Leo mengambil helmnya lalu menaruh helm itu di spionnya lalu tangan panjangnya mengambil rambut belakang aera dijadikan satu Dan di gulung hingga mudah untuk dipasangkan helm itu, namun posisi mereka seperti Leo yang sedikit lagi hampir memeluk nya karena aera berhadapan dengan Leo namun Leo mengulur tangannya untuk menggulung rambut aera, damn!.
aera hanya terpaku oleh perlakuan Leo, dia tidak protes, blush~ memerah sudah pipi aera, namun untungnya helm sudah terpasang sehingga menutupi wajah aera yang memerah. setelah helmnya terpasang dengan benar tanpa ada rambut yang turun tergerai, aera tersenyum di balik helm full face yang Leo pasangkan lalu mengucap terimakasih.
"gemes banget lu ra pake helm begitu." pikir Leo dalam hati, bagaimana tidak? aera terlihat seperti bocil saat ini, dengan helm full face namun badan mungilnya dan muka yang terlihat menjadi lucu.
Leo menurunkan foot step untuk aera,aera menaiki motor itu dengan berpegangan pada bahu Leo, pasalnya motor itu terlalu tinggi, aera akan kesulitan jika tidak berpegangan pada bahu Leo saat naik Dan untungnya Leo tidak protes, Leo malah menoleh kesamping untuk memastikan aera naik dengan aman.
beberapa menit sudah berlalu namun ini bukan jalanan menuju rumah aera, Leo ingin membawanya kemana? atau kah Leo akan menculik aera? pikirnya.
sepanjang jalan tidak ada yang membuka suara hingga leo memberhentikan motornya diparkiran sebuah restoran, Leo dengan segera menyuruh aera untuk turun dan aera pun turun sambil mengamati tempatnya tanpa bertanya pada Leo.
"kita makan dulu ya" kata Leo saat setelah menurunin motornya yang di parkiran Dan melihat aera yang tampak kebingungan.
"em?" gumam kecil aera sembari menoleh ke Leo lalu tak lama menganggukan kepalanya sambil membalas senyuman Leo yang menyapanya sejak ia menolehkan kepala melihat kearah Leo.
Leo pun segera masuk kedalam restoran tersebut yang kemudian dibuntuti oleh aera, lihatlah sekarang Leo seperti mempunyai buntut hidup yang mengikutinya kesana kemari, haha.
Leo menarik satu kursi Dan mempersilahkan aera untuk duduk dibangku yang sudah ia tarik itu lalu disampingnya Leo menarik satu kursi lagi untuk dirinya. disana terdapat 2 kursi berhadap-hadapan namun Leo menarik kursinya hingga berada di samping aera agar tidak seperti sedang makan bersama rekan bisnis.
Leo mulai membuka menu makanan dan memesan di ponselnya. "lu mau makan apa ra?" tanya Leo yang masih fokus mencari beberapa pilihan makanan untuk aera.
"emm... terserah deh." Leo tak bertanya lagi, pasalnya ia mengetahui aera akan mengatakan Hal itu jadi dirinya tidak perlu bertanya namun mulutnya bergerak untuk menanyakan hal yang sia sia yang bahkan ia sudah prediksi jawaban dari sang empu. jangan lupakan bahwa aera adalah wanita biasa yang pada umumnya akan menjawab terserah ketika bingung.
setelah selesai memesan Leo mematikan hpnya. "didepan ada toko buku gue mau beli buku buat catetan gue lu mau nitip sesuatu?." Leo berdiri dan bertanya pada aera sebelum dirinya pergi meninggalkan aera.
"ga ada, buku gue masih banyak." Leo mengangguk paham dan meninggalkan aera tanpa bertanya apa-apa lagi.
Dua puluh menit berlalu dan makanan baru saja sampai tak lama Leo pun kembali dengan barang yang ia belinya.
"nih." Leo mengeluarkan Dua buah ice cream dan diletakan depan meja aera sembari duduk ditempatnya lalu menaruh plastik berisi buku dibawah meja makan mereka.
"buat gue?." tanya aera lalu didapati anggukan oleh leo.
Leo menggeser steak Dan jus mangga kedepan aera lalu sedikit di tata dengan rapi agar tidak berantakan meja mereka lalu Leo menarik makanan dan miliknya agar lebih dekat.
"makan." Leo memotong steak lalu melahapnya, aera hanya mengangguk dan mulai memakannya.
mereka menikmati makan siang ini dan setelah selesai makan Leo memanggil salah satu karyawan untuk membayar.
"pake debit." Leo memberikan kartunya pada mbak tersebut dan setelah membayar ia dan aera keluar dari restoran tersebut.
"ini ice cream nya buat gue? banyak banget gimana makan nya kalo bawa kerumah cair." aera menunduk memerhatikan ice nya yang mulai mencair, bahkan raut wajah aera berubah menjadi sendu.
Leo menoleh kebelakang dan melihat aera yang sudah melengkungkan bibirnya kebawah sedih, mereka sudah berada diparkiran Dan sedari tadi makan, ice cream nya dibiarkan begitu saja jadi wajar saja jika sudah mulai mencair, Leo melihat sekitar mencari bangku lalu Leo mengurungkan niatnya untuk segera pulang, ia akan membiarkan aera menghabiskan ice cream nya terlebih dahulu.
Leo menarik lengan aera pelan membawanya ke tempat duduk yang ia lihat lalu mereka duduk disana. "makan." kata itu berhasil membuat aera senang, ia mulai membuka penutup ice cream cupnya dan memakan ice cream lalu satu tangannya yang megang ice cream lainnya ia ulurkan Dan berikan ke Leo, leo menggelengkan kepala pelan.
"padahal enak tau." kalimat itu membuat Leo tersenyum sambil terus menatap aera dari samping yang sedang memakan ice cream.
beberapa menit kemudian aera telah selesai dengan ice cream nya, Leo sedari tadi hanya sibuk dengan hpnya untuk memeriksa pekerjaannya.
"sudahhh!." seru aera dengan wajah bersinar ceria Dan menatap Leo, Leo pun menoleh menyimpan hpnya lalu terkekeh karena aera sudah seperti seekor babi yang sehabis makan, mulutnya sudah sangat blepotan. Leo merogoh saku celananya dan mengambil kain ia berikan untuk aera, aera menerima dan menghapus sisa ice creamnya saat Leo menunjuk ke arah mulutnya.
"udah bersih tuh, pegang aja kainnya. yuk pulang." ajak Leo.
"ayo, makasih banyak ya Leo, ngomong ngomong semua totalnya berapa Leo? gue belum nanya." tanya aera lalu ia mengambil dompetnya siap untuk mengeluarkan uang dengan nominal yang akan Leo sebutkan.
namun yang aera dapatkan hanya tatapan tajam dari Leo, apa ini??? apakah aera berbicara yang salah? ia bingung dengan tatapan itu, bukahkan aera hanya bertanya jumlah dan berniat menggantikan uang Leo.
"gue yang ngajak lu makan siang bareng jadi lu ga perlu ngeluarin uang sedikitpun, paham?." ucap Leo.
"tapi Leo, kan duit kamu jadi kepake banyak karena aku?." jawab aera, lalu ia menutup mulutnya saat sadar menggunakan kata aku-kamu.
Leo tersenyum dengan tingkah aera, lalu berjalan meninggalkan aera untuk mengambil motor, segera aera kejar saat ia sadar sudah ditinggali oleh leo.
"suka banget ninggalin deh." gumaman kesel aera seraya berlari kecil.
happy readers ❤️.
next lebih seruuu nihhh, semoga setiap part seru dan bisa dinikmati yaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AARAV & AERA
Ficção AdolescenteDisaat kita terpuruk kita hanya perlu diri sendiri untuk menguatkan diri ini, Dan terkadang pula rumah ternyaman untuk pulang itu adalah diri kita, namun setiap manusia membutuhkan seseorang untuk menjadi support systemnya, ntah itu orang tua, sauda...