4

498 48 3
                                    

Setelah mengadakan sesi latihan dengan kakaknya, kini Ibu Sunghoon dan juga ayahnya datang menemui keduanya. Sunghoon sebenarnya kaget kenapa semua keluarga nya ada disini? Hari ini benar benar hari yang sangat teramat aneh untuknya, dan semua itu karena Luna. Bayi itu tiba tiba masuk kedalam kehidupannya secara tiba tiba dan dengan anehnya kenapa pula Sunghoon lebih berperan sebagai seorang 'ibu' disini?

Unit Heeseung mempunyai 2 kamar dan sangat luas dibandingkan kamar milik Jake, mungkin ini lebih seperti dua kali unit milik Jake. Satu kamar yang tadinya khusus untuk koleksi sepatu, mainan dan juga jam tangan Heeseung kini penuh dengan peralatan bayi yang mereka beli tadi.

Heeseung juga tidak mengerti mengapa Sunghoon membeli begitu banyak mainan, baju, peralatan bayi padahal mereka berkomitmen untuk memulangkan Luna ketika bayi itu sudah menemukan orang tua kandungnya. Tetapi Heeseung tidak sanggup melarang karena melihat Sunghoon yang sangat excited memilih semua barang barang itu.

Luna bukan anak yang rewel, beberapa kali menangis hanya karna lapar atau popoknya minta diganti, selebihnya dia sering tertidur dan Sunghoon bernafas lega. Kata ibu nya seseorang yang punya anak bayi itu harus siap begadang. Tapi bagaimana jika ia begadang terlalu sering? Setiap hari dia harus berangkat bekerja untuk mencari uang.

....

Sunghoon tidak habis pikir melihat ayahnya dan Heeseung sudah akrab dari hari kemarin. Bahkan ayahnya tidur menemani Heeseung di depan TV karena menonton bola bersama. Bukan apa apa tapi ayahnya adalah tipikal yang sulit untuk didekati. Bahkan dengan Jake saja ayahnya masih canggung karena jarang bertemu padahal Jake dan Sunghoon sudah berteman lama.

Sunghoon bersiap untuk berangkat kerja, tapi hari ini Luna sedikit rewel jadi dia harus menggendong tubuh mungil itu agar tertidur pulas lagi sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 07:20 . Sunghoon butuh waktu 20 menit ke kantor nya jika tidak macet, jadi seharusnya jam segini dia sudah berangkat agar tidak telat.

"Heeseung bangun.... " Sunghoon mengguncang guncang tubuh Heeseung yang masih terlelap di Sofa. Ayahnya sudah bangun karena bersiap-siap ingin pulang. Ayah Sunghoon juga masih bekerja, serta ibu nya yang juga membuka resto kecil kecilan, tidak terlalu jauh dari tempat Sunghoon saat ini. Hanya berjarak 2 jam.

"Udah Hoon, Heeseung capek kali. Sini biar ibu yang gendong Luna"

"Nggak bu, kan ibu udah capek dari kemarin jagain Luna."

Heeseung terbangun dari tidurnya melihat pertengkaran kecil yang terjadi di rumah nya. Melihat Luna yang berada di dalam gendongan Sunghoon membuat Heeseung teringat bahwa dia tidak bisa bangun siang seperti ini lagi. Oleh karena itu tanpa basa basi, lelaki itu berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka sekaligus mengembalikan kesadarannya.

Heeseung menyuruh Sunghoon untuk menidurkan Luna di ranjang bayi yang mereka beli kemarin, setelah semuanya selesai. Orang tua Sunghoon pamit kepada Heeseung untuk pulang ke rumahnya. Sedangkan Sunghoon dirinya sudah siap untuk berangkat bekerja.

"Heeseung lu kerja dimana sih emang? Freelance ya?"

"Ya begitu lah, Hoon btw mau minta nomor lu. Gue takut Luna gak bisa gue jagain soalnya kan gue gak secekatan lu dalam hal ngurusin dia"

Sunghoon menerima handphone Heeseung dan mulai mengetik nomornya. Sunghoon berharap Heeseung bisa menjaga Luna dengan baik hari ini. Akhirnya Sunghoon pamit dan pergi untuk bekerja sedangkan Heeseung lelaki itu memilih untuk memainkan jari jari tangan Luna. Dan dirinya tampak begitu kagum melihat ada makhluk sekecil itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Get Baby? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang