CHAPTER 01. FRIENDSHIP : GAFEL

190 55 53
                                    

Happy Reading

•••

Hari minggu di sebuah kamar yang bernuansa biru langit dan putih terlihat seorang gadis tengah membaca novel dengan begitu serius. Dan gadis itu adalah Felicia Arabella.

Gadis itu tampak mengeluarkan air mata, menangisi tokoh favoritnya yang harus mati di tangan pria yang dicintainya. "Dasar cowok brengsek. Kenapa sih akhir ceritanya harus berakhir tragis. Gue gak terima, harusnya yang mati si cewek yang sok polos dan lugu yang aslinya kayak ular!" seru Felicia terus memaki akhir cerita dalam sebuah novel yang dibacanya.

Saking kesalnya Felicia melempar asal novel itu dan menyeka air matanya. "Gue kayaknya harus menyegarkan otak biar gak kepikiran terus sama akhir ceritanya, bisa-bisa gue gak tidur bentar malam."

Felicia pun melangkah pergi dari sana dan tujuannya hanya satu, yaitu pergi ke rumah tetangga sekaligus sahabatnya dari orok dan siapa lagi kalau bukan Ganendra Reifansyah Faresta.

Tak butuh waktu lama Felicia sudah tiba di rumah megah keluarga Ganendra. Ia berdiri di depan pintu dan mengetuknya,tak lama kemudian pintu itupun terbuka dan muncullah seorang cowok yang Felicia ketahui cowok itu adalah Kakak laki-laki Ganendra, Elang Faresta.

Felicia tersenyum menatap Elang. "Hai Bang," sapanya.

Elang pun membalas senyum gadis itu. "Hai, ayo masuk, Felicia." Gadis itupun lantas masuk ke dalam rumah mewah itu. Saat masuk rumah itu tampak sepi dan hal itu bukanlah sesuatu yang harus di herankan oleh seorang Felicia, ia tahu rumah itu memang selalu sepi karena orang tua dua bersaudara itu jarang ada di rumah karena sibuk bekerja.

Elang mengajaknya keruangan keluarga bukan di ruang tamu karena keluarga Faresta memang sudah menganggap Felicia keluarga bahkan orang tua mereka sudah menganggap Felicia seperti anaknya sendiri, Felicia pun juga memiliki kamar pribadi di rumah ini karena gadis itu dulu selalu bermain bersama Ganendra hingga tak ingat waktu sampai malam dan karena gadis itu juga selalu di tinggal sendiri bersama pekerja di rumahnya oleh orang tuanya hingga di titipkan di keluarga Faresta. Itulah mengapa Felicia di buatkan kamar pribadi di rumah ini.

Elang duduk di sofa dan mempersilahkan Felicia duduk bersamanya. "Duduk sini, Fel," ucapnya menepuk sofa di sampingnya dan gadis itupun mengikuti arahan Elang.

"Lo pasti cari Ganendra, ya?" tanyanya tidak menatap gadis itu, tapi fokus menonton TV.

Felicia menoleh pada cowok itu. "Iya, Ganen ada kan, Bang El?"

Elang lantas menoleh menatap Felicia dengan serius. "Ada kok di kamarnya. Kalau gue, gak Lo cariin juga?"

Felicia mengernyitkan dahinya bingung atas pertanyaan yang di lontarkan Elang. Menurutnya sangat aneh. "Lah, lo kan ada disini Bang, kenapa harus gue cari?"

Elang menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia merasa bimbang apakah harus mengatakannya atau tidak. "E-ekhem ... m-maksud gue, lo kalau kesini cari Ganendra mulu, gue kapan lo cari juga?" tanyanya pada akhirnya.

Gadis itu terdiam memikirkan perkataan Elang. Mengapa cowok itu bertanya seperti itu? Apakah cowok itu ingin di cari juga? Tapi Felicia tidak punya urusan dengannya, jadi Felicia merasa tidak perlu mencarinya.

Elang tampak setia menunggu jawaban dari gadis itu yang masih saja terdiam.

"Gak lo jawab?" tanya Elang sudah tidak sabar.

FRIENDSHIP : Ganendra dan FeliciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang