Sebenarnya Langkah ini Untuk Siapa?

110 50 314
                                    

"Aku mencoba bangkit, menetapkan pilihanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mencoba bangkit, menetapkan pilihanku. Namun, sebenarnya ini semua untuk siapa?"
-Asy

Lamunanku seolah kosong, memandang bagaimana aku ke depannya, apa aku bisa melewati semua ini? Apa yang harus aku lakukan?

Pada sebuah pilihan yang sudah aku tetapkan, terkadang aku sendiri berpikir, sebenarnya demi siapa aku melakukan semua ini? Demi siapa aku tertatih? Demi siapa aku merasa kalut? Demi siapa aku mengambil langkah ini?

Oke, sebelum berlanjut... Ayo kita cek di part sebelumnya. Bagaimana? Sudah kamu jawab beberapa pertanyaannya?

Aku harap kamu sudah menjawabnya ya?
Dan inilah bagian dari jawaban langkahmu. Terkadang kita cukup boleh egois untuk bisa melangkah menuju impian yang kita inginkan.

"Lantas, bagaimana dengan aku yang masih berjuang untuk orang lain?"

Hi! Semangat ya!
Em ... sebenarnya melangkah untuk orang lain pun, pasti kalian sendiri memiliki sisi di mana menikmati sebuah pilihan yang diambil, buktinya... kamu kuat sampai titik ini.

Bagaimana?

"Tapi semua yang aku lakukan terpaksa."

Lantas, jika keterpaksaan tersebut tidak menjadi kebahagiaanmu, kenapa kamu belum beranjak? Kenapa kamu masi menetap pada lingkaran duri itu?

Kamu berkata terpaksa dengan langkah kamu yang masih tertatih untuk maju, dengan keterpaksaan yang kamu pikul di pundakmu. Siapa yang dengan kejam menumpuk semua itu pada pundak sekecil dirimu?

Aku tak bermaksud membuat dirimu manja, tetaplah pada tujuanmu, namun ... perhatikan bagaimana sang pundak mampu menopang itu semua. Kamu tak harus seperti mereka, untuk bisa dikatakan berhasil dan kuat.

"Aku punya seseorang yang aku perjuangkan untuk impianku! "

Yap! Aku ingin menyapa dirimu dulu.
Hi! Bagaimana? Kamu masih lelah juga?
Coba, apa benar langkahmu itu untuk seseorang yang kamu ingin bahagiakan. Kalau memang benar, seharusnya kamu tidak merasa lelah kan? Kamu melakukan demi orang yang membuat kamu bahagia, itu artinya kamu juga akan bahagia  ketika mereka merasakan kebahagiaan dari perjuangan kamu, betul?

Tapi, aku ingin memberikan sedikit saran. Aku harap kamu bisa membaca saranku.

Cobalah untuk menghargai diri kamu sendiri, menghargai langkahmu, berdamai dengan ketidak puasan, berdamai dengan kegagalan. Karna... aku ingin kamu tidak selelah itu, setidaknya... Jika diri kamu tidak bisa membahagiakan orang yang ingin kamu bahagiakan, kamu bisa merasa nyaman dan tidak kecewa dengan pilihanmu kali ini.

"Dunia tidak memiliki hak untuk menjadi tujuanmu, dunia tak memiliki hak untuk memaksa masa depanmu"

Berdirilah, pegang uluran tangan ini, aku yakin kamu masih bisa melangkah dengan tujuan yang kamu nikmati. Kamu tak selemah itu untuk berhenti dan menyia-nyiakan sebuah keresahan yang kamu tinggalkan sebelumnya.

"Bukan seberapa kuat dan beratnya beban yang kamu pikul, namun bagaimana kamu bisa mencintai tujuan yang ingin kamu raih."
_🤍_

Sekian guys untuk bagian kali ini, i'm sorry kalo ngga sesuai dengan kalian yaps🤍
Buat kalian yang mengalami hal2 semacam ini dan ingin dibahas juga di part selanjutnya, bisa DM or cht ke aku yaps
Jangan lupa mampir di instagram aku di

Asy_Thisyourtime

I hope kalian bisa coment tulisan aku ya
Love to all and semangat untuk hari-harinya!!!

Tuhan, Aku Lelah dengan Diriku SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang