O2

287 55 14
                                    

Jaemin dibuat terkejut setengah mati saat mendapatkan fakta tentang sekolah yang akan dia masuki. Sebenarnya sekolah ini tidak memiliki catatan buruk seperti ada korban bullying atau para siswa yang tidak menyelesaikan sekolah mereka. Sekolah ini memiliki nilai tertinggi, semua alumni sekolah ini berhasil menjadi orang-orang hebat.

Tapi yang membuat sekolah ini tidak bisa diketahui orang-orang dengan mudah karena nyatanya sekolah ini merupakan tempat pemerintah mengelola anak-anak berbakat untuk dijadikan pembunuh bayaran yang setia pada negara.

Tidak ada kasus bullying hal itu terjadi karena setiap yang lemah akan dibunuh oleh yang lebih kuat untuk mempertahankan rangking mereka, setiap siswa wajib menyelesaikan sekolah mereka jika tidak maka mereka akan mati.

Wajar saja mereka menjadi orang-orang sukses yang bekerja di pemerintahan karena sekolah itu adalah sekolah khusus milik pemerintah. Walaupun ada beberapa siswa yang membelot dan menjadi mafia ataupun pelanggar hukum.

Jaemin meringis saat membaca artikel tentang sekolah itu, dia benar-benar merasa bahwa sekolah ini tidak cocok bagi seorang siswa pemalas seperti dirinya ini. Lebih baik Jaemin tidak lanjut sekolah lagi daripada harus bersekolah di tempat yang menyeramkan seperti itu.

"Jaemin! Jemputanmu sudah datang!" Teriak sang ayah.

Jaemin kini semakin dibuat sengsara saat mendengar teriakan sang ayah. Terlambat sudah baginya untuk melarikan diri dari rumah ataupun sekolah.

Sekarang yang harus Jaemin lakukan adalah memikirkan cara bertahan hidup di tempat seperti itu karena dirinya adalah seorang yang tidak memiliki kemampuan dalam bidang olahraga ataupun bela diri yang bisa Jaemin lakukan adalah meretas keamanan sistem.

"Bagaimana ini?" Gumam Jaemin, dirinya keluar kamar sembari membawa barang-barangnya.

"Anda sudah siap?" Tanya sang penjemput.

Jaemin tersenyum paksa, wajahnya setengah tak rela harus meninggalkan rumah yang nyaman dan tinggal di kandang harimau.

"Ya, saya selalu siap!" Ucap Jaemin.

Akhirnya Jaemin berpamitan pada sang ayah kemudian pergi menuju sekolah barunya dengan raut wajah yang tidak ikhlas sama sekali.

"Semoga kau menjadi anak yang berhasil ya!" Pekik sang ayah.

"Seharusnya kau mendoakan anakmu agar tidak mati," gumam Jaemin kecil.

Tapi sayangnya suara kecil itu tetap di dengar oleh sang penjemput yang sedang mengendarai mobilnya.

"Kau sudah tau tentang sekolah itu?" Tanya sang penjemput.

Jaemin menatap tajam sang penjemput, tatapan itu begitu tajam seakan-akan tatapannya bisa melukai sang penjemput.

"Jelaskan secara keseluruhan tentang sekolah itu!" Titah Jaemin dengan lantang.

"Aku suka gaya bicara dan tingkahmu, sekolah yang akan kau datangi adalah sekolah khusus untuk mendidik anak-anak menjadi seorang pembunuh bayaran! Sekolah ini memiliki sistem peringkat, setiap orang harus bertarung untuk mendapatkan peringkat yang lebih tinggi karena jika kau jatuh pada peringkat terendah kau bisa mati kapan saja."

"Lalu?"

"Peringkat utama ada 3 orang, mereka bebas mengatur para peringkat dibawahnya. Lalu setiap siswa akan diberikan kelompok yang tidak lebih dari 2 orang, hal itu dibuat dengan tujuan agar keduanya saling memantau dan ketika lulus mereka bisa menjadi duo pembunuh. Kebetulan salah seorang dari 3 peringkat utama kehilangan teman seperjuangannya dan kau akan menggantikan posisinya. Kau yang seharusnya masuk ranking F-7 naik tingkat menjadi C-1. Jadi rangking mu saat ini aman karena berada di tengah-tengah! Kau juga akan sekamar dengan teman sekelompok mu itu!"

"Siapa namanya?"

"Park Jisung!"

°°°°

Announcement

Hai semuanya,

Disini aku mau ajak kalian buat gabung nulis OS di akun jaemjiperoject_

Penasaran? Ayo DM aku ya!!!!!

School of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang