2

333 42 6
                                    

Sunghoon tidak habis pikir bahwa malam pertamanya di apartement ini dia harus mendengarkan erangan erotis sepanjang malam. Benar benar terasa seperti mendengarkan kucing kawin. Dia sudah berusaha semampunya untuk meredam suara itu dengan menutup kupingnya menggunakan bantal atau menyumpalnya dengan kapas. Tapi sangat sia sia sekali karena suara itu terus masuk ke dalam gendang telinganya.

Akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari bilik kamarnya mencoba mencari cari tempat sekiranya jauh dari kebisingan suara yang dibuat tetangganya ini. Hingga akhirnya dia memilih untuk tidur di area dapur karena hanya disitu dia bisa merasakan kedamaian.

Hari hari berikutnya dia selalu melihat lelaki itu membawa masuk perempuan atau laki laki yang berbeda setiap 2/3 minggu sekali. Benar benar tidak bisa dipercaya ada seseorang seperti itu. Mereka tidak pernah bertegur sapa sekalipun berpapasan di jalan atau disaat membuang sampah di lantai dasar.

Sunghoon tidak terlalu memperdulikan hal itu, ia hanya ingin fokus pada penyembuhannya. Rasa trauma dan sakit hati masih melekat kuat, membuat ia harus tetap terlihat tegar saat bekerja di kantor terlebih lagi melihat mantan calon suaminya itu.

"Jake, gue mau ke cafe. Tapi lu sibuk gak?" Tanya Sunghoon agak ragu. Saat ini dia benar benar butuh teman berbicara.

"Kalo abis makan siang gimana hoon? Gue kayanya bakal sibuk sampe jam segitu"

"Oke gapapa" Sunghoon tersenyum. Setidaknya dia bisa bertemu Jake dan menumpahkan segala isi hati nya. Dia sebenarnya bosan terus berada di kamar seperti mengurung diri. Dia butuh hiburan, butuh refreshing.

"Tumben sih. Ada yang pengen diceritain ya?

"Iya. Kemarin Nicholas ngehubungin gue Jake"

"Hah? Ngapain si setan itu ngehubungin lu? Terus gimana? Lu angkat? "

"Angkat" Jawab Sunghoon. Sebenarnya jika Jake ada disini dia ingin sekali langsung menangis melampiaskan perasaannya. Jujur masih ada nama Nicholas di hatinya. Sunghoon adalah tipe yang sulit untuk jatuh cinta. Jadi ketika dia memutuskan untuk mencintai seseorang maka ia berikan seluruh hatinya dan itu sebenarnya tidak baik.

Nicholas bukan hanya sekali berselingkuh namun 3 kali tetapi Sunghoon seperti tidak pernah jera untuk memaafkan lelaki tersebut. Sahabatnya Jake bahkan pernah memusuhi dirinya lantaran susah sekali untuk diberitahu, bahkan saat mengetahui kabar bahwa Nicholas melamar Sunghoon. Hati kecil Jake berkata lain, dia sejujurnya tidak ingin sahabatnya itu menikah dengan Nicholas, dan ketika melihat Sunghoon disakiti seperti ini lagi ada rasa kesal sekaligus lega. Lega karena sahabatnya tidak jadi menikah dengan pria brengsek. Pernikahan itu bukan hanya 1 atau 2 bulan. Menikah dengan orang yang salah sama seperti membawa dirimu menuju neraka dunia.

....

Heeseung duduk termenung sambil merokok di balkon kamarnya. Entahlah perasaannya akhir akhir ini begitu hampa. Dia sungguh bosan menjalani hari hari yang selalu berulang ini. Terkadang ia iri melihat Jay yang terlihat sangat sibuk dan produktif. Heeseung memang sering ditemani oleh beberapa pria dan wanita tapi tidak ada satupun diantara mereka yang benar benar dia sukai. Beberapa dari mereka hanyalah pelepasan lelah dan juga penat tidak lebih dari itu.

Heeseung mematikan rokok yang dia hirup tadi sampai ia mendengar suara dari sebelahnya. Sepertinya seringkali mendengar suara tangisan seperti itu, entah apa yang merasuki dirinya tetapi Heeseung memilih untuk duduk lalu mendengarkan tangisan tersebut. Tangisannya sungguh menyayat hati, tampaknya tetangga barunya itu mempunyai masalah yang cukup rumit.

Tidak ingin berbohong, menurutnya si tetangga itu terlihat cukup manis dan juga cantik untuk ukuran seorang pria. Tetapi sepertinya si tetangga menjaga jarak dengannya, setiap berpapasan si tetangga itu berpura-pura tidak melihat Heeseung ataupun memilih sibuk dengan ponselnya. Heeseung berpendapat bahwa kata kata nya saat lelaki itu baru pindah membuatnya tersinggung.

We Get Baby? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang