7. brother's favorite sister

38 21 6
                                    

Haiii gimana kabarnyaa?? Semoga sehat selalu yaapp

HEPI RIDING SEMUAA🌷

🫐🫐🫐🫐🫐

~setelah melewati malam yang indah di taman bersama bulan dan menemani adik - adiknya~

   Zero pergi ke kamarnya yang berada di lantai 2 samping kamar adiknya, Zero melewati lorong tangga yang terang namun gelap di pandang karena keheningan.

   Ia langsung masuk ke dalam kamarnya yang luas dan membersihkan diri bersiap untuk rebahan di kasurnya yang empuk. Setelah selesai bebersih, Zero tiduran di kasurnya sambil memainkan handphone. Ia mengabari Bulan bahwa dirinya sudah sampai rumah.

*dalam chattingan mereka*

Zero : bulan udah sampai rumah belum?

Bulan : udah, lu udah?

Zero : udah
: oya besok kan libur, jalan yu mau ga?

Bulan : eumm, kemana?

Zero : liat nanti aja, ayo

Bulan : ga bisa janji, tapi gue usahain ya?

Zero : ok
: selamat malam

Bulan : night to


*waktu sudah menunjukkan pukul 10.03*

   Setelah saling mengabari, Zero menaruh handphonenya dan bersiap untuk untuk tidur. Tak lupa ia mengatur suhu AC kamarnya ke mode "night" dan tak lupa juga ia mematikan lampu putih kamarnya, dan menyalakan lampu tidurnya.

-Zero tertidur-

*jam 04.25*

   Alarm Zero menyala, itu artinya waktu sudah menunjukkan pukul 04.25, zero terbangun dari tidurnya, setelah bangun dari tidur 6 jamnya itu ia mematikan alarm.

"hooaammm....setengah 5 ternyata" ucapnya sambil mematikan alarm yang berdering.

   Ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, dan bersiap untuk shalat subuh. Setelah beberapa menit ia selesai mandi dan melaksanakan ibadah, ia merapikan dirinya seperti akan pergi. Dia sangat rapih.

   Zero keluar dari kamarnya, dan masuk ke kamar adiknya. Ia melihat khacio dan tahsya yang masih tertidur pulas, Zero duduk di samping kasur yang mereka tiduri, dan mengusap - usap kepala khacio dan tahsya dengan penuh kasih sayang sambil tersenyum.

"hmm,, adik gua udah pada gede ya ternyata" gumam Zero sambil terseyum, terlihat ia sangat sayang kepada adik - adiknya.

   Zero melihat ke arah jam dinding yang menempel di tembok kamar khacio, jam sudah menunjukkan pukul 05.46 yang berarti waktunya Zero membangunkan Khacio.

"Cio, cio, hey bangun bro" kata Zero membangunkan adiknya sambil menepuk - nepuk lembut tangan khacio.

Khacio yang masih mengantuk mendengarkan kakanya membangunkannya pun menjawab,

"iya ka, sebentar lagi cio bangun, cio masih ngantukk [ZzZzZzZzZzZ]" jawab Khacio yang masih belum membuka matanya karena mengantuk.

"udah jam 6 emang cio udah shalat subuh?" tanya Zero.

   Khacio yang terkejut mendengar Zero bicara bahwa jam sudah menunjukkan pukul 6 langsung membuka mata dan terbangun, tanpa banyak bicara Khacio langsung bangun dari tempat tidurnya dan bergegas ke kamar mandi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SelenophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang