48. akhir dari kisah [END]

86 14 5
                                    

Semua orang yang melihat kecelakaan itu menjerit heboh, disana seorang perempuan dan anak laki laki kecil disampingnya, dengan bunga mawar putih yang digenggam erat oleh anak kecil itu,tangan perempuan itu berada diatas perut anak laki laki kecil ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang yang melihat kecelakaan itu menjerit heboh, disana seorang perempuan dan anak laki laki kecil disampingnya, dengan bunga mawar putih yang digenggam erat oleh anak kecil itu,tangan perempuan itu berada diatas perut anak laki laki kecil yang seolah selalu ia peluk.

Kepala perempuan itu mengeluarkan darah,sedangkan anak laki laki kecil tersebut sedikit terhempas ke permukaan aspal,sepertinya cukup parah.

Gara yang memang keluar dari rumah sakit pun menoleh ke arah kerumunan,saat seorang melewatinya dia bertanya.

"Di depan ada apa ya bu?",tanya Gara.

"Ada orang kecelakaan nak, seorang perempuan dan anak kecil",perasaan Gara tak enak,ibu itupun langsung meninggalkan dirinya,melihat banyaknya orang yang mengerumuni tak berniat membantu.

Gara menerobos kerumunan itu, dia tidak dapat melihat jelas, karena rambut perempuan itu menutupi wajahnya,sedangkan sang anak laki laki kecil di pelukannya penuh dengan darah, bunga mawar putih,Gara berjongkok dan menyisihkan rambut perempuan itu,Gara shock,dia benar benar terkejut.

"Alleta,Arez...",tak lama perawat dari rumah sakit itu mengangkat Alleta dan Arez ke brankar yang berbeda,mereka cukup sulit menguraikan pelukan itu.

Saat seorang ingin membuang  bunga itu,Gara merebutnya.

"Dia teman saya sus,selamatkan mereka",Gara menggepalkan tangannya erat,dia awalnya memang marah kepada Alleta, namun dia tak bisa benci,kali ini ketiga orang kesayangan mereka dalam keadaan yang jauh dari kata baik.

Gara mengikuti langkah sang suster,dia panik,dia langsung menelpon nomor siapa saja yang dia pencet,namun handphonenya malah mati,Gara menitipkan Arez dan Alleta yang sudah ditanggani oleh orang rumah sakit itu,Gara berlari kearah ruangan tunggu Haidar.

Keringat bercucuran dari dirinya, nafas Gara tersenggal,mereka memandang Gara bingung.

"Alleta,Alleta,Alleta Arez kecelakaan",Azka bangkit, begitupun yang lainnya.

Azka mencengkram kerah baju Gara,"maksud lo apa?,lo emang marah sama Alleta,tapi jangan gini juga Gar,lo mau bohongin kita?!",Azka melepas cengkraman itu karena Rayyan menahannya, Gara menggeleng.

"Gue ga bohong,gue lihat dengan mata kepala gue sendiri,tadi di depan,waktu gue mau beli minum,ibu ibu bilang ada orang kecelakaan,gue nerobos kerumunan buat lihat siapa yang kecelakaan,gue sikap rambut yang nutupin wajahnya,gue,gue kaget,Alleta,Alleta dia Alleta sama Arez di pelukannya Az",matanya memerah saat memberi tahu mereka.

"Dimana,dimana ruangannya sekarang?",Ratu menggoyangkan lengan Gara,dia mual melihat darah.

Gara menunjuk ruangan samping Haidar yang sedikit berjarak dari sana,kini semuanya berganti keruangan sebelah.

Azka menarik rambutnya kasar, dia mengigit bibirnya,matanya memanas,di depan,di balik pintu itu dapat mereka lihat,Alleta dan Arez dalam masa kritisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alletarez-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang