"Tuhan, kenapa melakukan ini semua kepadaku? aku tidak sekuat orang-orang di luaran sana. Jika kehadiranku memang membawa sial, maka bawalah diriku bersamamu, Tuhan." -Audryn Gheazora
Seperti seekor kelinci yang terjebak dalam ruangan penuh dengan s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kala itu, kau memejamkan matamu. Saat ku lihat langit fana merah jambu, kau usap lembut suraiku. "Beristirahatlah, jangan sampai jiwamu layu," ucapmu.
Memori kala itu terus berputar dalam kepalaku, aku menitikkan air mataku di laut saat aku tau bahwa kemarin adalah hari terakhir kita berjumpa. Aku membayangkan bagaimana wajah tampanmu dan bibir merah mudamu itu melukis senyum yang begitu manis.
Kini aku mengikhlaskanmu, tapi tidak sepenuhnya. Hatiku masih berat untuk menerima kenyataan ini, karena sejujurnya aku hanya menginginkan kamu kembali.
Hanya kali ini Tuhan... Aku ingin dia kembali, memeluk ragaku dengan kuat, dan berkata bahwa aku itu sangat sempurna dimatanya dan satu-satunya perempuan yang dia cintai setelah ibunya.
Hanya kali ini saja Tuhan... Aku ingin berterimakasih dan meminta maaf kepadanya, lalu mengatakan bahwa aku baik-baik saja disini, sendirian...
Aksara Mahendra Nadeem, aku Audryn Gheazora berbicara kepadamu lewat doa dan tulisan. Semoga sakitmu sembuh, bahagia selalu, dan tunggu aku untuk menggenggam tanganmu lagi. ㅤ
