Kebahagiaan Baru

717 33 1
                                    

Hari ini adalah hari Senin,hari yang paling malas bagi Jeno karena ia harus merelakan Jaemin untuk pergi ke kantor sementara ia harus di rumah sembari homeschooling dan menunggu Jaemin yang biasanya akan pulang di sore hari.

Ia tak rela Jaemin pergi ke kantornya walaupun mereka sudah 2 bulan menikah, rasanya Jeno amat kesepian karena ditinggal sang suami ditambah  ia sendirian di rumah besar itu tanpa seorang maid dan dengan kegiatan monotonnya.Entah kenapa beberapa waktu ini ia sangat suka menempel dengan Jaemin dan mengikutinya kemanapun dia pergi.

Oleh karena itu juga saat ini ia tengah membujuk sang suami agar diperbolehkan ikut ke kantor dan membolos homeschooling nya itu.

"Dady,boleh kan nono kan pengen ikut dad "
"Sayang,dengar dady hari ini dady ada meeting jadi tidak bisa menemani nono, kalau nanti nono bosan disana bagaimana "
"Ihh nggak yah nono nggak akan bosan kan nanti disana nono juga nonton kok nggak akan ganggu dady dehh,ayolllahh dad"
"Tapi baby-......"
"Yaudah kalau gitu nanti nono nggak mau lah sekamar sama dady, dady jahat padahal kan aku istrinya masa sih ga dibolehin ke kantor suami sendiri"

Jaemin terkejut mendengarnya,mana bisa ia tidur tanpa nono nya pasti tidak akan nyaman,hingga berakhir ia setuju untuk membawa istri kecilnya itu ikut ke kantor dengan syarat Jeno tak akan rewel.
"Ya udah kamu boleh ikut sayang"
" Yey ,makasih Dadyy"

Cup
Jeno mencium Jaemin di bibir membuat lelaki itu salting dengan muka memerah.

Saat ini keduanya telah sampai di kantor Jaemin dengan Jeno yang digandeng olehnya, dirinya tak mau jika istrinya itu dilihat oleh banyak tatapan mata lapar itu, Jeno hanya miliknya seorang.

Keduanya telah sampai di ruangan milik Jaemin,Ia dudukan Jeno di kursi yang ada di ruangan itu, berpamitan pada sang istri sebelum melakukan rapat yang pasti akan amat panjang.

"Sayang,maaf Dady harus rapat dulu kamu disini aja okay,jangan kemana mana ,kalau bosan telpon temen kamu suruh kesini boleh kok "

"Mm okay Dad, semangat rapatnya yaa, i love you Dad nanti langsung kesini yaaa"

"Yes baby, i love you too Dahh"

Pintu ruangan pun ditutup oleh Jaemin menyisakan Jeno yang kini tengah sibuk dengan tontonan dan cemilan yang ia kunyah sembari berkomentar kecil terhadap film yang ia tonton.

Beberapa saat telah berlalu,Jeno yang tadinya tenang saja menonton film mulai merasakan pening di kepala tak hanya itu perutnya pun rasanya tak enak dan beberapa kali ia memuntahkan camilan yang ia makan tadi membuat tubuhnya semakin lemas.
" kok jadi gini si,tadi nggak tuh apa camilannya adaracunnya yah atau kedaluwarsa,lah tapi masih lama kok " gumamnya seraya berpikir penyebab badannya lemas

Ia ingin mengabari Jaemin untuk mengabarkan kondisinya,tapi mengingat ini masih jam dua dan Jaemin yang selesai rapat nanti sore membuatnya mengurungkan niatnya itu. Ia menahannya dan mencoba untuk tiduran untuk menangkal sedikit rasa sakitnya.

Hari telah menjelang petang dan saat ini Jaemin baru saja menyelesaikan rapatnya setelah sekian lama,ia dengan segera pergi menuju ruangan sejak tadi ia mengkhawatirkan istri kecilnya itu apalagi ia meninggalkannya begitu lama tanpa teman.

Perlahan ia buka ruangan miliknya dan melihat ruangan itu kosong,ia beralih ke kamar di sebelah dan ia menemukan Jeno tertidur. Ia bangunkan Jeno dengan pelan untuk mengajaknya kembali ke rumah , karena hari yang menjelang malam.

"Sayang,wake up kita pulang yukk"
"Heungh"
Lenguh jeno pelan ,sembari membuka mata dan begitu melihat Jaemin dihadapan nya ia langsung mendekap suaminya itu sembari terisak pelan.

"Hikss, Dadyy  Hikss lamaa nono sakitt eungh,pusing ,panas Dad"

" Hey sayang, maaf maaf hmm sekarang kita ke rumah sakit yaa biar sakitnya ilang"
Ucapnya seraya menggendong Jeno berjalan menuju basemen.

Jaemin melajukan mobilnya menuju rumah sakit sambil sesekali melihat Jeno yang ia tidurkan di belakang.

Dan kini pasangan suami istri itu telah sampai ,dokter mengecek keadaan Jeno dan ia menunggu di luar.Wajahnya menunjuk raut khawatir yang amat ketara ia amat takut dengan keadaan Jeno yang sangat lemas tadi.

Usai sudah dokter mengecek Jeno dan saat ini ,Jaemin tengah berbicara dengan sang dokter mendengarkan hasil pemeriksaan jeno.

"Sebelumnya,saya yakin sebagai seorang suami anda mengerti bukan jika tuan jeno ialah seorang lelaki yang memiliki rahim benar begitu tuan Na "
" Iya dokter,saya mengerti itu dokter, apakah ada suatu masalah dalam rahim jeno dok ?"
"Tidak tuan Na,rahim tuan Lee justru amat sehat dan saya ingin menyampaikan selamat kepada tuan Na atas kondisi Tuan Jeno yang saat ini tengah mengandung dan sudah 6 minggu jadi untuk kondisi lemas itu sudah biasa terjadi pada orang hamil tuan, dan untuk jenis kelaminnya kami belum bisa mengecek sekarang "
"Ini benar kan dok, tidak apa dok justru kabar ini sudah cukup membuat saya gembira"

Batin Jaemin bersorak riang,sudah lama ia menunggu seorang anak kembali dan kini ia mendapatkannya bersama dengan putra sulungnya sendiri.Setelah menebus obat dan berpamitan pada dokter ia segera menuju ruang rawat Jeno dan terlihatlah sang istri yang sepertinya sudah menduga kehamilannya.

"Sayang, terimakasih aku bahagia sekali mendapatkannya darimu"
"Iya Dad,aku pun begitu bersyukur memiliki seorang anak bersama mu,dulu aku tak pernah menduganya tapi sekarang aku sangat menyukai hal ini"

Keduanya habiskan waktu mereka untuk berpelukan akibat kegembiraan yang baru saja mereka dengar.




















Maaf kalau ini terkesan klise dan gak logis 🙏

Dan maaf juga karena beberapa bulan ini gak pernah up karena ada beberapa alasan tentunya dan terimakasih untuk yang sudah mau vote ceritaku ,love you all ♥️♥️💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Father's Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang