Poison Genius Consort 2 - Emperor's Swallow

CHAPTER 271-280

------------------

Sumber : 69shuba.com Pengarang : Jie Mo

Translate and Edit Indonesia : Mr. Classic

Jangan lupa : 💖 Follow ⭐Vote 🙇🏻‍♀️Suport Mister di Trakteer (link di Profil)

-------------------

CHAPTER 271 – Hanya untuk kebaikan ini

Gu Fei Yan mendekat, Pangeran Kecil jelas sudah mengambil keputusan, tapi tiba-tiba dia ragu-ragu dan tidak mengatakan apa-apa.

Gu Fei Yan memandangnya dengan serius dan menghiburnya dengan lembut, "Jangan takut, aku bersumpah, aku tidak akan pernah membocorkannya. Jika kamu tidak ingin Yang Mulia Pangeran Jing mengetahuinya, aku tidak akan pernah memberitahu!"

Pangeran Kecil memandang Gu Fei Yan, mengedipkan mata besar hitam putihnya, masih ragu-ragu.

Gu Fei Yan menjadi semakin gelisah, Dia berpikir bahwa menilai dari kecintaan Yang Mulia Pangeran Jing terhadap anak tersebut dan ketergantungan anak tersebut pada Yang Mulia Pangeran Jing, seharusnya tidak ada konflik antara kedua bersaudara tersebut. Satu-satunya hal yang dapat mencegah anak ini pulang adalah Kaisar Tian Wu.

Dia tahu betul siapa Kaisar Tian Wu, mungkinkah Kaisar Tian Wu memaksa anak ini melakukan sesuatu pada Pangeran Jing? Bagaimana jika mereka ingin saudara-saudaranya saling bermusuhan? Atau bahkan merugikan Yang Mulia Pangeran Jing?

Gu Fei Yan bertanya ragu-ragu, "Apakah ayahmu yang memaksamu melakukan hal-hal yang tidak ingin kamu lakukan?"

Mata Pangeran Kecil langsung berubah.

Gu Fei Yan tahu bahwa tebakannya benar, jadi dia menguji lagi, "Apa yang ayahmu paksakan padamu pasti disembunyikan dari Yang Mulia Pangeran Jing, kan?"

Tanpa diduga, begitu kata-kata ini keluar, mata Pangeran Kecil tiba-tiba memerah.

Dia memandang Gu Fei Yan, melihatnya, dan tiba-tiba melemparkan dirinya ke pelukan Gu Fei Yan, memeluknya erat, dan tersedak, "Mereka... mereka memaksaku! Mereka terus memaksaku!"

Gu Fei Yan tidak menyangka reaksi Pangeran Kecil begitu besar, dia dengan lembut membelai punggungnya dan bertanya, "Apa yang dia paksa kamu lakukan?"

Namun Pangeran Kecil menangis lebih keras lagi, "Bunuh! Bunuh begitu banyak orang! Wuwu... Mereka tidak mengizinkanku memberitahu saudara kekaisaran. Ayahku berkata bahwa jika aku memberitahu saudara kekaisaran, dia akan membuang saudara kekaisaran ke Xinjiang Utara! Biarkan aku tidak pernah melihat saudara kekaisaran selama sisa hidupku!"

Gu Fei Yan tercengang! Segalanya menjadi lebih serius dari yang dia bayangkan! Dia tidak bisa mempercayai telinganya! Biarkan anak yang begitu muda dan baik hati membunuh seseorang? Bunuh banyak orang? Apa yang terjadi?! Untuk apa ini?

Dia hendak bertanya, tetapi Pangeran Kecil yang membuka mulutnya tidak bisa berhenti, orang tahu, dia sudah menyimpan rahasia ini sejak lama, dan dia tidak tahan lagi! Namun, dia tidak punya tempat untuk mengatakannya, dia tidak berani memberitahu saudara kekaisaran, apalagi memberitahu siapapun!

Dalam perjalanan ini, dia ingin melarikan diri dari yang lain. Jika dia tidak bertemu dengan si pembunuh, dia pasti siap melarikan diri dari pengawalnya!

Sambil menangis, dia berkata, "Mereka menangkap banyak tahanan dan memaksa saya untuk membunuh mereka satu per satu. Wuwu... Sudah tiga tahun, sudah tiga tahun! Saya takut, saya tidak ingin kembali!"

Tiga tahun!

Gu Fei Yan sangat terkejut dan bahkan lebih marah!

Pangeran Kecil membenamkan kepalanya ke dalam pelukannya, menangis semakin keras, "Apoteker Gu, aku telah membunuh banyak sekali orang. Aku juga membunuh seorang anak, lebih muda dariku, baru berusia enam tahun! Paman Kekaisaran Agung memegang tanganku dan memaksa aku menusuk jantungnya dengan belati! Dia terus menatapku, bahkan setelah dia mati! Aku takut! Aku sering bermimpi tentang dia... Wuwu... Aku tidak ingin membunuh siapapun... Aku tidak ingin membunuh siapapun lagi, aku tidak ingin menjadi orang jahat! Paman Kekaisaran Agung berkata bahwa sebagai seorang kaisar, kamu tidak boleh bersikap baik kepada seorang wanita, dan kamu harus melakukan hal-hal yang orang biasa-bisa saja tidak bisa melakukannya... Wuwu, aku tidak ingin menjadi seorang kaisar! Aku tidak ingin..."