2

731 102 24
                                    

Jangan lupa vote & komen ya say 💚💜

.
.
.
.

Typo bertebaran 🙏🏻🙏🏻

.
.
.

"Hei apa yang anda lakukan?" Tanya jungkook panik dan bingung.

"Apa anda baik-baik saja?" Tanya jungkook lagi sambil menahan diri untuk tidak jatuh bersama namja yang menabraknya

"Maaf dimana unit anda ayo aku akan antar" ajak jungkook

"Lantai paling atas" jawab sang namja lirih

Jungkook berusaha mati-matian membawa tubuh besar itu menyusuri tangga sedikit demi sedikit, ingin sekali dia marah kala sang namja memeluk pinggangnya erat sesekali meremasnya.

"Bisa tolong singkirkan tangan anda tuan, jangan mencuri kesempatan" protes jungkook kesal namun tak ada jawaban sama sekali .

"Aku akan jatuh jika begitu" jawabnya santai membuat jungkook semakin kesal.

Mereka telah sampai di depan unit yang tentu saja akan membuat semua orang sepertinya melongo kagum, di lantai ini hanya ada 1 unit dan itu milik namja yang tengah dia bantu. Dalam hatinya bertanya seberapa kaya namja tersebut karna mampu mempunyai unit di gedung ini.

"Maaf tuan tolong masukan pin pintu kamar anda" ucap jungkook

Namja tersebut mengangkat tangannya dan mulai menekan beberapa pin namun gagal, entah percobaan berapa kali akhirnya pintu tersebut terbuka. Jungkook membawa namja itu masuk dan mendudukannya di sofa.

"Anda demam tinggi, apa perlu aku panggilkan dokter?" Tanya jungkook kala tangannya mengecek suhu tubuh sang namja

"Tidak jangan panggil dokter" jawabnya lirih

Jungkook menghela nafas panjang mencoba tenang dan melakukan pertolongan pertama dia mengambil air dan mulai mengompreskannya, sedangkan sang namja hanya diam dan memejamkan matanya. Melihat itu jungkook tampak kasian dia ingat sepanjang naik tangga perut si pemuda itu terus berbunyi kelaparan. Dengan inisiatif akhirnya jungkook melangkahkan kakinya ke dapur dan mulai memasakan bubur dengan bahan seadanya yang dia temukan di kulkas.

Jungkook tersenyum puas kala buburnya telah matang dan rasanya cukup enak baginya. Dia segera menuangkan ke mangkuk dan membawanya ke ruanh tengah.

"Bangun Tuan, Makanlah setelah itu minumlah obat, aku mencarinya di kotak P3K" ucap jungkook sambil membawakan semangkuk bubur yang dia buat.

Butuh waktu lama sampai akhirnya Namja tersebut membuka matanya. Tatapan mereka saing bertemu untuk beberapa saat.

"Kau tak berusaha meracuniku bukan?" Tanya nya

Kesal mendengar itu jungkook pun menyuapkan sesendok bubur kemulutnya dan memakannya untuk membuktikan jika dia tak meracuninya.

"Aku akan ambilkan sendok baru untukmu"

Namja tersebut tersenyum akhirnya mendudukan dirinya dan mengambil mangkuk yang ada di tangan jungkook lalu menyuapkan bubur ke mulutnya mengabaikan tatapan protes dari namja di depannya.

Jungkook hanya diam menatap sang namja yang tengah lahap. Dia menatap wajah tampan yang menurutnya tak asing, dia seperti pernah melihat Atau bertemu dengan namja itu.

"Aku tau aku tampan tapi bisakah kau berhenti menatapku? "

"Wajahmu seperti tak asing, aku seperti sering melihatnya" Jawab jungkook masih saja menatap wajah namja tampan itu dan terus berfikir hingga dia terkejut berdiri dan tak sengaja memukul meja cukup keras.

My UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang