MW S2 PART.4

264 11 1
                                    

Pagi yang cerah namun tidak untuk pria ini, baginya pagi ini adalah hal yang sama saja dimana hari yang sebelumnya

Membosankan.

Dan di harus di hadang beberapa kerjaan yang membuatnya lelah, namun itu yang harus ia lakukan jika ia tak mau kehilangan banyak orang lagi.

Dia harus jadi penolong.

"Tae"

Suara berat itu membuyarkan lamunan dirinya, dari sebrang telepon yang kini sedang ia gunakan menelpon seseorang di sebrang sana

"Tae? Kau baik?"

"Hmm"

"Yuta, aku ingin membicarakan sesuatu padamu"

"Dia..."

Hening sesaat sebelum taeyong melanjutkan bicaranya, hingga beberapa saat ia melanjutkan

"Dia, kembali"

***

"Selamat pagi, ini sarapan kamu"

Jeno tersenyum menerima nampan berisi lauk makanan yang tersedia di rumah sakit, sungguh ia sangat bosan dengan makanan rumah sakit itu.

Ia ingin segera pulang kembali ke rumahnya

Sang suster kembali keluar kembali setelah mengantar kan sarapan untuk jeno

Jeno menatap nampan itu, dengan tak seleranya ia memaksa memasukkan nasi berupa lauk itu ke dalam mulutnya, meskipun sesekali ia merasa mual.

Setelah selesai makan ia berencana beranjak dari kasurnya dan ingin menemui sang adik yang ada di sebelahnya

Namun dengan wajah terkejudnya iya keluarkan

Dimana jaemin?

"Nana.." gumam jeno pelan saat melihat kasur sebelahnya kosong tak ada siapa siapa disana

Padhaal baru semalam ia menangis di sebelah sang adik namun sekarang?

"NANA!"

Jeno teriak kesana kesini mencari keberadaan sang adik, tak ia temukan keberadaan jaemin, ia beranjak keluar kamar rumah sakit itu terbopoh bopoh, bahkan ia melupakan darah infus yang sudah beranjak naik

"NANA!"

"JAEMIN!"

"JAEMIN! KAU DIMANA!"

Tak hentinya berteriak berlari kelorong rumah sakit,bahkan ia saat ini menjadi pandangan semua pengunjung rumah sakit

"JENO!"

Jeno menghentikan langkah kakinya saat ia mendengar suara itu

"Yuta hyung"

"Yuta hyung dimana nana! Nana gak ada di kamarnya hyung!"

"Kau tenang dulu, jaemin gak kemana mana"

"Dia aman"

Setelah mendengar ucapan yuta, jeno bernafas legah pandangannya perlahan ke arah tangannya yang terasa kebas

"Lihat! Akibat keteledoran mu darahmu jadi naik begini, kau mau mati!?"

Yuta membawa jeno kembali ke kamarnya setelah mengomelin jeno hingga Bahkan dalam perjalanan sekalipun

"Hyung dimana jaemin" suara lirih jeno terdengar lagi di indra pendengaran yuta saat ini.

Yuta tersenyum lalu mengatakan sesuatu dengan wajah seriusnya kepada jeno, agar lelaki ini tenang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My world  || NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang