3

373 46 1
                                    

Kini keduanya berada di dalam unit apartement milik Heeseung. Mereka bingung bukan main, kenapa bisa ada bayi disana. Terlebih lagi tidak ada jejak apapun berupa pesan atau benda peninggalan orang tua si bayi ini. Cukup lama keheningan melanda keduanya. Sejujurnya Sunghoon merasa bayi yang ada di hadapan mereka ini sangat lucu, orang tua mana yang tega membuang bayi selucu ini.

Heeseung sibuk berpikir, dia merasa tidak mungkin bahwa seseorang datang dan mengatakan dia adalah ayah dari bayi tersebut. Karena sejujurnya Heeseung ini belum pernah berhubungan badan seperti itu, yang ia lakukan hanyalah foreplay tidak lebih dari itu. Jadi ketika ada bayi disana, ia mencoba mengingat ingat apakah dulu ia pernah mabuk lalu melakukan itu? Tapi satupun tidak ada yang terlintas di pikiran Heeseung.

"Berhenti mondar mandir gitu Heeseung. Gue jadi pusing" Ujar Sunghoon yang nampak lelah melihat perilaku Heeseung sejak mereka masuk ke dalam unit apartementnya.

"Ini anak siapa Sunghoon? "

"Gak tau. Kok nanya gue. Dia mirip gak sama salah satu dari sekian banyak cewek atau cowok yang pernah masuk ke apart ini?" Sunghoon tidak bisa menahan pertanyaan ini lagi. Dari awal Sunghoon mencurigai bahwa anak ini adalah hasil hubungan Heeseung dengan pacar pacarnya itu.

"Ngaco. Gue emang sering ganti ganti pasangan. Tapi kita gak sex"

Sunghoon terdiam. Bagaimana bisa tidak melakukan hal itu tapi erangannya terasa begitu keras dan juga lama? Apakah Heeseung berbohong agar melepas tanggung jawab yang harusnya dia laksanakan?

"Kalo gue gak mungkin. Gue gak pernah berhubungan sama siapapun"

Heeseung terdiam menatap wajah Sunghoon yang juga menatap ke arahnya. Agak sedikit kesal bahwa lelaki itu tidak mempercayai kata-katanya. Padahal kenyataannya Heeseung memang tidak melakukan hubungan badan dengan siapapun, alasan bahwa ia sering gonta ganti pasangan adalah ketika mereka ingin lebih tapi Heeseung selalu menolak, dan itu membuat mereka marah lalu merasa tertolak. Heeseung tidak pernah mau memusingkan hal tersebut. Dia ingin pengalaman pertama berhubungan badan didasari oleh cinta, walaupun ia sendiri tidak percaya atas kata cinta.

Anak bayi itu menangis kencang dengan tiba tiba membuat Sunghoon dan juga Heeseung menjadi panik seketika. Keduanya bukanlah orang yang biasa mengurus anak. Terlebih lagi anak tersebut masih sangat bayi.

"Sunghoon gimana ini?"

"Gue juga gak tau Heeseung" Sunghoon panik, tapi dia mengangkat bayi tersebut kedalam gendongannya. Sehingga perlahan lahan bayi itu sudah tidak menangis lagi.

Keduanya bernafas lega untuk sesaat karena beberapa menit kemudian, mereka mencium aroma tidak sedap pada bayi itu. Sunghoon dan Heeseung saling bertatapan mencoba bertelepati apakah perasaan mereka mengatakan hal yang sama? Dan ternyata benar, saat Sunghoon mencium aroma sekitar pantat sang bayi. Dia langsung memundurkan lagi kepalanya, tidak tahan terhadap aroma tidak sedap itu.

"Heeseung, kayanya kita harus belanja" Sunghoon kini menurunkan bayi itu kedalam keranjangnya lagi.

"Belanja buat?"

"Ini lah bayi nya. Kasian Heeseung, dia kan butuh susu juga butuh pampers" Sunghoon menepuk nepuk tangannya itu mencoba ikut bermain dengan sang bayi.

"Tapi gue gak ngerti barang bayi" Heeseung sudah ditahap pusing. Dirinya tidak bisa berpikir jernih sekarang.

Sunghoon mengambil ponsel dari kantung celananya mencoba mencari kontak orang yang bisa ia tanyai tentang bayi. Setidaknya bertanya kepada yang lebih berpengalaman itu baik dibanding harus diam dan menelantarkan bayi yang ada di hadapannya ini. Tidak butuh waktu lama untuk panggilannya tersambung.

We Get Baby? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang