Chapter 5: Make It Work

495 71 9
                                    

Canis Minor Penthouse, Kediaman Junkyu

Setelah melalui perjalanan yang diisi dengan keheningan, Jihoon kini duduk di meja makan sambil memperhatikan Junkyu yang sibuk mempersiapkan makan siang.

Jihoon itu hobi makan, tapi untuk urusan dapur kemampuan dia nol besar. Pernah Jihoon sok ngide mau ikut-ikutan bikin makanan viral di tiktok, yang berujung dengan hampir terbakarnya kitchen set Junkyu.

Sejak saat itu ia dilarang Junkyu untuk menyentuh kompor. Dan sekarang melihat Junkyu dengan luwes bergerak di dapur, membuat Jihoon bertanya-tanya, sejak kapan cowok itu bisa masak? Selama tinggal di sini ia belum pernah sekalipun melihat Junkyu masak, karena mereka biasanya makan dari katering atau delivery.

"Spicy tuna atau carbonara?" tanya Junkyu memecah keheningan. Jihoon tidak sadar menghela nafasnya lega. Akhirnya dia ditanya juga, jujur Jihoon agak takut dengan Junkyu yang diam seribu bahasa seperti tadi.

"Spicy tuna kayaknya enak, ya," jawab Jihoon. Pikiran mumet seperti ini memang paling enak makan yang pedas-pedas.

"Ok," jawab Junkyu singkat. Cowok itu kemudian menggulung lengan kemejanya sampai siku, dan mulai merebus spaghetti sambil menyiapkan bumbu lainnya.

Jihoon benar-benar merasa ada yang tidak beres dengan otaknya. Karena saat ini Junkyu terlihat amat sangat terlihat menarik di mata Jihoon.

Damn there must be something wrong with my brain. I saw him half naked almost everyday and felt nothing. But now... he's fully clothed, doing his thing in the kitchen and i feel something, ucapnya dalam hati.

"Ada yang harus gue bantu, nggak?" tanya Jihoon ragu.

"Lu duduk manis di situ aja udah bantu banget,"

"Eh-" Jihoon nggak mau ge-er tapi kok dia menangkap maksud lain dari ucapan Junkyu.

"M-maksudnya tuh lu diem aja, gue nggak mau nih dapur gue kebakaran. Lagi. I-iya gitu,"

Apa yang Jihoon harapkan dari Junkyu dan komentar usilnya, kan?

"Bahas aja terus, lagian bukan kebakaran cuman gosong doang itu tuh. Lebay banget,"

"Ya masak air sampai gosong, sampe tekonya item semua, tuh, apa kalau bukan kebakaran,"

Masak air aja gosong. Kalau ingat peristiwa itu Jihoon malu sendiri. Memang salah, sih, Jihoon kelupaan sedang masak air gara-gara ditinggal nonton episode terbaru Hometown Cha Cha Cha.

Who doesn't love Hong Dusik, right?

"Telfon Yoshi aja deh," ucap Jihoon pada dirinya sendiri, daripada berantem.

Hanya dalam beberapa dering sambungan teleponnya langsung diangkat. Setelah meminta maaf sudah meninggalkan pekerjaan begitu saja Jihoon langsung memberikan instruksi hasil brainstorming -nya di mobil tadi.

Jihoon memutuskan untuk mengabulkan semua permintaan klien-nya itu. Dibilang nggak capable Jihoon tengsin sekaligus malas memperpanjang urusan. Sebisa mungkin ia akan mengabulkan permintaan mereka.

After all, life is about taking risks right?

Tanpa Jihoon sadari Junkyu dari tadi diam-diam memperhatikannya. Seseorang yang tahu atas apa yang ia kerjakan selalu terlihat lebih menarik.

"Ah! Iya satu lagi Yoshi, abis makan paling gue balik-"

"We're not coming back," sela Junkyu memotong ucapan Jihoon pada Yoshi.

"Hah?" tanya Jihoon kaget.

"Bilangin ke Yoshi, kita nggak balik ke kantor. Ada urusan,"

"K-kita?"

stuck with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang