Red Kingdom

121 6 0
                                    

#incest #family #romance #sad #YunJae #history #fantasy #kerajaan



"Jenderal..." seorang prajurit tergesa-gesa memasuki tenda Yunho tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ia tampak panik dan bingung.

"Ada apa?" Tanya Yunho. Alisnya berkerut seperti otaknya yang panas karena dipaksa berpikir.

"Anda harus keluar dan melihatnya sendiri!"

Yunho meletakkan kuas yang ia gunakan untuk menulis dengan kasar. "Apa gunanya mulutmu? Untuk mengumpat? Minum arak? Atau merayu pelacur?"

Prajurit malang tersebut menelan ludahnya, nyalinya menciut dibawah tatapan menusuk jenderalnya. "Tawanan mengamuk dan membunuh hampir 50 orang prajurit kita."

Alis Yunho berkerut. Ia mengesampingkann surat yang semula ia tulis sebagai laporan kepada Kaisar. Yunho bergegas mengikuti prajurit yang datang ke tendanya untuk melapor, di luar, di tanah berpasir yang kering, banyak mayat prajurit Cassiopeia mati karena sabetan pedang. Di tengah puluhan mayat, berdiri seseorang dalam keadaan menyedihkan tengah memegang sebuah pedang milik prajurit Cassiopeia.

"Siapa dia?" tanyaYunho. Alisnya berkerut, pakaian yang dikenakan orang tersebut tampak basah oleh darah yang mongering juga darah segar, secara magis tampak menakutkan dan menyedihkan pada waktu bersamaan.

"Salah satu dari tiga tawanan yang dibawa dari Big East." Ucap prajurit yang memberikan informasi kepada Yunho tadi.

"Bukankah sudah ku katakan untuk tidak membawa tawanan?!" Yunho tampak marah, suaranya meninggi dan penuh penekanan. "Mereka rakyat biasa?" dalam setiap peperangan, Yunho tidak pernah mengijinkan prajurit yang dipimpinnya menawan rakyat sipil. Rakyat adalah rantai makanan paling bawah yang tidak bisa disentuh demi kelangsungan hidup para bangsawan dan petinggi suatu Negara.

"Anu... itu... anda tahu, keponakan perdana Menteri yang ikut dalam daftar prajurit dibawah anda? Dia membawa ke-3 tawanan tersebut. Katanya, ketiga tawanan tersebut adalah putra selir kesayangan Raja Big East."

Kemarahan dimata Yunho semakin jelas. "Pangeran?" tanyaYunho, "Apa yang membuatnya mengamuk?"

"Oh, beberapa prajurit menghina dan hendak bermain-main dengan salah satu tawanan tetapi entah bagaimana mereka berkelahi, kedua tawanan berhasil dilumpuhkan tetapi salah satu tawanan justru melawan ketika prajurit yang lain mencoba membunuh dua lainnya. Sepertinya mereka bertiga bersaudara."

Yunho berjalan di atas tanah yang basah oleh darah prajuritnya yang mati karena alasan konyol. Ia berjalan mendekat. Melihat bagaimana tawanan yang sudah terluka parah tersebut masih berdiri meskipun sempoyongan namun sangat waspada. Rambut hitamnya tergerai kusut dan kotor, pakaiannya sudah kotor oleh debu dan bekas darah, tubuhnya bergetar tetapi tekatnya tidak tergoyahkan. Mata hitamnya, entah kenapa mengingatkan Yunho pada Mutiara hitam indah yang sering ia lihat saat kecil dulu.

Karena mata itu, ada sesuatu yang memicu perasaanYunho untuk mengulurkan tangan dan merengkuh tawanan tersebut.
Yunho terus berjalan mendekat, tawanan tersebut waspada terhadap Yunho. Ia mengayunkan pedang dan menyerang Yunho namun tenaganya tidak besar, mungkin karena ia kelelahan dan terlalu banyak darah yang keluar dari tubuhnya.

Dengan mudah Yunho menghindar dan melumpuhkan tawanan tersebut. Ada aroma khas yang menguar dari tubuh si tawanan yang membuat kepala Yunho pusing.
Seorang pangeran.

Dalam setiap peperangan, demi mengukuhkan kekuasaan pihak yang menang, semua anggota keluarga kerajaan dieksekusi ditempat tanpa terkecuali. Tetapi anggota pasukannya yang bodoh dan tamak telah menyelendupkan tidak hanya satu tetapi tiga pangeran sekaligus.

Yunho berpikir, harus diapakan ketiga orang ini? Dieksekusi atau dijadikan budak?

"Aku ingin kalian memandikan ke-3 tawanan, berikan pakaian yang layak dan bawa mereka ke tendaku!" Yunho menatap wajah penuh jelaga dan debu sebelum menyerahkan tubuh lemah tersebut pada prajurit di dekatnya.

"Jenderal...?"

"Aku ingin menginterogasi mereka secara langsung! Mereka pangeran kan? Aku takut mereka akan mati sebelum aku bisa bertanya nama mereka." Yunho melirik prajuritnya.
"Lakukan tugasmu! Dan panggil bajinggan yang menyelundupkan mereka kemari!"

❤❤❤❤❤

Info lebih lanjut bisa langsung chat WA ya, ada di profile

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Info lebih lanjut bisa langsung chat WA ya, ada di profile.

PDF 2024 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang