Maaf klo gajelas
🍉🌻
08.38
Dika keluar kamar dengan keadaan rambut masih basah, ia baru saja selesai mandi setelah berolahraga.Yaps! ia tidak ke kantor karena sekarang hari sabtu namun ia tetap mengerjakan beberapa pekerjaan nya di rumah.
"Haikal, setelah makan datang lah ke kamar" Haikal yang sedang makan bersamamu Zyan pun hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Zizi sebentar main dulu dengan om Jendra ya" Ucap Haikal sembari menyuapi Zyan. "Hu'um ma, ji angen om jejen" mulutnya penuh dengan makanan, sangat menggemaskan!
FYI Jendra adalah kepala keamanan di rumah tersebut, ia sangat baik kepada Haikal dan Zyan, seperti saat ia gajian, ia membelikan makanan untuk Zyan dan Haikal karena Haikal sendiri tidak pernah diperbolehkan untuk keluar rumah. terkadang Jendra dan Haikal curhat bersama, tempat mereka biasanya di halaman samping rumah yang terdapat kursi kursi untuk bersantai.
Kembali lagi, setelah Haikal dan Zyan menyelesaikan acara makannya, Haikal pun memandikan Zyan lalu pergi mencari Jendra untuk menitipkan anaknya yang lucu ini.
"Kak, Aku titip Zizi dulu ya, aku ada urusan hehe" Zyan pun sdah memeluk kaki Jendra dengan erat seakan takut jika Jendra akan meninggalkan nya.
Jendra yang melihat makhluk mungil itu terkekeh dan langsung menggendong nya. "Kenapa gemesin banget sih? Main dulu sama om ya?" ucap Jendra sembari tersenyum dengan mata yang menyipit bagaikan bulan sabit.
"Ji angen om jejen cekali" ucap Zyan, Zyan melihat mama nya yang sudah kembali masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa.
🌻🍉
Ceklekk~
Pintu terbuka, memperlihatkan sosok manis nan mungil yang mengintip ke dalam seperti mencari sesuatu.
"Cepat masuk Haikal" suara itu terdengar, laki-laki yang baru saja berbicara itu sekarang tepat berada di hadapannya. Itu adalah Dika.
Dika mengajak Haikal untuk duduk di balkon sembari melihat Zyan yang sedang bermain bersama Jendra.
"Nanti malam tidak perlu melayani ku"
"Eumm"
"Umurmu berapa sebenarnya?"
Dika mulai menatap Haikal dengan dalam, karena sejujurnya Dika sendiri pun tidak mengetahui dengan pasti umur Haikal.
"Tujuh belas tahun, tuan."
"Masih sangat muda sudah punya anak" Dika kembali menatap ke arah Haikal yang hanya menundukkan kepalanya saja.
"Tidak tuan, Zyan sebenarnya bukan anak aku" Haikal pun menceritakan bagaimana kisah hidupnya.
"Menyedihkan sekali, kau beruntung bertemu dengan ku" Dika mengelus rambut Haikal dengan lembut.
"Beruntung apanya tuan? Aku hanya pemuas nafsu mu" bibir Haikal mengerucut lucu.
"Tapi di sini tugasmu sangat mudah, tidak perlu kepanasan, tempat tinggalnya tidak perlu membayar, makanan mu dan anakmu juga sudah ku tanggung semuanya" Dika tersenyum simpul, tugas Haikal layaknya seorang istri namun bedanya di sini ia tidak memiliki status apapun.
"Eung yasudah! ikal ke zizi dulu ya" Haikal langsung pergi meninggalkan Dika yang masih tersenyum sembari memperhatikan Haikal yang sudah menghilang di balik pintu.
🍉🌻
"ZIZIIIIII, MAM DULU NAKKK"
Haikal berteriak sembari menurunkan tangga saat melihat Zyan yang berlari kesana kemari bermain bersama Jendra."MAAAAA JI LAPALLL HAHAHA" Zyan berlari menghampiri mama nya dan langsung memeluk kaki Haikal erat, bersembunyi agar tidak tertangkap Jendra.
"Yasudah, aku kembali bertugas dulu ya" Jendra pun tersnyum lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
"Maa.. Papa? Ji mau ain dengan paapa" Zyan menatap Haikal yang lebih tinggi darinya, tatapannya memancarkan kesedihan, anak itu sedih karena ingin bermain dengan Dika yang ia anggap sebagai papa nya. Namun Dika tetaplah Dika, ia tidak akan mau bermain bersama Zyan.
"Iya zi, mam dulu ya nak" Haikal menggendong Zyan ke dapur, Zyan makan dengan lahap di sana, tanpa di sadari ada yang memperhatikan mereka sedari tadi.
"Ekhem"
"Haikal, buatkan saya jus semangka"
Setelah nya Dika pun pergi meninggalkan dapur dan bersantai di ruang tamu.Haikal membuatkan Dika jus semangka lalu mengantarkan nya ke ruang tamu. Setelah itu Haikal dan Zyn bermain di Halaman belakang.
"Ma, upu upu na ucu hahaha" tawa Zyan saat melihat banyak kupu kupu terbang di hadapannya.
"Haikal" Haikal terkejut saat menyadari jika Dika sudah berada di samping nya, ia pun mendongak menatap Dika yang berdiri.
Cup~
"Aku ada urusan, aku tidak pulang, jika butuh sesuatu katakan kepada Jendra" setelah mengatakan hal tersebut dan mengecup bibir Haikal, Dika pun pergi.
Haikal masih terkejut dengan apa yang di lakukan Dika tadi, perutnya terasa geli seperti ada kupu kupu yang terbang di dalam nya. Pipi nya bersemu merah seperti tomat. Sangat menggemaskan!
•
•
•
•
•
🍉🌻
hehehehehehehehehe udh segitu ae.
Baru nyadar ternyata jangka waktu aku up lama juga ya😁 maapkan.Aku kalau bikin cerita tuh pasti selalu gagal, walaupun itu kadang pengalaman sendiri, karena bingung gimana cara merangkai kata katanya 😁
Makasih, sama sama.
Salam semangka 🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
Idk. [MARKHYUCK]
Randomapa yang terjadi jika seorang remaja yang bekerja serabutan tiba-tiba saja menemukan bayi yang menangis di dekat sebuah pohon? "Lo anak siapa njir" "ngapain nangis di sini? emak lo mana?"