DSG| 5

118 8 6
                                    

Happy Reading
_______

Azoya memberengut kesal, ia menghentak kakinya saat berjalan. Membuat fokus semua santriwati yang tengah berlalu lalang, menatap heran ke arahnya.

"Parah banget sih! Masa wajah aku dilumuri tepung, udah capek capek tadi pakek sunscreen dulu sebelum kesini. Ehh, malah ketemu sama dua cowok ngeselin. Huh!" sedari tadi Azoya terus mengomel sendiri.

"Zoya?" gumam Nayra, lalu menghampiri Azoya dari belakang.

"Zoya kamu kenapa?" tanya Nayra, tiba tiba tatapannya terjatuh pada wajah Azoya. Rasanya Nayra ingin tertawa, tapi ia tidak mau.

"Lihat, nih. Kelakuan dua laki-laki edan! Jadi wajah aku penuh sama tepung." keluhnya membuat Nayra menggeleng pelan.

"Yaudah. Yuk aku antar ke Hamam." ajak Nayra, membuat Azoya mengangguk setuju.

***

"Kenapa, Abba panggil kita kemari?" tanya Arkan kepada sang Abba.

Kini di dalam ruang keluarga, terdapat Arkan, Arvin, juga Arfa yang menatap kedua anaknya yang berada di depannya.

"Tiga hari lagi, kalian akan kembali menimba ilmu. Jadi... Urusan menyiapkan untuk esok, kalian tidak perlu turun tangan. Kalian harus persiapan belajar, untuk kembali ke tempat belajar kalian." ucap Arfa dengan menatap serius kedua putranya.

"Sebenarnya. Ada yang ingin abba bicarakan pada kalian." kata Arfa dengan bangkit dari duduknya dan maju kesamping dua langkah.

"Umur kalian sudah menginjak ke delapan belas tahun, dan tahun ini ke sembilan belas. Abba harap, kalian bersedia untuk abba jodohkan di hari bertambah usia kalian yang ke dua puluh tahun."

"Abba tidak bisa begitu dong, ba. Kami juga punya banyak hal yang harus di capai. Masalah rumah tangga bukanlah, hal yang mudah. Di dalamnya penuh dengan tanggung jawab, dan kami tidak siap untuk membangun bahtera Rumah Tangga." ucap Arvin mewakili.

"Kalian mungkin tidak siap sekarang, tapi Abba yakin di dua tahun kemudian kalian bisa menerimanya." balas Arfa kekeh dengan pendirian.

"Tapi─" Arfa menatap penuh peringatan saat Arkan akan mengeluarkan pendapat. Baiklah, Arkan adalah anak yang sangat penurut.

Ia tidak bisa membantah keputusan Abba nya, berbeda dengan Arvin yang sudah membantah duluan sebelum itu terjadi.

"Arvin. Jika kamu tetap membantah, abba putuskan kamu akan menikah lebih dulu dari Arkan." putus Abba lalu pergi dari sana.

"Tapi aku─mencintai Insan, ba...." lirihnya pelan.

Arkan menatap saudara kembarnya, "Kali ini pikirkan Nayra, Vin. Jika kita menikah di umur 20 tahun, apa yang terjadi dengan Nayra. Dia akan di nikahkan di tahun sekarang." ucap Arkan membuat Arvin mengingat ucapan abba nya kala waktu masih berumur tiga belas tahun.

"Jika kalian berdua menikah di umur 20 tahun, maka Nayra akan menikah di umur 19 tahun." waktu itu ketiganya belum mengerti apa-apa.

"Iya, bang... Arvin gak bisa mikir, gimana kedepannya impian Ay. Kenapa pemikiran abba, bisa sejahat itu sama urusan kehidupan kita." kata Arvin tak habis pikir.

***

"Jadi... Kamu di tabrak sama Gus Kenzo?" tanya Nayra membuat Azoya yang tengah membersihkan wajahnya menoleh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 04, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DICINTAI SEORANG GUSWhere stories live. Discover now