2. PERTEMUAN

40 25 1
                                    

   HAIII HAPPY READING B'BREESS~
🌷🫐

   Di pagi hari di hari senin, Bulan mengantar adik adiknya ke sekolah, mereka menaiki mobil dan di kemudikan oleh Bulan. Mereka melewati pohon pohon di pinggir jalan, dan melewati jalan yang biasanya mereka lewati. Tetapi, ada yang tidak biasa dari jalan itu, biasanya jalan itu tidak macet tapi hari ini jalan itu begitu macet, jam sudah menunjukkan pukul 06.05 Matahari anak kedua keluarga Risabella bergumam sendiri,

"Aduh, gimana kalo telat ini" khawatirnya sambil melihat ke jalan yang macet.

Bulan mendengar gumaman adiknya itu, dan melihat adiknya Matahari dari kaca sepion mobil, dan berkata.

"Tenang aja Ri, kaka usahain Riri sama Bibin ga akan telat" jawab Bulan menenangkan adiknya itu.

Matahari hanya bisa mengandalkan kakanya, dan hanya bisa duduk di bangku mobil sambil menunggu sampai ke sekolah.

●●●

   Mereka sampai di sekolah Matahari dan Bibin, Bulan memberi nasehat kepada adik adiknya seraya dia khawatir.

"Inget ya, kalau kalian pulang cht kaka, kalau kaka belum ada di sekolah kalian, jangan pulang sendirian. Oke?" Nasehatnya

"Iya ka, nanti Riri cht kaka" jawab Matahari.

"Bibin juga bakal nunggu kaka, makasih ya ka, kaka kalau uda sampai di kampus kaka, cht ka Riri ya ka" tambah Bintang.

   Bulan hanya tersenyum dan mengangguk. Bulan yang tenang karena adik - adiknya sudah masuk ke sekolah dan tidak terlambat, langsung menjalankan mobilnya untuk pergi ke kampusnya.

●●●

   Sesampainya dikampus, Bulan langsung memarkirkan mobilnya, dan mengunci mobilnya. Bulan terlihat buru buru, dan khawatir akan terlambat masuk ke kelas. Dia lari dari parkiran mobil sampai ke lorong lantai 1 untuk menaiki lift, saat lari ia tidak melihat ada seorang lelaki tinggi yang menggunakan handset dan memainkan handphonenya, ya itu adalah gitaris terkenal di kampusnya dia Zero. Bulan tidak melihatnya keluar dari keluar, alhasil Bulan menabraknya dan membuat mereka berdua terjatuh.

~brukk~

"Aduh, maaf ka maaf aku ga liat liat" permintaan maaf yang tulus terucap dari mulut Bulan, tetapi respon Zero...

"Ck, lu bisa ga sih ga usah lari larian di lorong kelas? Lu ga tau siapa gua hah?" Respon Zero yang kesal karena handphonenya kegores.

Mereka berdua langsung berdiri.

Bulan yang menyesali sudah meminta maaf kepada Zero karena Zero terlihat songong?

"Gua udah minta maaf ya" jawabnya penuh emosi

Zero melihat mata Bulan dengan tajam dan menakutkan

"Gua ga mau maafin orang ceroboh kaya lu" sambil menunjuk Bulan dengan jari telunjuk tangannya.

Dengan emosi dan kesal karena Bulan di tunjuk tunjuk, sikap Bulan berubah.

"Gua udah minta maaf dengan sepenuh hati gua karena gua merasa bersalah, dan lo? Lo malah songong? Dan lo berani tunjuk tunjuk gua pake jari lo yang kotor itu hah?" Emosinya.

Zero mendekat

"Bodo amat" setelah mengucapkan kalimat itu, Zero langsung pergi meninggalkan Bulan.

"Ih nyebelin banget, ga sopan banget, ada ya orang gila ngampus, huh semoga gua ga ketemu lagi sama dia!" Kesalnya.

   Bulan langsung menaiki lift dan masuk ke kelas, jam kelas sudah di mulai tetapi, anehnya Dosen di kelas Bulan tidak ada, apakah Dosen tidak hadir? Bulan masuk ke kelas dan duduk di kursinya. Kedua sahabat Bulan, Gisel dan Kinan menghampirinya.

SelenophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang