6

728 68 13
                                    

Esoknya, hari yang ditunggu tunggu akhirnya tiba juga. Lomba ini sebenarnya adalah program kerja himpunan yang secara aktif dilakukan setahun sekali. Dan tahun ini, angkatan giselle adalah angkatan tertua yang ikut serta.

Perlombaan kali ini di isi oleh beberapa lomba seperti pentas seni, olahraga, game, hingga fashion show yang akan diikuti oleh jeno dan giselle. Disamping itu, ada juga lomba dosen dan karyawan yang ga kalah seru. Pokoknya tahun ini akan jadi yang spesial karena angkatan giselle sudah mempersiapkan semua dengan baik sebagai penutup. Maklum ya semester tua.



"Jen, tunggu di ruang peserta dulu ya.. Giselle belum selesai make up.." terang Renjun yang baru saja selesai mendandani jeno.

"Sendirian?"

"Iya kesana aja, soalnya emang ini jam nya briefing dulu. Apa perlu gue panggilin haechan buat nganter? Dia ketum soalnya, ini harusnya udah selesai mbuka acara." Renjun agak panik sambil melihat sekeliling, apa ada panitia.

"Nggak us--"

"Eh itu haechan. Chan sini.." panggil renjun. Sebenarnya jeno mau nolak, masa iya dia dianter haechan????


"Apa?" haechan melihat jeno dari atas sampai bawah. "Widih, ganteng juga yang mau fashion show nih. Pasangannya mana??" goda haechan.

"Berisikk.." jeno memutar matanya malas. Ininih kalau ada haechan, pasti dirinya diledekin terus.

"Anterin jeno ke ruang briefing dulu deh.."

Haechan mengerutkan dahi, "lah, sendirian? Pasangannya mana??" kata haechan sambil celingak celinguk.

"Gisellenya masih make up, cepet sana dianterin jeno nya." renjun hampir emosi, mau mencak mencak rasanya ngadepin kahim sialan ini.

"Padahal mau gue cie cie in, eh.. Yaudah ayo.." haechan berjalan duluan, dan disusul oleh jeno dibelakangnya.




Ditengah perjalanan, jeno tiba tiba terfikir oleh sesuatu. "Chan, lo deket banget sama giselle?" pertanyaan itu sontak membuat haechan berhenti berjalan, begitu pula dengan jeno.

Haechan berbalik. "Ada masalah sama itu?" wajahnya datar.

"Ga juga, heran aja. Kalo kalian sedeket itu kenapa ga kalian aja yang diajuin buat maju fashion show?? Kek ko gue??"


Pertanyaan itu membuat rahang haechan mengeras. Dia tahu segila apa cinta giselle ke jeno, dan pertanyaan ini membuat haechan marah. Telapak tangannya mulai mengepal.

"Minimal dijaga omongannya. Lo lagi ganteng, sayang kalau gue tonjok." haechan berbalik, melanjutkan jalannya sedangkan jeno hanya diam mengikuti dari belakang.


Jeno gatau, sebenci apa haechan menghadapi situasi kayak gini. Kalau boleh jujur dia sudah kepalang emosi, tapi demi sahabat perempuannya itu dia gamau menghancurkan semuanya.

Alasan utama haechan marah adalah, kenapa jeno mempermasalahkan kedekatan haechan dan giselle dan sebenarnya terkesan 'menolak' tawaran fashion show dengan giselle dengan membandingkan kedekatan mereka berdua. Jeno disini kesannya giselle yang ngebet dipasangin sama jeno.

Singkatnya gini "kalian deket, tapi kenapa gue? Ngebet bgt ya?" gitu.

Haechan menghargai perasaan giselle, jadi dia gamau memperkeruh suasana dengan marah pagi pagi. "Pertanyaan tolol, kalau bukan karena giselle yang secinta itu sama elo, najis gue ngasih restu jen." batin haechan.







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fight - JenSelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang