"Yaudah iya," ucap Ganendra dengan malas.
Mendengar ucapan Ganendra sontak membuat Felicia bahagia, wajah yang tadinya cemberut seketika berubah menjadi senyuman.
"Nah gitu dong, ini baru sahabat gue," ucapnya merangkul bahu Ganendra dan yang di rangkul hanya bisa pasrah.
"Gue tahu kok, lo pasti gak tega lihat gue sedih makanya lo gak bisa nolak."
Sontak Ganendra menoyor kening Felicia. Gadis itu pun mengaduh kesakitan dan memegang keningnya. "Pede banget lo, gue iyain bukan karena gak tega sama lo, tapi muak gue lihat muka lo yang cemberut. Udah jelek tambah jelek lo begitu."
Felicia yang di perlakukan seperti itu tentu saja tidak terima, ia pun mulai mengarahkan tangannya pada Ganendra niat membalas. "Siala--"
"Apa? Lo mau balas gue? Lo balas, gak jadi kita jalan," ucap Ganendra memberikan peringatan dan cowok itu berani bertaruh kalau Felicia pasti akan mengurungkan niatnya untuk membalasnya, terbukti gadis itu malah diam dan menurunkan tangannya. Felicia menatapnya kesal dan tentu saja Ganendra tidak peduli, ia justru tersenyum mengejek.
'Sialan. Sekarang emang gak gue balas, tapi lihat aja bentar pasti gue balas,' batin Felicia menatap Ganendra penuh dendam.
Ganendra mengibaskan tangannya di depan wajah Felicia. "Woy, malah gak berhenti natap gue, ntar naksir gue gak tanggung jawab, ya."
"Amit-amit jabang bayi! Sorry, ya. Selera gue bukan modelan kayak lo," ucap Felicia menatap sinis Ganendra dari ujung kaki sampai rambut.
"Gue itu cantik, mana mau gue sama cowok jelek kayak lo." Felicia pun mengibaskan rambutnya tepat mengenai wajah Ganendra. Gadis itupun berdiri dari duduknya hendak keluar.
"Lo--"
"Cepat, udah gak sabar nih gue jalan-jalan," ucapnya sembari melirik sekilas Ganendra, sontak saja senyum di bibir gadis itu terbit melihat wajah Ganendra tampak kesal. Felicia pun benar-benar pergi dari kamar Ganendra.
"Shit!" umpat Ganendra.
•••
Senyum Felicia dari tadi tak luntur dari wajahnya saking senangnya telah membuat Ganendra kesal. Saat tiba di ruang keluarga ternyata Elang masih setia duduk disana sambil memainkan ponselnya dan TV di biarkan menyala. Gadis itupun memutuskan untuk menghampiri Elang.
"Lah, lo masih di sini, Bang?" tanyanya lalu duduk di sebelah cowok itu.
Elang sontak menatap sumber suara. "Iya, ini kan rumah gue."
"Ck, maksud gue lo setia banget duduk disini, kirain tadi udah di kamar lo."
Felicia menatap cemilan di atas meja, tanpa meminta izin, langsung saja gadis itu memakannya. Dan yang punya cemilan hanya melihatnya saja tanpa ingin menegur, kalau saja yang punya itu adalah Ganendra sudah pasti mereka adu mulut mempermasalahkan hal itu.
"Udah selesai urusan lo sama Ganendra?"
"Belum, soalnya gue mau jalan-jalan sama dia," jawabnya sambil tetap memakan cemilan itu.
"Gue gak di ajak?"
"Gak, kapan-kapan aja ya." Mendengar jawaban Felicia membuat Elang mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP : Ganendra dan Felicia
Teen Fiction"Kita hanyalah dua atma yang ditakdirkan untuk menjadi sahabat, tidak lebih ...," ••• Ini adalah kisah antara Ganendra dan Felicia. Mereka berdua memiliki hubungan persahabatan yang sudah terjalin sejak kecil karena orang tua mereka yang bersahabat...