis di hadapan nya ini takut kepadanya.
Mendengar tidk ada jawaban, Dika pun tertawa "kalian takut padaku ya? Padahal saya juga tidak menggigit" ucap Dika yang di akhiri dengan candaan untuk mencairkan suasana.
"Saya lapar dan akan memesan makanan, kalian ingin makan apa?" Tanya Dika tanpa mengalihkan pandangan nya dari handphone yang ia pegang.
"Eum tidak perlu tuan, nanti ikal makan sisa siang tadi, masih banyak dan bisa di makan juga kok" tolak Haikal, namun- "ji mau yam oyeng pa" Zyan berkata dengan sangat antusias.
"Hah?" "saya bukan papa mu, Zyan." Dika menatap Zyan yang
menundukkan kepalanya."Zizi tidak boleh meminta ayam goreng, itu mahal sayang" Haikal mencoba unt memberi pengertian kepada anaknya- "tuan, jika memang ingin membelikan, belikan mie instan saja" Haikal mengelus rambut Zyan dengan lembut.
"Eungg ndaa maa, ji nda mau mi, peyut ji akit ma" ucap Zyan sembari menggeleng ribut.
"Sudahlah Haikal, saya sudah pesan beberapa makanan, nanti sajikan jika sudah datang lalu panggil saya" Dika pun melenggang pergi menuju kamarnya.
"Zizi sayang, tidak boleh meminta yang mahal mahal nak, untung tuan baik, jika jahat pasti dia akan marah" Haikal pun mengecup pipi tembam Zyan secara bergantian.
"Eung maa, maapin ji ya" Zyan naik ke pangkuan Haikal lalu memeluknya dengan erat, Haikal pun hanya mengusap punggung nya dengan lembut.
TING TONG~
Bel berbunyi, Haikal segera
Membuka pintu dan ternyata kurir yang mengantarkan makanannya, ia segera mengambilnya lalu menutup pintu, setelah itu menyajikan nya di meja ruang tamu.Haikal bergegas ke kamar, saat membuka pintu ia melihat Dika yang duduk di sofa sembari memainkan handphone nya.
"Tuan, makanannya sudah siap" Ucap Haikal yang hanya di balas dengan anggukan saja, setelah itu mereka berdua turun ke bawah dan menuju ruang tamu untuk makan.
Terlihat Zyan yang duduk dengan tenang di sofa sembari memperhatikan makanan yang tersaji di depannya, makanan itu sangat banyak dan tentunya sangat lezat!
"Makanlah yang banyak, saya tidak mungkin menghabiskan semuanya"
Dika mulai makan sedangkan Haikal mengambil nasi untuk Zyan.Haikal memberikan Zyan ayam goreng, Zyan sangat senang dan memakannya dengan lahap.
"Zizi, makan dengan nasi nak, supaya lebih kenyang" Haikal berusaha menyuapi Zyan nasi namun anak itu tetap menolak dan berpindah tempat duduk di sebelah Dika.
"Eunggg no! Ji nda mau maa, ji mau yam oyeng caja" Zyan melanjutkan acara makan nya, setelah itu ia bersandar pada Dika dan mulai terlelap
"Astaga anak ini nakal sekali" Haikal memindahkan Zyan ke kamar, setelah itu membereskan sisa makanan di meja lalu berjalan menuju kamar Dika, ini sudah tugasnya setiap hari.
Mereka melakukan nya setiap malam, malam panjang penuh kehangatan, suara suara itu bukan hanya memenuhi kamar mereka namun memenuhi seisi rumah, pintu kamar yang terbuka lebar memperlihatkan mereka saling menyalurkan kehangatan.
"Nghh ahh ssakit tuan"
"Ahhh yahhh jepit terus shh"
"Arghh akhh nikmat sekalii"
"Hhh ahh anghh terlalu dalamhh tuaannhh"
"ARGHH TERIMA PEJU NYA HAIKAL, HAMIL ANAKKU ARHH AHH AKHH"
"AHHH"
Happy new year, maaf ya jarang up soalnya susah mikir wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Idk. [MARKHYUCK]
Randomapa yang terjadi jika seorang remaja yang bekerja serabutan tiba-tiba saja menemukan bayi yang menangis di dekat sebuah pohon? "Lo anak siapa njir" "ngapain nangis di sini? emak lo mana?"