7. Masih belum tahu diri

133 15 3
                                    



Janhan lupa vote and coment🙏🙏


Happy readyng❤❤❤


===========


"Aku tidak mau pulang!." Kekehnya.

Dia tahu alasan Sergio bisa berada ditempat ini. Jelas alasan yang setiap kali dirinya berusaha menemui Calvin

"Ok. Nikmati malammu bersama para setan penunggu kantor ini." Jawab Segio santai. Mencoba meninggalkan Ariana seorang diri.

"Aku akan menghubungi Calvin untuk memarahimu jika berani mengunciku disini!." Teriak Ariana saat melihat Sergio nyaris ditelan pintu ruangan Calvin.

Sergio menoleh, tersenyum miring memandangi Ariana yang menatapnys nyalang. "Bukankah kamu sudah menghubunginya dari siang hari? Kenapa dia juga belum datang?."

"Dia pasti sedang sibuk makanya tak mengangkat telponku, tidak sepertimu hanya seorang pengguran. " ujarnya jengkel yang hanya mendapat kekehan mengejek dari sang lawan bicara.

"Jika kamu penting, dia akan selalu ada waktu hanya untuk memberi pesan singkat. " celetuknya yang semakin membuat Ariana menatapnya penuh amarah yang membuat Sergio semakin tertarik membuat gadis itu tahu diri. " jika kamu penting, dia tidak akan membuatmu menunggu seharian tanpa kabar dan jika kamu penting, Saya tidak akan selalu menjadi orang yang menggantikannya mengurusimu." Lanjutnya sinis.

Sergio kembali mendekati Ariana yang terpaku di tempatnya, mengabaikan niat awalnya meninggalkan gadis itu sendiri. " Ariana, saya sudah sering bertemu orang bodoh tetapi tidak ada yang sebodoh dirimu." Bisiknya yang berhasil meloloskan cairan bening dari mata kucing gadis itu.

Jika kalian berpikir Sergio akan merasa bersalah, tidak sama sekali. Sergio pernah mengeluarkan kata sampah lebih dari barusan sehingga membuat Ariana menangis terisak, namun nyatanya keesokan harinya, Ariana akan kembali dengan kegilaannya yang semakin parah.

"Aku tidak perduli dengan semua ucapanmu." Lirihnya setelah menghapus kasar jejak air matanya. Gadis itu menatap Sergio dengan tatapan kosong. " Aku akan tetap mendekatinya sampai Dia sendiri yang mengusirku di hidupnya."

Sergio berdecih, percuma berusaha menjatuhkan mental Ariana, gadis itu tak akan pernah berhenti . "Aku tidak tahu dosa apa yang Calvin lakukan hingga mendapat Karma mengerikan sepertimu. Jalang yang bahkan tak berharga sepersenpun."

" Terima kasih telah mengataiku seperti itu. Aku cukup senang jika bisa menjadi jalang Calvin." Binar mata Ariana membenarkan keseriusan dari ucapannya. Sepertinya gadis itu mulai putus asa untuk mendapatkan Sahabatnya.

"Bagaimana Dia mau menyentuhmu? Jika kamu menjijikan di matanya." Balasnya nyelekit.

Sergio tahu akan hal itu dan dia akan selalu menjadikan hal itu sebagai alat membuat Arianavia merasa rendah diri. Karena dia satu-satunya wanita Di sekitar Calvin yang tak pernah dibawah keranjang sahabatnya.

Merasa semakin malas berurusan dengan Sergio, Ariana memilih meninggalkan kantor itu tanpa paksaan lagi. Lagipula dia cukup takut membayangkan dirinya terkunci didalam seorang diri.

Masih ada hari esok untuk memperjuangkan cintanya. Ariana hanya perlu mempersiapkan mentalnya agar lebih kokoh jika bertemu manusia seperti Sergio.

The Adventure Of Finding LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang