47. kapan sembuh?

84 6 4
                                    

Mereka menikmati perkemahan mereka,sekarang mereka akan bergegas pulang,namun sebelum itu mereka ingin mampir ke panti dulu untuk main sebentar dengan anak anak panti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menikmati perkemahan mereka,sekarang mereka akan bergegas pulang,namun sebelum itu mereka ingin mampir ke panti dulu untuk main sebentar dengan anak anak panti.

Mobil yang dikendarai Caka pun masuk kepekarangan panti, mereka tentu saja membawa buah tangan,sebelum mereka kesana mereka juga mampir ke tempat mainan juga buah buahan dan makanan lainnya.

Kedatangan mereka disambut ramah oleh ibu panti,mereka menyalimi tangan ibu panti, ibu panti yang gemas kepada Arez sedikit mengusap pelan pipi bayi itu.

"Ibu,kita ada sedikit bingkisan buat ibu",ibu panti menerima dengan rasa tak enak hati.

"Makasih banyak ya nak,ibu jadi ga enak sama kalian",Alleta menggeleng dan tersenyum menatap ibu panti,begitupun yang lain.

"Enggak sama sekali bu,justru kita ikhlas,melihat anak anak panti yang tersenyum senang dan bahagia itu kebahagiaan tersendiri buat kami",ucap Alleta.

"Oh iya bu,mereka ada dimana ya?,biasanya langsung nyambut nih,kok sekarang sepi gini", ibu panti sedikit terkekeh mendengarnya.

"Mereka tadi habis makan sore, jadi sekarang main di belakang", mereka mengangguk mengerti.

Ratu menyuruh para laki laki membawa mainan buku buku dan yang lainnya untuk anak panti disana,mereka menghampiri anak anak yang sepertinya sedang asik bermain dan sangat akur,setelah izin kepada ibu panti tadi,dan disinih mereka sekarang,taman belakang panti.

Rumput hijau yang dipijak anak anak panti,disitulah mereka berlari bermain dan tertawa bersama,anak anak yang sangat istimewa,mereka dibuang,dan dengan berada disini itu adalah titipan dari yang maha kuasa.

"Halo,asik banget mainnya, kalian mau hadiah ga?", suara Ratu mengalihkan atensi mereka.

Mereka datang dengan senang kearah mereka bertujuh.

"Mau kak,mau banget",jawab salah satu anak kecil disana dengan wajah gembiranya.

"Kalau gitu,baris dulu biar dapet mainannya",ucap Haidar.

"Nah gitu,siapa yang ga baris dan dorong dorongan,ga akan dapet hadiah,ngerti?",saut Gara.

"Iya kak",jawab mereka bersamaan.

Mereka membagikan mainan itu bergiliran,sampai giliran anak terakhir,anak kecil perempuan itu nampak tak semangat, senyum saja tidak,Alleta berjongkok,dan Arez berdiri disampingnya.

"Kenapa?,kenapa wajahnya ditekuk gitu?,semangat dong,kan mau dapet hadiah",dia menatap Alleta,matanya sayu,dia menangis.

Sepertinya anak itu baru berumur 5 tahun,"mica cedih,adi cahabat mica diawa olang besal, dia bawa cahabat mica,mica cendili cekalang",Alleta memeluk anak kecil itu,Alleta tau mica sedang ditinggalkan sahabatnya, karena sahabatnya di adopsi.

Alleta mengusap air mata itu menggunakan jempolnya,"mica dengerin kakak,sahabat mica pasti sedih karena ninggalin mica,dan kalau dia lihat mica sedih gini,dia tambah sedih, sekarang kan ada kakak disini, mica ga sendiri lagi,nama sahabat mica siapa?",tanya Alleta.

Alletarez-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang