"Sayang kamu tau nggak? Ada novel terbaru lho!" Alina menggandeng lengan Dananta, berjalan-jalan di trotoar jalan.
"Novel apa tuh?" tanya Dananta melihat ke arah jalannya.
"Another Universe," jawab Alina.
"Emangnya ceritanya tentang apa?" tanya Dananta masih melihat arah jalannya.
"Nggak tau, tapi katanya romance. Happy ending." Alina tersenyum tampak antusias. "Aku mau novel itu, untuk kado abad baru. Tahun 2000, besok." Alina menoleh melihat wajah kekasihnya dari samping.
"Iyaa, tapi di abad baru kamu harus selalu bersamaku. Okey?" Dananta menoleh melihat balik Alina.
Deg!
Seketika Alina terkejut. Dia lepas tangannya di lengan Dananta, dan mulai berjalan mundur tidak menyangka. Dia takut melihat Dananta yang tidak memiliki wajah.
"Alin? Kamu kenapa?" Dananta kebingungan, berjalan mendekati Alina.
"Stop!" pinta Alina menyuruh Dananta berhenti.
Saat sedang menyuruh Dananta berhenti. Alina tidak sengaja melihat laki-laki yang sedang berjalan di belakang Dananta, laki-laki itu juga tidak memiliki wajah. Dia kini melihat ke arah jalanan. Melihat orang-orang berjalan, dan Alina kini sadar bahwa semua orang di sana. Wajahnya tidak terlihat.
Dia kini melihat gedung-gedung yang menjulang di depannya. Dia juga melihat iklan novel Another Universe 1999 di papan iklan. Iklan novel itu tampak sangat menonjol, dan saat itu Alina sadar bahwa warna di dunia ini semakin pudar. Bumi yang dia pijak tiba-tiba menjadi putih, dan muncul kalimat-kalimat seperti di buku Novel.
Di sudut bangunan, Alina dapat melihat gadis yang wajahnya juga tidak terlihat sedang berdiri tegak, tampak sedang melihatnya. Napas Alina seketika menjadi cepat. Dia tampak kebingungan. Dia sangat takut, dan tiba-tiba ada tangan yang menariknya.
Samar-samar, Alina dapat melihat wajah laki-laki yang tadi menariknya. Meskipun tidak jelas, Alina dapat mengenali wajah papahnya.
"Kamu kenapa ada di sini? Cepat pergi!" ucap Sky tampak panik, melihat putrinya.
"Papah! Apa yang terjadi?" Alina benar-benar tidak mengerti.
"Ini bukan duniamu. Cepat kembali!" Sky tidak menjelaskan apapun.
° ° °
Wanita itu tersentak bangun dengan napas cepat. Dia baru saja bangun dari mimpi yang mengerikan. Dengan wajah yang basah karena keringat, Alina mulai menetralkan napasnya.
Dia kini menoleh, melihat sampingnya. Namun, Tidak ada suaminya. Dananta tidak ada.
Alina yang masih kepikiran mimpi tadi semakin merasa ketakutan. Dia kini beranjak dari tempat tidurnya. Dengan baju yang berantakan, Alina berlari keluar dari kamarnya.
Dari lantai 2, dia kini melihat pemandangan di bawah. Dia kini menarik napas lega. "Syukurlah, tadi hanya mimpi ...," lirih Alina setelah melihat suaminya di bawah, yang sedang menulis buku menggunakan pennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe in Another Life [ Wanna Be Yours II ]
Ficción General❛❛ Pilihannya hanya dua. Aku bahagia hidup dengan wanita yang aku cintai. Namun, menghancurkan tiga keluarga harmonis yang tertulis indah di buku ini, atau mengalah dan tidak membiarkan takdir itu terjadi.❛❛ "Alin , kamu yakin?" -Dananta. "Jika kamu...