bab 6

449 26 2
                                    

Hallo semuanya kembali lagi di cerita ini,maaf ya kalau aku belum update apa" Karena masalah keadaan yang ga mendukung dan itu membuat aku jadi jarang buka wp,mungkin kedepannya akan ku usahakan untuk update 1 minggu sekali.

Sekali lagi maaf kalau ceritanya kurang bagus/rapi,karena aku masih pemula bikin cerita😁

Terimakasih🙌🏻

                    ●Happy Reading●

Cahaya pagi hari telah menerpa tempat kediaman wonwoo,terlihat ada jun di sebuah kamar yang masih tertidur pulas.

Sedikit demi sedikit cahaya matahari masuk ke dalam kamar dan mengenai wajah jun yang membuat dia harus bangun.

"Emm"

Setelah jun membuka matanya ia mendiamkan dirinya untuk mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul,dirasa sudah terkumpul nyawanya ia pun segera bangun dan menuju ke dapur.

Setelah sudah sampai didapur jun melihat kalau di sana ada wonwoo,sekilas jun mengingat kejadian malam tadi.

Ketika ia sedang melamunkan kejadian malam tadi dapat dilihat pipi jun sudah memerah seperti tomat.

"Kenapa hal itu bisa terjadi sih? Sangat memalukan" Gumamnya.

Wonwoo menyadari kalau ada seseorang selain dia di dapur langsung membalikkan badannya dan melihat ke arah jun.

"Kau sudah bangun ternyata,sini kita sarapan pagi bersama" Ajak wonwoo.

Jun yang mendengar itu pun langsung menurutinya,dengan segera ia duduk di kursi yang berhadapan dengan wonwoo.

"Kau nanti mau ku antarkan kerumah atau mau tetap di rumah ini?"

Jun langsung melihat kearah wonwoo yang terlihat wajahnya sangat tegas dan jun sedikit takut.

"Emm aku bisa pulang sendiri kok,aku tidak mau merepotkan kamu"

Seperti jun terlihat takut kalau dia akan merepotkan wonwoo nanti dan membuat wonwoo akan terlambat kekantornya nanti.

"Kau tidak akan merepotkan ku jadi terima saja ajakanku"

"Hm baiklah"

Mereka pun melanjutkan acara sarapan paginya.

Setelah acara makan selesai,mereka langsung berangkat menuju ke rumah jun.

Mereka melewati perjalanan di tengah keheningan,tidak ada satu pun yang mau memulai pembicaraan.

Skip~

Setelah sampai dirumah jun,jun langsung disambut oleh sang ibu.

Ibunya memeluk jun karena khawatir sebab ada pihak sekolah yang memberi tahu kepada ibu jun bahwa jun tidak ada di sekolah.

Tanpa ibu sadari ternyata di belakang jun ada wonwoo yang sedang melihat mereka berdua berpelukan.

"Yaampun nak wonwoo ibu tidak melihat kalau kau ada disini juga"

"Iya bu,saya kesini mau nganterin jun untuk pulang"

Ibu jun bingung kenapa jun bisa bersama wonwoo?

"Makasih ya nak wonwoo sudah nganterin jun untuk pulang,omong" Dimana kalian bertemu?"

"Sama" Bu,kami bertemu di sekolahnya kemarin"

"Ahh seperti nak wonwoo yang membawa jun dari sekolahnya?"

Tanya ibu karena ia yakin kalau wonwoo lah yang telah membawa jun.

"Bener bu,akulah yang membawa jun,maafkan aku"

Wonwoo nampak seperti merasa bersalah atas tindakan yang membuat orang tua jun khawatir.

Baru kali ini wonwoo terlihat seperti itu biasanya ia akan menunjukkan wajah datar namun tegas tapi tidak dengan sekarang,ibu jun dapat melihat kalau wajah wonwoo seperti bersalah karena telah membawa jun.

"Tidak apa" Nak wonwoo,selagi jun bersamamu itu tidak masalah"

Ibu jun tersenyum,wonwoo dapat merasakan kehangatan dari senyum tersebut.

"Terimakasih bu,kalau gitu aku pergi dulu"

Wonwoo baru ingat kalau ada pekerjaan yang mengharuskan ia untuk pergi ke kantor.

"Seperti nak wonwoo sibuk banget,maaf ya sudah merepotkan nak wonwoo untuk membawa jun kerumah"

"Tidak apa" Bu,itu juga atas kemauan ku sendiri"

"Sekali lagi terimakasih ya nak wonwoo"

"Iya bu,kalau gitu aku mau pergi dulu,permisi"

Wonwoo pamit kepada ibu jun dan langsung pergi menuju ke kantornya.

"Sepertinya ada yang sedang jatuh cinta nih" Goda ibunya kepada jun.

"Ih ibu apaansih"

Jun langsung pergi kekamarnya karena dapat godaan oleh ibunya.

"Masa sih aku jatuh cinta,ga mungkin ah" Gumam jun.

Skip~

Sekarang dikediaman keluarga wen sedang makan malam bersama.

"Gimana jun? Kau terlihat sangat suka kepada calon suami mu itu"

"Ih ayah apaan sih,jangan ngebahas orang itu bisa ga?" Ucap jun sambil memanyunkan bibirnya da itu terlihat sangat menggemaskan.

"Hahahaha,jun ayah tahu kalau kau sekarang suka sama wonwoo,mana orang yang dulunya bilang kalau ga mungkin bisa cinta sama wonwoo"

Jun melihat ke arah ayahnya dengan tatapan sinis.

"Ayah bisa ga sih diam aja,ibuu lihatlah ayah"

Jun mengadu ke ibunya.

"Aduhay manja sekali kau jun,oh ya jun pernikahan kalian tinggal beberapa hari lagi jadi ayah dan ibu akan sibuk untuk mengurus acara pernikahan kalian"

"Apa?? Kenapa cepat sekali yah,aku bahkan belum lulus masa udah nikah aja"

Jun nampak heran,kenapa dia menikah sebelum dia lulus?

"Itu tidak apa" Jun,nanti ayah akan membuat surat ijin ke sekolah jadi tenang aja"

"Apa ayah akan bilang kalau aku akan menikah?"

Jun nampak khawatir kalau nanti ayahnya akan bilang ke sekolah bahwa ia akan menikah,kalau sampai semua itu tersebar ke seluruh warga sekolah apa gak ricuh satu sekolah akan hal kabar tersebut.

"Tenang aja jun,ayah ga akan bilang kalau kau akan menikah,nanti ayah akan bilang kalau kau sedang ada urusan keluarga"

"Hmm yaudah,aku percaya pada ayah"

Setelah berbincang dengan ayah dan makanannya pun sudah habis,jun lalu pamit untuk ke kamar.

Setelah jun sampai dikamar dan bersiap-siap untuk tidur,jun tiba-tiba teringat dengan perkataan ayahnya tadi.

"Kenapa harus buru-buru banget sih,sebenarnya aku belum siap untuk itu" Gumamnya.

Setelah berkata seperti itu,jun langsung menutup matanya dan menuju ke alam bawah sana.

Untuk bab ini segini dulu ya,maaf kalau bab ini terasa dikit,karena otak ku udah buntu buat mikirin selanjutnya.
Buat yang masih nunggu sampai saat ini terimakasih banget sudah nungguin ini cerita🙏🏻
                        Terimakasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

possessive [wonhui] -HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang