1

740 74 4
                                    

Ketika itu hujan turun membasahi bumi pada malam hari, diiringi oleh isak tangis seseorang yang tengah duduk di atas ranjangnya lalu mengucapkan kata yang sama "Kamu tega" berulang kali. Meremat dada seolah olah dapat meringankan rasa sakit yang ada dalam dirinya. Sebenarnya dia tidak sendiri, ada seseorang disana yang menepuk nepuk pundaknya memberikan kata kata penenang serta pelukan pada akhirnya.

Terkadang rencana hidup di dunia ini bisa kita buat namun terealisasikan atau tidaknya kita hanya bisa mengusahakan agar hal itu terjadi. Sunghoon begitu bahagia beberapa minggu yang lalu karena mantap menikah dengan pacarnya. Lelaki yang ia inginkan untuk menjadi pelabuhan terakhirnya. Kekasih yang menemaninya selama 4 tahun belakangan ini. Nicholas pacarnya itu bukan lah orang yang romantis, cara melamar nya pun tidak terkesan direncanakan secara matang.

Tapi Sunghoon suka, dia tidak keberatan sama sekali dengan bagaimana kekasihnya itu melamar. Sunghoon kira hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan karena harusnya acara bridal shower dibuat. Pernikahan keduanya tinggal 1 minggu lagi. Namun dunia sangat tidak berpihak padanya. Nicholas lelaki itu ternyata selingkuh dengan seorang junior yang satu kantor dengan Sunghoon.

"Tapi kenapa harus dia? Gue nggak ngerti jake" Lelaki itu kembali memeluk seseorang bernama Jake.

Nicholas memberikan banyak kenangan di hidup nya dan tentu saja hal ini akan membuat Sunghoon sulit untuk sekedar bernafas. Bahkan apartement yang ia tempati ini berisikan banyaknya kenangan mereka berdua. Semuanya membuat dada Sunghoon terasa semakin sesak.

Ditambah lagi selingkuhan Nicholas itu adalah junior nya di perusahaan. Sunghoon tentunya tidak ingin masalah pribadi dibawa ke pekerjaan. Namun hati tidak bisa berdusta, bahwa ia tidak akan mau melihat orang itu lagi.

"Hoon kayanya gak bisa gini terus. Gue gak mau liat lu jadi depresi. Mending lu pindah dari sini" Jake sebenarnya juga ingin menangis melihat sahabatnya itu menderita seperti ini.

Jake juga bagian dari perjalanan antara kisah cinta Sunghoon dan juga Nicholas. Sebab dia yang mengenalkan keduanya. Jake tidak menyangka seseorang yang ia anggap DEWASA ternyata sebrengsek ini untuk sahabatnya. Jika bisa memutar waktu, dirinya tidak akan membiarkan Sunghoon untuk bertemu apalagi berkencan dengan Nicholas.

"Pindah kemana? Gue belum nyapin apa apa Jake" Sunghoon menyeka air matanya sendiri dengan tissue yang ada di tangan Jake.

"Di apartemen gue aja. Sepi juga, enak buat healing. Kanan tembok kiri gak ada orang" Terlihat raut wajah antusias karena akhirnya Jake bisa membantu setidaknya membuat sahabatnya melupakan sedikit rasa sakitnya dengan meninggalkan apartemen penuh kenangan bersama mantan Sunghoon yang Berengsek itu.

Sunghoon mengangguk setuju, sahabatnya itu benar. Jika Sunghoon terus terusan disini, dia akan kesulitan untuk bernafas. Sebab bayang bayang indah ketika dirinya dan juga Nicholas ada di dalam apartemen miliknya ini sangat tergambar jelas.

...

Seorang laki laki menghembuskan nafasnya kasar, matanya menatap tidak percaya ke arah lawan bicaranya. Benar benar terlihat raut kelelahan di wajah lelaki tersebut. Sementara lawan bicaranya asik memakan pilus di toples sambil menonton acara di TV.

"Heeseung coba lu pikir deh. Lu udah tua seung, bukan abg lagi. Kenapa sih gak belajar tanggung jawab sama diri lu" Terselip nada khawatir disela kalimat marah yang terlontar itu.

"Jay. Slow aja, gue juga tau gue mau ngapain kok." Jawab lelaki yang dipanggil Heeseung itu.

"Lu kan udah sarjana seung. Apa salahnya lanjutin bisnis nyokap bokap lu itu daripada kaya gini? Apartemen lu berantakan banget, tiap bulan gue tau lu suka gonta ganti pasangan,  kebiasaan mabok lu itu juga. Seung, kasihan sama diri sendiri harusnya"

We Get Baby? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang