Jam pulang sekolah pun berbunyi dan siswa siswi berhamburan keluar kelas untuk berpulang ke rumah atau lanjut main ada juga yang mengikuti ekstrakulikuler. Sedangkan Nata dkk dan Niel dkk tengah berkumpul di motor masing masing, mereka ingin ke markas hanya sekedar mampir.
"Gue sama yang lain mau ke markas lo mau ikut?" tanya Kenzo kepada Niel
"Duluan, gue mau nganterin Nata ke kantor bokap" ujar Niel
"Oh oke"
Sedangkan ciwi ciwi sedang asik menggibah gibah
"Pasti si anggun bakal bales lo nat" ujar Caca
"Ya kalau bales tinggal bales lah ca" jawab Nata polos
"Y-yaa iya sih" ujar Caca sambil cengengesan
"Yang penting kalo keluar kelas jangan sendiri" ujar Kayla yang sedari tadi diem
"Nah hooh tuh" sambung Laila
"Yaudah yuk pulang" ajak Nata
"Yuk"
Tak terasa kini si kembar telah sampai di perusahaan sang papih GXRL Company , perusahaan yang di rintis dari 0 sampai menjadi besar
"Permisi mbak, papih ada di ruangannya?" tanya Niel sopan
"Ada tuan muda, silakan saya antar" jawab resepsionis itu
"Ngga usah mbak" ujar Niel
"Baiklah"
"Ayo dek" ujar Niel membuyarkan lamunannya yang tengah menatap sekeliling
"E-hh ayo bang"
Ting ting Ting
"Papih ada didalem om?" tanya Nata kepada bodyguard yang ada di depan ruangan
"Ada nona, tuan Geral baru saja masuk" beritahu bodyguard itu
"Otey om" ujar Nata yang di angguki bodyguard itu
Ceklek
"PAPIIII" teriak Nata menggelegar di ruangan
"Jangan teriak teriak sayang nanti tenggorokan kamu sakit" ujar papih dengan mata tajamnya
"Hehe maaf pih" cengengesan Nata
"Come here baby" pinta papih kepada Nata
Setelah Nata duduk di pangkuan papih kini Nata terasa mengantuk karena elusan pada punggung mungilnya itu.
"Emhh papih jangan elus elus dong nanti adek jadi ngantuk" ujar Nata sambil merem
"Iya sayang" ujar papih yang masih mengelus punggung sang anak
"Pindah kedalam aja pih" celetuk Niel saat melihat sang kembaran sudah terlelap
"Nanti kebangun, rewel " jawab papih pelan
"Nih pacifier nya adek" kasih Niel keada papih
"Hm, telfon mamih suruh kesini" suruh papih yang di angguki Niel
Tanpa berlama kini papih telah memindahkan sang anak ke dalam kamar pribadinya.
Ceklek
Ia menengok kebelakang melihat sang istri dengan dress hitam pendeknya yang mana membuat nya menahan amarah bagaimana tidak? bagian belahan payudaranya terlihat sedikit menyembul keluar
"Honey" panggil papih dengan suara datarnya
"E-hh pih mana adek?" tanya mamih saat belum menyadari bagaimana pakaiannya
"Honey kamu berani ke kantor dengan pakaianmu begitu?" tanya papih dengan tajam
"Ehehe maaf pih tadi aku bawa jaket kok, jaketnya di luar" beritahu mamih dengan gugup
"Sini" suruhnya untuk mendekat, belum sampai duduk di sofa Laura sudah di tarik oleh Geral agar duduk di pangkuannya, ia mulai meraba paha sang istri dengan sensual.
"Pihhh" panggil Laura dengan nafas memburu
"Hmm datang kesini dengan dress sialan ini? dan dadamu menyembul keluar? hukuman apa yang cocok untukmu striku sayang?" tanyanya sendiri
"Maafin mamih dong pih" ampunnya memelas karena ia tau bagaimana hukumannya
"Sana temenin adek, hukumannya nanti malam saja honey" ujar papih dan mendudukkan sang istri di ranjang
Haiii jangan lupa vote yaaaa><

KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Fiance
Teen FictionKonflik berat? No, ini hanya kisah Gadis kecil SMA dengan tingkahnya dan kepolosan, jangan lupakan sang tunangan batunya "Halo ionnnn" sapa girang dari Nata "Halo baby girl" sapa balik ion "Ion Nata bosen taukk mau pergi ngga dibolehin papih" adunya...