Seperti yang sudah direncanakan yaitu pergi ke pantai saat hari libur tiba, kini semua keluarga sudah berkumpul di rumah keluarga tanaka pukul 6 pagi.
Sebenarnya yang bersemangat disini hanya orang tua , juna dan manggala. Lihat saja dery, javas dan tiga printilannya hanya tertidur di sofa ruang tamu seperti enggan meninggalkan mimpi indahnya tadi malam.
"Kalian semua kalau gak cepet bangun kita tinggal loh ya !" Gertak rei sambil memegangi kepalanya sedikit pusing melihat kelakuan mereka.
"Tinggalin aja deh ma'e, kita semua masih ngantuk" jawaban hera membuat para orang tua menggelengkan kepalanya.
"Satu.... Gak bangun uang jajan hangus seminggu. Dua..." Lanjut tara membuat anak-anak berdiri dengan tegap sambil membawa tas ransel mereka masing-masing.
"Semangat banget ini mah kita bu, ayo berangkat !" Teriakan javas menggema di rumah keluarga tanaka.
"Emang ya kalau soal uang pada gercep, gak heran sama kayak induknya" bisik johan pada telinga januar dan yuan.
"Lu yang ngomong ya jo bukan gua apalagi januar" balas yuan berbisik
"Itu ngapain bisik-bisik ?" Lirikan wina membuat sang kepala keluarga buru-buru memasuki van sambil menggeleng kan kepalanya menandakan bahwa mereka tidak berbicara yang aneh-aneh.
"Udah nggak ada yang ketinggalan kan semuanya ?" Instruksi tara berikan kepada anak-anak yang berada dibelakang van.
"Nggak ada bubu" jawab mereka serentak
"Riweh bener dah mereka" bisik dery ditelinga gala.
"Gak usah mulai der" sela juna membuat orang yang ditegur terdiam seribu bahasa.
"Mampus kan lu bang hahahahaha" tawa hera menggelegar di imbuhi dengan tawa naki yang membuat suasana menjadi lebih berisik dari sebelumnya.
"Karaoke yuk" ajak tara diangguki oleh wina dan rei.
"Lagu apanih enaknya"
"Alamat palsu bun" Sahut javas dari belakang van.
Lagu pun diputar, javas dan dery bergoyang sambil bersiul ria.
"Kesana kemari membawa alamat~" suara merdu rei menggema di seluruh van. Dibalas sorak "hak e hak e" dari javas dan dery.
"Buset, kata gue lo berdua duduk dah ini van udah mau roboh anying" ujar renja sambil menarik dua orang itu duduk di sampingnya.
"Yaelah ren ini tuh liburan ya harus seneng-seneng lah" sedetik kemudian setelah mengatakan itu mulut javas tersumpal roti.
"Berisik banget javassss" wajah frustasi naki membuat javas segera diam sambil memakan rotinya sedikit demi sedikit membuat yang lain tertawa.
Perjalanan yang ditempuh cukup jauh sampai membuat 4 bocah ingusan yang dibelakang van tertidur pulas.
Setelah menempuh 2 jam perjalanan kini mereka semua sudah sampai di depan villa dekat pantai milik saudara yuan.
"UDAH SAMPE ADIK-ADIK AYO CEPET BANGUN KEBURU MALEM" teriak juna dibalas lirikan dari dery yang tercengang melihat gebetannya bisa teriak se keras itu.
Para orang tua sudah masuk ke villa terlebih dahulu disusul oleh 7 remaja yang menuruni van satu persatu dimulai dari dery, juan, manggala dan yang terakhir hera.
dengan wajah yang masih mengantuk hera berjalan dengan sempoyongan saat menuruni van hingga...
"HERA." teriak manggala sambil menangkap tubuh hera yang hampir terjatuh dari van. hera segera membuka matanya lebar lebar saat tau dirinya akan terjatuh, lalu segera melepaskan pelukan manggala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pravda | Jung Fams ✓
DiversosTanpa mereka aku bisa apa?. Manggala start - 19 Nov 23. end - 15 March 24. don't copy my story. cerita ini murni pemikiran saya sendiri. • jaeyong • bxb • homophobic dni • mature