Hari ini Randi menjemputku, walau setelah kejadian kemarin yang membuat hubungan kami semakin rumit. Aku mendapatkan jawaban setidaknya tidak ada yabg tersakiti dalam hubungan ku bersama Randi. Wajahnya cemberut saat menjemputku. Aku yang selalu mencoba menerka apa yang ada di hatinya ternyata salah. Ada baiknya kutanyakan sesekali agar tidak ada ke salah pahaman.
Motor Randi seolah tidak ada rem pagi ini dia mengantarkan ku tanpa berfikir aku ketakutan di jok belakang. Sesampainya disekolah diapun tidak banyak bicara entah apa yang ada di fikirannya . Semua korban malam kemarin masuk, Suci, Diaz, Miguel, Mike, Bahkan Aryo. Kuperhatikan tidak ada yang salah diantara mereka. Sehat walafiat.
Albira atau Loren dinyatakan tidak masuk di hari ini. Bukannya senang justru ini membuat ku sedikit takut mengingat dia sudah tidak di jangkauan ku. Buku aneh itu tidak kubawa hari itu. Kukubur dengan aman di halaman belakang rumah. Aku mencoba membakarnya, semalam namun tidak ada hasil. Buku itu utuh dan tidak terjadi apa-apa.
"Brian, Let's Talk," tiba-tiba Suci datang kekelas ku.
Aku mengikutinya sampai ke gedung tua sekolah tempat kami hampir di tumbalkan semalam. Kulihat Randi sudah ada disana melipat tangan sambil bersandar ke tiang basket. Wajahnya tidak banyak berekspresi hanya datar bahkan saat melihat ku.
"Oke gua mau lurusin segalanya disini," ujar Suci membuka pembicaraan, "pertama-tama buku itu gua dapet dari Loren saat dia tau gua patah hati sama Kakak lu Ran dan gua berniat pakai itu untuk balas dendam, ya karena dia ninggalin gua tanpa kabar setelah kelulusanya. Gua dengan sengaja taruh buku itu di tumpukan buku lu dengan alasan gua mau tau siapa yang akan lu tulis karena saat itu kita lagi deket-deketnya. Jujur gua kaget saat liat yang lu tulis nama Brian,"
"Ya dan gua punya alasan yang sama kenapa gua kasih itu ke Brian," balas Randi dengan tatapan sayu
"Gua ga mau bahas apa yang terjadi antara gua sama Randi, tapi gua mau tau motif Albira disini,"
"Dia berusaha rektut gua sebenarnya, dia mau kebencian dalam diri gua terbakar dan tersulut. Tapi faktanya memang energi itu yang dia butuhin untuk menjadikan kita bertiga tumbal"
"The Unloved maksudnya adalah orang yang merasa paling tidak di cintai gua, the lovers mengacu pada kartu tarot arkana mayor maksudnya adalah orang yang sangat mencintai Randi, lalu the Loved adalah orang yang dikagumi banyak orang dengan pancingan buku itu atau tanpanya, yaitu lu Brian, and by the way buku ini membuat penggunanya memiliki kontrak dan itu diawali dengan pingsan"
"Tapi kenapa dia menunggu selama ini, kenapa ga langsung aja pas gua pegang buku itu,"
"Dia menunggu lu benar-benar makai buku itu," potong Randi "Dan gua ga nyangka lu pakai buku itu buat nulis bukan cuma nama tapi cerita, Anjinnnnngg," umpat Randi
"Sorry tapi gua ga mau berada diantara apa yang terjadi sama kalian, tapi Randi betul dan lu harus mabuk akan dicintai terlebih dulu," Jelas Suci "Beda sama gua yang langsung meras terpuruk, atau Randi yang langsung nulis nama elu,"
"Abang gua ga ninggalin lu ci, dia cuman lagi fokus dengan ujian masuk kampusnya di Ausie,"
"Gua akan minta penjelasannya one day," ucap Suci yang terdengar lebih ikhlas dari sebelumnya "
"Lu bisa jelasin apa yang terjadi sama empat cunguk semalem ?," Tanya Randi kesal
"Mereka terbebas dari mantra Albira saat jam 8 malam dan mulai berpakaian, dan seharusnya ga ingat banyak hal,"
"Bukunya sekarang dimana ?,"
"Dirumah dikubur di bawah pohon,"
"Kenapa ga di bakar sih !!!,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Horny Notes
RomanceBercerita tentang Brian yang menemukan buku bertuliskan Horn-Notes memulai kisah baru dalam hidupnya, dan membuat dia bertanya-tanya apa itu horn-note, siapa pembuatnya ?, lalu bagaimana bisa ini di tanganya ?