Bab 16

4 3 0
                                    

"Kak Cein tidur?" tanya Orlyn yang baru masuk ke dalam kamar rawat Cein.

Papa Orlyn mengangguk membenarkan pertanyaan Orlyn.

"Kamu kok udah pulang? Kata Cein ada rapat penting," tanya Papa Orlyn kemudian.

"Udah selesai rapatnya, aku langsung kesini pas Kak Cein bilang dia harus rawat inap. Sebenarnya dia sakit apa, Pa? Akhir-akhir ini Kak Cein sering sakit dada dan tiba-tiba demam," terang Orlyn yang sedikit curiga pada sang suami.

"Sakit dada? Sudah lama?" tanya Papa Orlyn yang ikut panik.

Kening Orlyn mengerut bingung, kenapa juga sang ayah justru ikut panik.

"Sejak hari dimana Kak Cein kena serangan jantung, Pa," jawab Orlyn.

Papa Orlyn terlihat gusar, Orlyn semakin yakin kalau ada yang Cein sembunyikan dari dirinya dan Papanya tahu tentang itu.

"Pa, memang kenapa? Kok Papa jadi sepanik itu?" tanya Orlyn yang tidak mau menunggu lama-lama menyimpan rasa penasarannya itu.

"Lyn, kalau Cein sudah bangun, tanyakan semuanya ya! Paksa dia untuk bicara tentang penyakitnya, kalau dugaan Papa benar. Sekarang Cein pasti sedang sakit parah," ucap Papa Orlyn seakan sedang menakut-nakuti Orlyn.

"Papa, apaan sih? Kenapa jadi nakut-nakutin aku?"

"Orlyn, siapa yang nakut-nakutin. Cein itu punya riwayat penyakit kronis dan juga pernah operasi besar. Papa takut ini juga ada hubungannya dari salah satu dari itu."

"Operasi besar? Apa itu, Pa? Kenapa aku gak tahu?" tanya Orlyn bingung.

***

Sania sedang rapat dengan beberapa klien di cafe milik Kozie. Niat awal Sania memilih cafe Kozie untuk tempat rapat, karena dia ingin bertemu Orlyn juga. Ternyata Orlyn justru tidak ada di cafe, selesai rapat Sania lalu mendekat ke meja bar dimana Kozie sedang membuat koktail.

"Sudah selesai rapatnya?" tanya Kozie melihat sekilas ke arah Sania.

"Udah, Orlyn kemana, Zie?" tanya Sania sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling cafe.

"Oh,,,dia lagi ijin."

"Kenapa? Sakit?"

Kozie melihat ke arah Sania sekilas lalu kemudian tertawa kecil.

"Orang ijin gak selalu sakit, Sania! Dia bilang harus ke rumah sakit, karena Kak Cein masuk rumah sakit," terang Kozie.

Sania melebarkan matanya tidak percaya. Melihat reaksi Sania membuat Kozie semakin penasaran siapa sebenarnya Cein itu.

"Kebetulan lo kesini dan tanya tentang Orlyn," ucap Kozie kemudian.

"E,,,emang kenapa?" tanya Sania yang mendadak gagap.

"Lo, 'kan selalu barengan sama Orlyn. Bahkan semenjak kita lulus, lo yang paling dekat dengan Orlyn. Lo pasti tahu apa yang gak gue tahu."

Sania sedikit tegang mendengar ucapan Kozie, Sania lalu berdehem dan melihat ke arah Kozie dengan takut-takut.

"Kemana arah tujuan pembicaraan lo ini, Zie?" tanya Sania.

Kozie tersenyum tipis lalu kemudian menyodorkan segelas koktail yang dia buat untuk Sania.

"Lo, pasti tahu siapa Cein, 'kan? Dia siapa, San? Kenapa Orlyn sering sekali terima telepon dari laki-laki itu, bahkan sangat panik ketika mendengar laki-laki itu masuk rumah sakit."

Sania tercekat, dia benar-benar gak berpikir kalau Kozie akan menanyakan ini. Sania lalu menutup mulutnya sendiri karena mengingat ucapan Orlyn sebelum melamar kerja ke cafe Kozie.

My HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang