Terlihat sekumpulan pertemanan sedang asik bersenda gurau di ruang tengah sebuah villa. Sana yang berada diantara mereka terlihat terdiam seperti menahan sesuatu.
"Yak! Sana lo tumben banget diem. Kebelet kentut ya lo?" Ucap Jeongyeon yang membuat teman-temannya tertawa.
"Enak aja lo!" Kesal sana.
Alasan sana terus diam di antara keramaian temannya adalah karena seorang pria dengan tubuh kekar dan wajah tampan yang berada tepat di depan sana. Sana sudah sangat lama menyukai pria itu.
Tapi setelah mendengar kabar bahwa dia tidak ingin berpacaran sebelum kerja, jadi sana menahan perasaannya untuk dia.
Sana melampiaskan rasa sayangnya dengan memikirkan hal hal kotor tentang dirinya bersama pria itu. Menurutnya itu adalah salah satu cara agar dirinya merasakan bahwa pria itu sudah berhasil menjadi miliknya.
"Guys gue balik kamar duluannya. Kepala gue pusing banget" pamit sana kepada teman-temannya.
"Tumben banget tuh bocah" ucap Nayeon tepat setelah sana pergi.
.
.
."Aaahhhhh….." desah sana. Di dalam kamarnya sana sedang sibuk memanjakan nafsunya yang sudah memuncak itu.
Tangannya sibuk memilin nipple payudaranya sendiri. Dia mengerang kenikmatan diatas sofa.
Pikirannya membayangkan bahwa dia sedang berhubungan seks dengan pria yang disukainya. Badannya otomatis bergerak naik turun menciptakan ritme yang sedang.
"Ahhhh…." Desahnya ketika dia mencoba untuk menjepit nipple kanannya dengan penjepit rambut.
Tangannya yang menganggur mulai turun kebawah. Masuk ke dalam celana pendeknya. Jari tengahnya memulai aksinya.
"Aaahhhhh eughhhhh….." desah sana saat dia memainkan klitorisnya dengan jari tengahnya.
Merasa terganggu dengan celananya, dia melepaskannya hingga tubuh bagian bawahnya naked.
Tangannya melanjutkan hal yang terputus tadi. Namun, kini jari telunjuknya ikut masuk untuk mengocok vaginanya yang sudah berdenyut sedari tadi.
"Aahhhhh…. Faster babe… eughhhhh oohhh babeeee" desah sana tak karuan. Tangannya semakin cepat mengocok vaginanya hingga dia merasakan akan segera orgasme.
"Aahhhh… ahhhhh…." Desahnya.
"Ouhhhh aku keluar aakhhhhh" vaginanya menyemprotkan cairan yang cukup banyak.
Tubuhnya melemas. Tanpa disadari, sedari tadi ada seseorang yang melihatnya sedang onani.
"d-dahyuniee?!" Ucap sana terkejut melihat pria yang disukainya berdiri di depan pintu yang dibukanya.
Setelah kembali dari lamunannya, dahyun masuk kedalam kamar sana dan tak lupa menutup dan mengunci pintu kamar sana.
Dia berjalan mendekati sana yang terduduk lemas di sofa kamar. Dahyun duduk di samping sana.
"Jadi ini yang kamu tahan sedari tadi?" Ucap dahyun. Sana hanya mengangguk.
Dia memang tidak bisa menyembunyikan apapun karena semua orang akan tau dari ekspresi wajahnya.
"Apa sudah puas?" Sana menggeleng.
Tangan dahyun perlahan merambat ke paha dalam sana membuat tubuh sana bergetar.
"Hmmm? Sudah terangsang hanya karna ini?" Tanya dahyun.
"Ahhhh dahyunnn" sana hanya membalas dengan desahan.
Sana benar benar lemah jika dia disentuh oleh dahyun. Matanya merem melek hanya karena dahyun menyentuh pahanya.
"Mau aku bantu hmm?" Sana sedikit terkejut dengan ucapan dahyun.
![](https://img.wattpad.com/cover/315287314-288-k840009.jpg)