SEBUAH TUJUAN

35 13 0
                                    


Di sebuah gedung aku masih mengikuti kak Mita yang membawa diriku masuk ke dalam kantor penerbitan yang masih terlihat sangat sibuk dengan para pegawai yang lalu lalang dengan tumpukan berkas pekerjaan mereka.

Aku masih memperhatikan mereka karena diriku belum pernah merasakan bagaimana rasanya bekerja sampai saat ini hingga ada suatu nuansa berbeda yang aku rasakan dari tempat yang baru aku kunjungi ini. Akupun bertanya-tanya beginikah suasana tempat kerja kakaku, mereka semua tampak sangat serius bekerja dan apakah mereka melakukannya hampir setiap hari dan mungkinkah aku juga akan dapat melakukan hal serupa di masa depan.

Karina sedikit merasa bersalah dan menganggap dirinya adalah orang yang tidak berguna karena menyadari di saat orang lain sedang bekerja keras, dirinya malah selalu bersantai dan tidak pernah melakukan sesuatu selama ini.

Sementara di dalam kantor itu seorang pegawai wanita yang sedang duduk di depan meja kerjanya menyadari kehadiran Mita hingga kemudian pegawai itu langsung menghampiri serta berbicara padanya.

"Mita kamu sudah datang, cepatlah masuk ke ruangan rapat kepala direksi sudah marah-marah dari tadi karena klien kita juga sudah menunggu," ucap pegawai wanita kepada Mita.

"Aku paham tadi aku juga sudah di beritahu lewat telepon jadi sebentar lagi aku akan kesana," jawab Mita yang terlihat cukup terburu-buru mengambil berkas di meja kantornya, kemudian kembali berbicara kepada pegawai wanita yang merupakan rekan kerjanya. "Oh iya Sarah perkenalkan ini adiku Karina dan kamu tolong antarkan dia ke ruang istirahat pegawai sementara aku menyiapkan berkas-berkas untuk rapat."

"Eh tapi aku juga masih ada pekerjaan dan tidak bisa menjaganya."

"Sudah pokoknya kamu antarkan saja adiku dulu dan tinggalkan dia dengan beberapa buku, dia akan diam di sana sampai pekerjaanku selesai," suruh Mita kembali.

"Tapi Mita..?" Sahut Sarah tapi Mita telah bergegas pergi meninggalkannya bersama Karina.

Sarah sebenarnya sedikit bingung karena Mita malah membawa adiknya ke kantor bahkan meninggalkannya begitu saja, meskipun Mita mengatakan kalau adiknya tidak akan melakukan sesuatu, tapi tetap saja sikap Mita sedikit kurang baik karena bagaimana mungkin menyuruh adiknya menunggu sendirian di ruang istirahat pegawai.

Ruang istirahat terlihat sedikit sepi karena saat ini masih jam kerja jadi tidak ada seorang pun pegawai kantor yang menggunakannya selain seorang office boy atau petugas kebersihan yang sedang istirahat di sana.

"Karina maaf aku tidak bisa lama-lama karena aku harus segera kembali bekerja dan jika kamu ingin membaca buku ada rak buku di sana dan jika butuh sesuatu yang lain seperti kopi minta saja ke office boy itu," kata Sarah sambil menunjukan sebuah rak buku besar di sudut ruangan yang berisi cukup banyak koleksi buku, kemudian dirinya segera pergi meninggalkan Karina.

Sepertinya aku memang sedikit mengganggu di sini, bahkan rekan kerja kakaku langsung pergi dengan terburu-buru untuk melanjutkan pekerjaannya kembali dan apakah aku juga akan seperti itu di masa depan seandainya aku sudah bekerja, tapi sudahlah sekarang aku ingin melihat koleksi buku di sini.

Karina langsung menuju ke rak buku di sudut ruangan dan mencari judul buku-buku yang dirinya anggap menarik hingga dia menemukan sebuah buku yang pernah mendapatkan ulasan di internet jadi Karina pun memutuskan memilih buku itu untuk dirinya baca.

Karina duduk di sofa dan perlahan membaca dengan serius halaman demi halaman, kalimat demi kalimat dan kata demi kata. Karina adalah seorang kutu buku yang sudah membaca ratusan judul hingga sangat mahir dalam membaca dan memahami sebuah kisah dalam buku juga dapat dengan mudah menemukan kekurangan di dalamnya.

Setelah cukup lama seorang pria yang menggenakan setelan jas rapi masuk ke dalam ruang istirahat, namun dirinya langsung terlihat terdiam ketika menyadari ada seorang gadis cantik yang sedang sangat fokus membaca sebuah buku novol sambil duduk di sofa. Pria itu adalah Gilang Aksara seorang penulis muda yang belakangan ini sedang banyak di perbincangkan karena novel yang dirinya tulis sangat laku di pasaran, bahkan terdengar kabar kalau salah satu karyanya akan segera di adaptasi ke dalam bentuk film.

Elipsis Karina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang