💃1

2.6K 250 6
                                    

"Laper banget gila."Gumam Tara, Ia belum makan sedari pagi lantaran mengejar skripsi nya.

"Sepi banget.."Ia menyusuri koridor mansion nya, Keadaan nampak hening.

"Bi?"Begitu sampai di dapur, Tara tidak menemukan siapapun.

"Nyebelin, Kok nggak ada orang? Mana laper banget lagi."Tara sebenarnya bisa memasak, Namun malas lebih mendominasi.

"Kalau delivery jam segini ada gak sih?"Gumam nya, Tara memilih duduk di ruang makan.

"Bodo amat lah, Baru jam 1 pagi, Deliv aja, Siapa tau ada yang mau."Ia membuka ponsel nya dan memilah menu.

"Lama juga nunggu nya, Huh.."

"Semoga gue gak mati kelaparan deh."

Her beloved friend and her obsessive lover[Last part]

"Eh? Anjir, Ada novel yang update nih."Ia melihat notifikasi yang berasal dari salah satu laman web novel.

"Mending gue baca, Sekalian nunggu delivery."

"Langsung skip ke akhir aja kali ya? Penasaran."Ia membuka halaman terakhir novel itu.

"Anjir..Miris banget nasib Lo, Kei."Tara bergumam prihatin.

"Female lead kan harus nya happy ending cok!"Gerutu Tara, Ia meletakan ponsel nya di meja makan secara kasar.

Ting tong!

Ting tong!

"Oh? Udah dateng kali ya delivery nya?"Ia meraih kembali ponsel nya dan dengan sedikit tergesa-gesa, Tara menuju pintu.

Trang!

"M-!"Ucapan Tara terpotong lantaran bukan tukang delivery yang muncul, Malah beberapa pria asing berbadan kekar, Salah satu di antara mereka memukul nya mengunakan tongkat besi dengan keras.

"S-sial?"Umpat Tara terbata, Kepala nya pening tak terkira, Ia berusaha menyeka darah yang mengalir di dahi nya.

Pandangan Tara memburam, Tubuh nya mulai oleng dan berakhir ia terkapar mengenaskan.

"Ambil semua barang berharga di dalam."Salah satu pria asing itu memberi instruksi kepada rekan-rekan nya.

"Rampok sialan, Belum juga gue makan."Batin Tara, Tak lama pandangan nya mengelap.

Ting!

Ponsel di genggaman Tara berbunyi, menampakan chat dari sang pengantar delivery.

'Kayak nya agak lama neng, Banyak toko yang udah tutup soal nya, Saya cari dulu.' Begitulah isi chat nya, Namun Tara tak dapat melihat nya lagi sekarang.

___________

Byur!

Air membasahi tubuh Tara yang tengah terbaring tak sadarkan diri.

"Ugh..Ah.."Tara membuka mata nya, Ringisan keluar dari bibir nya begitu merasakan sakit tak terkira mendera tubuh nya belum lagi rasa dingin mulai menjalar.

"Bangun, Hukuman Lo udah selesai."Seorang pria berwajah datar berada di hadapan Tara, Dengan tangan yang memegang botol air mineral yang telah kosong.

"Gue? Gue dimana?!"Mendapati ia di tempat asing, Sontak Tara memekik tertahan.

"Gak usah banyak drama, Balik ke kelas sekarang, Keisha."Usai berkata begitu, pria itu meninggalkan Tara yang tengah terkapar mengenaskan di lantai.

"Cowok gila! Badan gue remuk gini, Mana bisa jalan! Minimal gendong kek!"Gerutu Tara, Ia berusaha bangkit namun gagal.

"Argh, Kaki Gue!!"Jeritnya

____________

"Um.. Thanks, Anna."Tara membuka suara. Kini ia berada di UKS, Berkat seorang gadis yang menemukan nya di gudang sekolah, Tempat Tara di siksa.

"Santai aja Kei, Kayak sama siapa aja. Sebagai temen Lo, Udah kewajiban gue bantuin Lo."Anna berujar.

"Eh? Kei?"Tara di landa perasaan aneh untuk yang entah ke berapa kali nya.

Terbangun di ruangan asing yang kata Anna adalah gudang sekolah yang bahkan ia tidak tau sekolah mana, Lalu di bully oleh orang asing, Dan di panggil Kei?

"Iya, Kei. Kenapa?"

"Nama gue Tarasya Noella, Mana ada unsur Kei nya."Batin Tara bingung.

"Kenapa lo panggil gue Kei, An?"Tanya Tara.

Anna nampak tertawa."Kan itu nama Lo, Keisha Latesha Jie."

"Keisha?!"Tara kaget, Itu nama protagonis yang berakhir di rumah sakit jiwa di novel 'Her beloved friend and her obsessive lover' yang semalam Tara baca!

"Anjing! Gue jadi calon pasien rsj!"Batin Tara menjerit.

___________

TBC.

Vote, Follow, And coment. Thank you!

Jika mencari cerita transmigrasi lainnya, Silahkan pencet akun penulis ya!

Obsessed with KeishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang