" Oliver? Kemana barang barang mu?"
Tanya Fred melirik ketempat barang barang Oliver yang sudah hilang entah kemana
"Aku pindah kamar, dihukum mc.gonagal"
Betapa terkejut teman temannya mendapati temannya yang pindah kamar karena terkena hukuman dari mcgonagal, Oliver hanya tiduran dikasur terakhir miliknya hingga suatu saat ada yang mengetuk pintu kamar mereka dan setelahnya dibuka olehnya
"Mr.oliver Wood mohon keluar."
Ya itu adalah mc.gonagal yang meminta Oliver keluar dari kamarnya dan mendapati Cedric dibelakang mc gonagal sambil menatap Oliver dengan sangat dalam
"Ya profesor"
Oliver pun keluar dengan barang barang menghilang sendiri karena dikirimkan oleh kamar mereka yang baru, Oliver dengan Cedric saling tatapan sambil menatap dengan kesal mungkin hanya Oliver ,Cedric si tidak justru ia hanya senyum jahat saat menatap Oliver
"Apa kau lihat lihat bocil Gryffindor?"
"Kau sebut aku tadi apa tiang Hufflepuff?"
"Mr.Oliver dan Mr.Cedric berhenti bertengkar atau kalian akan mendapatkan hukuman yang lebih parah!"
Ucap terakhir mc.gonagal sudah tak tahan lagi dengan kelakuan mereka berdua karena dimana pun mereka selalu bertengkar, tak peduli dengan profesor dan adik adik tingkat nya (karena dunia serasa milik berdua)
Setelah beberapa menit menit mereka tempuh perjalanan singkat Mereke akhirnya sampai, mc.gonagal memperingati mereka untuk terakhir kalinya untuk tidak bertengkar saat didalam sana, bloody hell! Mc.gonagal seperti dukun saja tau apa selanjutnya mereka saat didalam nanti
Mereka ditinggal begitu saja dengan kunci asli diberi oleh Cedric dan kunci cadangan kepada Oliver, Cedric membuka pintu terpampang jelas kamar yang indah dan cukup untuk 10 orang
Saat Oliver melihat kamar tidur terdapat hanya Doublebed (Kasur yang muat berdua kaya pasangan suami istri) ,Oliver tercengang dengan kasur ia lihat sedangkan Cedric hanya tersenyum lalu meninggalkan Oliver di kamar tidur ia berniat untuk pergi ke ruang tamu , untuk apa? Merokok.
Mengambil sebatang rokok dari bungkusnya dan mengambil korek yang berada di meja itu ,satu persatu Cedric hisap hingga tersadar bahwa sudah tinggal satu karena dirinya sibuk sambil bermain handphone, saat ingin mengambil rokok terakhir di kotaknya ia melihat Oliver sedang menuruni tangga sambil bermain handphonenya ,memakai baju kurang bahan dengan celana pendek serta baju pendek
Cedric tak fokus dengan paha serta kancing atas yang terbuka membuat dada Oliver sedikit terbuka, Oliver yang merasa dilihat melirik kearah Cedric dan Cedric langsung mengalih penglihatannya dengan melihat handphonenya
Oliver mengangkat satu alisnya heran dengan Cedric ,tak peduli dengan musuhnya ia berjalan kearah sofa
"Geser"
Oliver menyuruh Cedric menggeser Karena ia juga ingin duduk ,Cedric dengan terpaksa menggeser duduknya dan kembali bermain handphonenya ,saat ia mengambil rokoknya dengan cara matanya masih melihat handphone ia merasa rokoknya sudah hilang saat ia melirik kearah meja didepannya tak ada saat melihat Meja kiri nya sama tak ada pun saat melihat Meja kanan ia melihat bungkus rokoknya yang terakhir
"Wood, ambilin rokok ku tolong."
"Ambil sendiri"
Cedric dengan terpaksa menghadap ke arah Oliver, Oliver yang dihadapkan dengan Cedric bingung ,Cedric pun mendekati Oliver ,badannya turun kebelakang dengan perlahan Karena Cedric mendekatkan tubuhnya dengan Oliver ,hingga Oliver sudah tiduran dan Cedric makin dekat dengan tubuhnya ,
pergerakannya membuat mereka berdua berhenti ,detak jantung Oliver semakin cepat entah mengapa ,Setelah beberapa menit mereka bertatapan akhirnya Cedric mengambil kembali bungkus rokoknya dan mengambil rokok terakhir dan mendudukan tubuhnya kembali
Oliver pun duduk kembali, hanya ada keheningan diantara mereka saling berlirik lirikan tetapi hanya beberapa detik karena keduanya sama sama salting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemies To Love
RomanceSeorang remaja laki laki dari asrama Gryffindor selalu dijahili dan diganggu oleh remaja asrama Hufflepuff, entah itu dikelas entah itu di great hall dan entah itu dikamar mereka Dan membuat keduanya menjadi musuh dan saling membenci , tetapi dibal...