Seperti perjanjian Sena tadi pagi disekolah,malam ini dia benar benar menginap di kediaman Alleta,dan sekarang mereka tengah mengarap pr Alleta.
"Ini gimana Sen?",tanya Alleta sesekali jika tak tau.
"Ini di tarok sini Let,nah satu lagi dibawah",Alleta mengerti dan mengikuti interupsi Sena.
"Orang tua lo kemana Sen?",tanya Alleta akhirnya.
"Mereka sibuk Let,mereka selalu mentingin kerja,sampai aku rasanya keseringan sendiri", jawabnya sembari menunduk.
"Sekarang kan lo ga sendiri,ada gue yang jadi temen lo",Sena mengangguk,dan tiba-tiba memeluk Alleta.
"Makasih ya Let,kamu emang yang terbaik",Alleta hanya tersenyum kecut saja,dan mengusap bahu Sena.
"Ngantuk nih Sen,kita tidur yuk", Sena mengangguk.
Sebelum itu,mereka membersihkan sedikit bekas mereka tadi,telah dirasa bersih, barulah mereka menaiki tempat tidur,soal Arez,Alleta menidurkannya di box bayi yang memang ada dikamar Alleta, namun jarang digunakan.
Kini keduanya sudah berbaring di atas kasur,dengan pikiran masing-masing.
"Let,kamu ga ngerasa repot ngurus Arez gitu,emh maksud aku bukan ga suka Arez,cuma kasian aja sama kamu,pasti capek",Alleta menggeleng,tak setuju dengan kata kata Sena.
"Ngurusin Arez itu kebahagiaan tersendiri buat gue,dia bukan beban yang ngebuat gue secapek itu",katanya.
------
Gara yang sedang asik dikamarnya diresekan oleh mamahnya yang memanggil.
"Apasih mah?",jawabnya yang baru keluar dari kamar.
Gandis mamah Gara pun menjewer telinga anaknya,"kalau orang manggil tu dijawab,pikun kamu,game terus,emang dengan game kamu bisa dapet duit", marahnya.
"Iya iya maap mah,emang ada apa sih?",bingungnya,dan menggaruk kepalanya yang sedikit gatal.
"Itu di ruang tamu ada Haidar, kesana gih,dia nungguin kamu, udah mama suruh ke kamar,tapi katanya mau nunggu kamu diluar aja",Gara mengangguk saja mengiyakan.
Gara melemparkan badannya di samping Haidar,"sok sok an nunggu gue di ruang tamu, biasanya juga langsung nyelonong masuk ke kamar", imbuh Gara,dan merangkul sahabatnya itu.
"Males,gue mau nginep,boleh ga Gar?",pertanyaan Haidar mendapatkan tawa garing oleh Gara.
"Lo nanya gitu ga salah?,buat apa nanya,ya pasti lah rumah gue selalu terbuka buat lo,kayak ga pernah nginep aja lo Dar",Haidar mengangguk angguk saja.
"Lo emang terbaik",ucap Haidar dibarengi senyum tengilnya.
"Yaudah kekamar gue ayok"
Mereka pun masuk kekamar Gara,Haidar melepaskan jaketnya,dan meletakkan di sofa kamar Gara,kemudian dia ikut berbaring di samping Gara.
"Besok bolos yuk Dar,besok kan pelajaran matematika,beh udah pasti pecah palak gue",Haidar menggeleng.
"Ogah gue,gue mau pinter",Gara memasang wajah sok terkejut,dia memandang Haidar tak percaya dan menutup mulut menggunakan sebelah tangannya seperti cewek yang terkejut.
"Wah,lo pasti lagi kerasukan jin tomang kan,gue ga percaya sama lo",ucap Gara remeh.
"Semua orang itu butuh berubah Gar,gue mau buang semua kelakuan buruk gue dulu,mamah lo guru tapi lo malah malas malasan,kalau gue ada ibu,udah pasti gue belajar sama dia biar tambah pinter",ucap Haidar, Gara hanya mengangguk angguk saja.
"Tapi ya Dar,ga segampang itu, balajar sama mamah tuh dimarahin mulu,gue pernah diajarin,tapi dianya malah marah marah ke gue"
"Namanya juga ibu ibu",jawab Haidar nyeleneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alletarez-2
Teen Fictionbuat pembaca baru,dan binggung,jadi akun lama aku hilang dan ini akun baru, juga Ini lanjutan Alletarez ya, dari part 39,buat yang bingung,boleh baca part ya dari akun ini @ativoliratsel- ⚠ CERITA INI REAL IMAJINASI SAYA SENDIRI,JIKA ADA KESAMAAN T...