Singgasana megah yang berdiri dengan gagah akan segera kembali bersinar. Kini waktunya sang nomor satu untuk bangun. Ribuan tahun berlalu sejak perang besar kala itu membuatnya menghabiskan banyak tenaga. Belum lagi berkurangnya jumlah manusia karena perang semakin membuatnya kesusahan mencari makanan. Tidak ada pilihan lain selain tidur untuk memulihkan tenaganya.Kelopak matanya perlahan terbuka, menatap sekeliling yang masih terlihat sama seperti sebelum dia menutup mata. Dia berdiri menggerakkan tubuh, melemaskan otot-otot.
"Tahun berapa sekarang?" Bibirnya menyuarakan pertanyaan pada abdi setia disampingnya, Roka.
"Saat ini tahun 2024 Masehi, Yang Mulia."
Setelah mendengar itu, Arion, sang iblis no. 1 di dunia iblis, segera keluar. Dua sayapnya yang lebar mengepak dengan keras, dia terbang menuju dunia manusia. Waktunya mencari mangsa.
Mata Arion menatap segerombolan manusia yang berlalu-lalang dibawah sana, sungguh ramai. Mulutnya menghitung dengan riang jumlah manusia yang kini melimpah ruah. Dia pasti akan kenyang tanpa perlu bersusah payah.
Matanya makin berbinar kala berhasil menemukan satu sosok, "Ketemu." Segera turun lebih rendah dan mengikutinya dari belakang. Mengikuti sosok wanita dengan aura negatif yang begitu pekat. Hanya dengan memakan satu jiwa wanita ini dapat membuatnya kenyang selama ratusan tahun.
Arion terus mengikutinya sembari berpikir, bagaimana caranya agar bisa mendapatkan jiwa itu? Kontrak? Yah itu terlalu membosankan. Banyak manusia serakah dan penuh nafsu pada duniawi. Arion sudah sangat malas menghadapi mereka. Otaknya memikirkan cara lain agar si wanita menyerahkan jiwanya secara sukarela.
"Aha!" Arion menjentikkan jari, matanya berbinar senang. Sepertinya dia sudah menemukan cara yang menyenangkan.
"Baik. Jadi pesanan anda, satu toridon balado dan oreo blend. Totalnya 39.000."
Terlihat si wanita tengah mengeluarkan uang dari dompetnya, melakukan transaksi. Pandangan Arion tak lepas satu detik pun dari calon mangsanya. Dia menunggu waktu yang tepat.
"Atas nama siapa kak?"
"Tina."
Kini si wanita yang bernama Tina pergi mencari tempat duduk sembari membawa nampan berisi es teh dan stand nomor. Arion terbang kedepannya, ekornya yang tipis dan tajam itu menyenggol nampan Tina. Membuat es teh yang ia bawa segera terjun bebas ke lantai. Menimbulkan bunyi berisik hingga pengunjung lain memperhatikan. Arion terkikik geli ditempatnya sembari menutup mulut.
Namun bukannya terkejut, Tina tetap tenang berdiri menatap keributan yang ia buat. Tubuhnya segera menyingkir setelah beberapa karyawan datang membantunya. Kini kakinya berjalan menuju tempat duduk kosong didekat jendela tanpa perlu lagi membawa nampan.
Arion terdiam melihatnya. Matanya menatap Tina dengan seksama. Jangankan menahan malu karena telah membuat keributan, tapi Tina bahkan sama sekali tidak berekspresi. Sekarang yang Tina lakukan malah menatap keluar jendela, bersikap seakan kejadian tadi tidak pernah terjadi.
Senyum Arion terbit kembali. "Ini pasti akan jadi perburuan yang sangat menyenangkan." Arion mendekati Tina lagi, kini ia duduk berhadapan dengan Tina. Tangannya menopang dagu, terus menatap sesosok wanita yang membuatnya sedikit tertarik.
Arion jadi penasaran darimana datangnya aura pekat yang mengelilingi Tina. Padahal Tina setenang ini, tapi kenapa auranya begitu gelap. Tina bahkan tak marah ataupun mengumpat saat mengalami kejadian tadi. Sungguh manusia yang tenang bagai air.
"Permisi kak, ini pesanannya. Selamat menikmati makanannya." Satu karyawan datang membawakan pesanan Tina, satu toridon balado + es teh dan oreo blend. Menu favorit Tina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Milikmu
FantasySudah waktunya bagi Arion, iblis no. 1 di dunia iblis untuk bangun setelah ribuan tahun tertidur. Waktunya mencari mangsa. Matanya menelusuri segerombolan manusia yang berlalu lalang. Ketemu. Wanita dengan aura negatif yang begitu pekat adalah maka...