Oversharing

159 55 381
                                    

"Sebenarnya aku usahakan untuk diam, namun entah mengapa sang lisan terlalu sulit untuk bungkam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya aku usahakan untuk diam, namun entah mengapa sang lisan terlalu sulit untuk bungkam."
-Asy

Bertemu dengan orang baru, bertegur sapa, saling berbincang hal tak penting lainnya. Berbagi cerita singkat dengan tujuan saling bersahabat.

Kadang, manusia tak bisa mengontrol dirinya sendiri. Mencoba baerbaur ujung-ujungnya saling saur. Padahal awalnya hanya bertegur sapa, namun pada akhirnya saling berbagi cerita hingga tak sadar sudah menyatakan semuanya. Damn!!

Huah! Meledak juga kan?

Kadang ada plusnya si, merasa lega dengan segala ucapan yang sudah diutarakan, seolah sedikit beban terangkat, segala hal yang terpendam diungkapkan. Namun, mari kita amati kembali... Apa ada yang salah? Atau keliru??? Atau ganjal???

Dan itulah, bukan apa yang diungkapkan yang salah. Namun, tempat mana yang tepat untuk kita mengungkapkan apa yang dirasa, hingga timbul sebuah pertanyaan

"Apakah aku tadi terlalu banyak bicara?"
"Kenapa tadi aku mengatakan hal itu? "
"Bukankah seharusnya hal itu menjadi rahasiaku?"
"Apa dia bisa menjaga rahasia dan ceritaku?"

Dan Yap! Banyak pertanyaan dan ketakutan lain yang timbul dari hal yang telah diungkapkan. Ya... Aku katakan lagi, bahwa bukan apa yang dikatakan, namun 'pada siapa' kita mengungkapkan.

Terkadang kita terlalu fokus asyiknya pembicaraan, tanpa sadar apa yang seharusnya menjadi sebuah rahasia berubah menjadi hal yang tak berarti lagi atau mungkin bumerang bagi kita.

"Mungkin lebih baik cerita ke orang yang jauh dan ngga mungkin ada di samping kita."

Pernah ngga si kalian berpikiran seperti itu? Daripada bercerita kepada seseorang di samping kita yang memiliki peluang untuk menjauh, kepada seseorang yang masih ada di lingkungan kita yang memiliki potensi untuk bisa bertemu dengan orang terdekat kita. Dan... Yaaa banyak hal lainnya. Dari hal itu terkadang muncul pemikiran bercerita kepada seseorang yang sudah jelas jauh dari kita, sehingga bisa terjaga apa yang kita katakan dan apa yang kita ungkapkan.

Ada yang sependapat kah???

"Aku cuman butuh someone to talk aja si, biar bisa ngungkapin apa yang aku rasain pada orang yang tepat"

Emm... Mungkin bisa ya pake metode someone to talk, tapi ngga jarang juga kan kita menemukan someone to talk yang ujung-ujungnya tak bertahan lama. Dan itulah manusia.

Menyesali hal yang sudah diutarakan, padahal dirinyalah yang menyingkap rahasia yang dimiliki, namun dirinya pula yang menyesali.

Takut jika seseorang melihat bagaimana caritaku, aku terlihat lemah, tak tegar, dan mungkin hal lainnya.

Kembali lagi pada sebuah kalimat;

"Aku lelah dengan diriku sendiri yang mudah mengungkapkan perasaan, tanpa melihat siapa yang ada di depanku."

"Lantas.... Jika bukan pada manusia, aku harus bercerita kepada siapa?"

Dan terkadang manusia terlalu fokus pada dunia, tanpa menyadari bahwa semesta punya sang Pencipta, dan ingatlah bahwa;

"Menjadi seorang yang oversharing itu tak salah, namun coba tepatkan di mana kamu bercerita dan apa yang harus diungkapkan. Apakah perlu mengutarakan itu semua??"

“Dia (Ya’qub) menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.
(QS Yusuf: 86)

Dan coba deh sesekali kalian bangun di sepertiga malam, sambil sujud sambil mengadu ke Allah, dalam hati saja. Coba sesekali, sungguh lega sekali!

Ingatlah sebuah hal yang mungkin bisa kalian lakukan,

Allah adalah tempat kita untuk oversharing. Allah tak menjawab dengan sebuah perkataan, namun ... sebuah kedamaian hati akan menjadi sebuah jawaban dari semua keluhan.

_🤍_

Sekian guys untuk bagian kali ini, i'm sorry kalo ngga sesuai dengan kalian yaps🤍
Buat kalian yang mengalami hal2 semacam ini dan ingin dibahas juga di part selanjutnya, bisa DM or cht ke aku yaps
Jangan lupa mampir di instagram aku di

Asy_Thisyourtime

I hope kalian bisa coment tulisan aku ya
Love to all and semangat untuk hari-harinya!!!

Tuhan, Aku Lelah dengan Diriku SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang