Sign of the Times - Harry Styles
*****
Pernah tidak kamu mengenang masa-masa yang telah lalu?
Aku ... cukup sering sampai rasa-rasanya ingin kembali. Pada hal sepele, atau hal yang lebih besar.
Seperti waktu itu, aku pergi bertamasya dari sekolah ke kolam renang. Banyak wahana yang terlihat menyenangkan di sana. Perosotan tinggi, perosotan tertutup, sungai buatan dengan terowongan, dan yang paling aku ingat adalah kolam dengan ombak buatan.
Aku hanya menaiki beberapa wahana itu. Tentu karena aku takut. Saat di perjalanan---bahkan belum sampai rumah, aku merasa sedikit menyesal.
Mengapa aku menyia-nyiakan kesempatan tersebut? Mengapa aku melewatkannya? Aku harusnya ikut saat teman-temanku mengajak---mungkin.
Tapi setelah kupikir lagi, toh itu hanya hal kecil, tidak mempengaruhi hidupku. Aku tetap bisa bernapas.
Lalu aku mulai bertekad, 'Nanti aku pasti naik kok. Kalau ke tempat serupa.'
Bohong.
Entah siapa yang ingkar. Entah siapa yang kecewa.
Aku menyatukan kedua tanganku, mengepalkannya. Seperti dihantam batu, dadaku sesak. Rasanya aneh karena napasku tetap teratur. Tapi semuanya terasa teraduk.
'Gapapa, nanti juga bisa kok. Gapapa, gak semua orang harus seperti itu. Gapapa, kamu gak salah, dan aku juga gak marah kok.'
Seperti mantra, semua itu terucap lirih dari bibirku. Terus seperti itu.
Aku sering mengeluh saat memakai skincare. Saat pakai produk A, awalnya bagus, tapi lama kelamaan, produk itu tidak membantu lagi. Lalu aku pun membeli produk B, dan hasilnya bagus.
Aku pun tercenung, 'Oh, apakah aku harus mengganti mantranya?'
Bukan kualitas produknya yang menurun, tapi kondisi kulitnya yang memburuk. Mungkin seperti itu, pikirku.
Jadi apakah produk A tadi memang bagus, tapi tidak untuk jangka panjang? Aku tidak tahu, begitupun dengan yang tadi.
Tetapi, kuputuskan untuk tetap memakai mantra sebelumnya karena aku belum menemukan yang baru.
Mungkin yang kubutuhkan bukan mantra, tapi kutukan.
Setelah semua hal serupa terjadi berulang kali, bukankah pantas bila aku mendapatkannya?
Sedikit tamparan mungkin? Ah tidak, ribuan mungkin lebih bagus. Agar aku segera keluar dari lingkaran setan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
idk, but I feel bad
Short StoryThis is not the story that can make you cry. But I hope it will validate our feelings.