BAB 9

0 0 0
                                    

"Ad , kau dah lama tak join team ." Adam memulakan perbualan . Petang itu , dua beranak itu duduk di pondok di taman mini rumah Dato' Akmal .

"Aku bukan apa . Risiko . Aku dah kahwin , aku takut musuh tak akan serang aku , tapi serang bini dengan anak aku ." Adrian mengeluh kecil .

"You know , Black Owl miss you ." Adam merenung adiknya . "It's okay brother , take your time . lagipun ramai lagi members Black Owl boleh selesaikan misi . Tapi..." Adrian menoleh . Tapi apa ?

"Your enemy , dah banyak kali serang team members perempuan . He's getting dangerous . Dia pernah culik seorang team members perempuan , and h-hampir rogol dia ." Adam menundukkan pandangan .

"What the hell ? Kau tak pernah terfikir nak bagitau aku ke ?! Macam mana dengan perempuan tu ?" Adrian meninggikan suara . Mata mencerlung kearah abangnya .

"She's okay , tapi dia trauma kejap . Tapi sekarang dia dah okay ."

"Felix , aku masuk markas malam ni ." Putus Adrian . Adam memandang kearahnya . Adrian tak main - main apabila dia sudah memanggilnya dengan panggilan 'Felix' . Adam hanya mengangguk kecil .

"Alaa abang , Rose nak ikutttt ." Suaranya sengaja dileretkan . Adrian mengeluh . "A big no sayang , bahaya , markas abang selalu kena attack sekarang ." Adrian mengusap kepala isterinya yang sedang memeluknya erat .

Tahlia mencium leher suaminya . Kemudian tangannya menyeluk masuk baju T hitam yang dipakai suaminya . Tangan mengusap roti suaminya .

Adrian memejam mata . "R-rose , a-abang pergi kejap je..." Tergagap - gagap Adrian kerana takut dia hilang kawalan di situ .

"Mhh , bawa la Roseee ." Tangan Tahlia masih seronok mengusap roti suaminya .

"Tahlia Rose , before i lose control you better stop it ." ujar Adrian keras . Sungguh dia tak boleh tahan dengan kelakuan isterinya .

"Kenapa ? Kenapa abang taknak rasa Rose lagi ? Abang dah rasa perempuan lain yang lagi sedap kan ? Takpelah , pergilah dekat markas abang tu !" Tahlia berhenti kemudian memusingkan badannya membelakangi suaminya . Tangan memeluk tubuh .

Ternganga Adrian dua saat . What the hell ? Aku pula kena ? Adrian mengeluh sebelum dia melangkah mendekati isterinya .

"Abang bukan taknak rasa . Tapi Rose pregnant . Kesian baby ." Adrian memeluk tubuh isterinya dari belakang . Tahlia hanya diam .

TUK!

TUK !

TUK !

Tiga ketukan kedengaran dari luar bilik . Adrian merenung isterinya . "Abang janji , abang balik awal . Abang belikan sayang Mcd , nak ?" Adrian memujuk . Dia perlu pergi sekarang .

Tahlia hanya diam . Langsung tidak memandang kearah suaminya . Merajuk .

"Hmm , takpelah sayang . Tak jadilah nak belikan Mcd ." gurau Adrian . Namun matanya membulat apabila melihat muka isterinya yang sudah basah dengan air mata .

"Allah ! Ya sayang , yaaaa , abang belikan tauu Mcd kesukaan sayang . Okay ? Now stop crying..." Adrian memeluk tubuh isterinya kemudian mencium dahi isterinya .

"Come back safely , Adrian Fariq ." ujar Tahlia perlahan . Adrian senyum seraya mengangguk . Setelah menyalam tangan suaminya , Tahlia menghantar Adrian ke kereta Lamborghini Huracan milik suaminya .

Tangan melambai kearah suaminya yang sudah mengundurkan kendaraan keluar dari kawasan rumah .

KAKI panjang mereka melangkah masuk kedalam markas itu . Logo Black Owl dipandang kosong .

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 14 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DIE FOR YOU  [ONGOING]Where stories live. Discover now