PROLOG

56 18 6
                                    

"Ini beneran pak, saya tugas magang di rumah sakit jiwa?" tanya Rangga tak terima.

Rangga Adipta seorang mahasiswa dari Universitas MAJAMADA yang ada di Yogyakarta. Ia merupakan mahasiswa dari fakultas Imu Sosial jurusan Psikologi. Kini ia tengah sibuk menyelesaikan skripsinya untuk memperoleh gelar sarjananya. Untuk itu pihak kampus menugaskan seluruh mahasiswa untuk mencari pengalaman dengan bekerja sebagai magang dibeberapa perusahaan, rumah sakit, sekolah bahkan di pusat rehabilitasi dan berharap dapat menentukan judul skripsi yang bagus untuk diajukan.

Rangga sudah membayangkan akan magang disebuah klinik psikolog terkenal di Yogyakarta. Namun, betapa kecewanya ia setelah mendengar titah dari mulut pak dosen yang menugaskannya di rumah sakit jiwa. RUMAH SAKIT JIWA.

"Memang kenapa? Magang di rumah sakit jiwa nggak salah, kan?" tutur pak Dosen yang masih sibuk dengan berkas-berkasnya.

"Ya.. nggak salah, sih," gumam Rangga pelan dan pasrah. Seperkian detik kemudian wajah lesuhnya tiba-tiba antusias kembali dan langsung memang wajah manja.

"Ini adalah jalan terakhir."

"Tapi, Ayah aku..."

"OHO! BERANI-BERANINYA KAMU MEMANGGIL SAYA DENGAN SEBUTAN ITU DI KAMPUS?!" tegas Adi sambil melotot kepada mahasiswa yang merupakan anaknya.

"Saya ini dosen kamu! Jaga mulut kamu baik-baik kalau tidak mau saya kasih nilai D," ucapnya lagi menegaskan.

Rangga sebagai anaknya saat ini merasa sangat ternistakan. Dari sekian tempat dan pekerjaan, kenapa di rumah sakit jiwa? Semua teman-temannya di tempat yang bagus, giliran anaknya sendiri di tempat yang harus berbaur dengan orang tidak waras.

"Ini beneran, Yah? Eh- pak? Atau saya tukar sama yang lain aja deh, ya?" pinta Rangga berharap Dosen yang merupakan Ayahya juga dapat berubah pikiran.
"Tidak bisa! Keluar!"


~Krabby Patties~

Krabby PattiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang